PWMU.CO – Wafat, Aktivis Tulen Sony Sandra Rahwana. Selasa (29/12/2020) siang saya masih berkomunikasi dan guyonan. Ia hanya mengeluh kalau sesak nafas. Minta didoakan agar segera sembuh dan dibebaskan dari rasa sakit yang dialami.
Sekitar pukul 17.15 WIB saya dapat kabar via WhatsApp kalau dia telah wafat di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan. Inna lillahi wainna ilaihi rajiun. Ia dirawat sejak Jumat (25/12/2020) karena demam dan sesak nafas.
Sony juga pegiat Sekolah Sepak Bola Hizbul Wathan (SSB HW) Babat. Ia menjabat manajer. Di tangan dingin Sony, SSB HW Babat mengalami kemajuan yang sangat pesat. Ia bersama dengan M Syamsul, Nur Salim, Iwan Setiawan, dan Zuhdi Hariyanto dengan tekun berjuang menghidupi SSB HW agar tetap eksis.
Menurut Ketua PC Pemuda Muhammadiyah Babat Aminullah Fathur Roziqi SSB HW Babat yang didirikan pada tahun 2001 adalah salah satu bidang kegiatan Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Babat. Siswanya berasal dari berbagai daerah di luar Babat. Bahkan ada yang dari Tuban, Bojonegoro, dan Gresik.
“Siswa SSB HW Babat banyak direkrut menjadi pemain Persela Lamongan. Salah satunya yang cukup dikenal adalah Birrul Walidain,” jelas Aminullah Fathur Roziqi yang juga Wakil Sekretaris Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Babat.
Aktivis Tulen
Sony Sandra Rahwana lahir pada tanggal 30 Agustus 1979 dari pasangan almarhum H Rowi dan Hj Suarlinah. Putra pertama dari dua saudara.
Pendidikannya diawali dari TK Taman Indira Babat, masuk SDN Babat 2 lulus tahun 1991. Melanjutkan ke SMP Muhammadiyah 12 Sendang Agung Paciran sambil nyantri di Ponpes Al Ishlah (lulus 1994). Jenjang SLTA ditempuh di SMA Muhammadiyah 1 Babat (lulus 1997) kemudian kuliah di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (lulus 2004).
Sony Sandra Rahwana adalah pejuang yang tak kenal lelah. Aktifis tulen. Berangkat dari ranting sebagai aktivis IPM. Lalu Pemuda Muhammadiyah dan Muhammadiyah. Amanat itu mengantarkan sampai ke tingkat cabang dan daerah.
Karir organisasi dimulai sejak di bangku SMP Muhammadiyah 12 Sendangagung sebagai ketua OSIS/IPM. Saat di SMA Muhammadiyah menjadi Ketua Pimpinan Ranting IRM periode tahun 1995-1996. Kemudian Ketua Pimpinan Cabang IRM Babat periode tahun 1996-1997.
Saat kuliah ia aktif di Ikatan Mahasiswa Muhammadyah (IMM). Setelah lulus ia aktif di Pemuda Muhammadiyah dari ranting, cabang, dan daerah sebagai Wakil Bendahara Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Lamongan periode 2000-2014 dan 2014-2018.
Setelah aktif di organisasi otonom, Jabatan di dia menjadi Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Babat Tengah periode 2000-2005. Anggota Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Babat periode 2005-2010 dan Sekretaris MPS periode 2015-2020.
Di tingkat Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan Sony Sandra pernah menjadi anggota Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) di era kepemimpinan KH Abdul Fatah (2005-2010). Pada periode 2015-2020 ia diberi amanat sebagai anggota Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) PDM Lamongan.
“Di AUM (amal usaha Muhammadiyah) PCM Babat ia menjabat sebagai Sekretaris BTM Mulia. Ia dikenal sangat dekat dan disukai para karyawan BTM karena pinter ngemong,” jelas H Ahmad Arif Rahman ketua BMT Mulia PCM Babat.
Sony juga menjadi manajer pelaksana peternakan ayam petelur kerjasama MEK Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim dan PDM Lamongan yang berlokasi di Babat,” terang Arif yang juga Sekretaris MEK PDM Lamongan.
Bergiat di Bidang Sosial
Menurut Ketua Komite Komite SMAM 1 Babat Wardani, Sony adalah anggota komite SMAM 1 Babat mewakili unsur alumni. “Dia juga pengusaha yang dikenal sebagai pribadi humoris dan periang,” ujarnya.
Ia dikenal sangat peduli dengan dhuafa dan anak anak yatim. Beberapa tahun ia diberi amanat sebagai salah satu pengurus Panti Asuhan Putra Muhammadiyah Babat.
“Mas Sony juga dikenal sangat dermawan terhadap sesama aktivis,” jelas Wardani yang juga Ketua Majelis Pelayanan Sosial (MPS) PCM Babat.
Menurut Yudha Anwari—sahabatnya di Desa Paji—Sony adalah pribadi yang amanah. Saat ini ia diberi tugas sebagai Ketua Panitia Pembangunan Masjid At Taqwa Muhammadiyah Paji.
“Ia juga dikenal sebagai salah satu penggagas berdirinya SD Muhammadiyah Pucuk pada tahun 2012. Saat ini ia sebagai salah satu penasihat komitenya,” jelas Yudha Anwari yang menjadi Keua Komite SDM Pucuk sejak berdirinya
Sony meninggal pada usia 41 tahun. Istrinya, Eningtyas Salus Tiawati adalah seorang guru di SMPN Pucuk yang dinikahi pada tahun 2005. Ia dikaruniai dua putri. Yakni Shufufi Lovely Sony Putri yang masih duduk di kelas II SMPM MBS Al Amin Bojonegoro dan Quency Aqila Dony Putri, kelas II SDM Paji.
Diiringi hujan rintik rintik, janazah Sony Sandra Rahwana dimakamkan di Pemakaman Umum Desa Paji, Kecamatan Pucuk Lamongan, Selasa malam. Selamat jalan. Semoga aktivitasmu di persyarikatan menginpirasi para kader Muhammadiyah. (*)
Penulis Fathurrahim Syuhadi. Editor Mohammad Nurfatoni.