PWMU.CO – Banyak silaturahmi, banyak rezeki, eh …. banyak cerita. Itulah pengalaman rombongan Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik saat berkunjung ke Bawean dan bersilaturrahmi dengan sejumlah tokoh Muhammadiyah setempat.
Ada cerita yang bikin sedih, seperti yang disampikan Abdullah, seorang tokoh Muhammadiyah Sangkapura, saat ditemui Kamis malam. Ia bercerita soal perkembangan Muhammadiyah di Sangkapura. “Kendala yang ada adalah kurangnya pengkaderan,” ujarnya.
(Baca: Ke Pulau Bawean, Majelis Dikdasmen Gresik Semangati Sekolah Muhammadiyah)
Lain pula cerita yang kami dapati di hari kedua, Jumat (28/10) pagi. Kami sempat berbincang santai dengan Sihabuddin, tokoh Muhammadiyah Desa Daun. Ia banyak cerita soal kekhasan dan keunikan Nasi Gulung. Makanan yang hanya ada dan bisa dibuat oleh warga Desa Daun. Uniknya lagi, Nasi Gulung tidak bisa basi untuk beberapa hari. Sihabuddin juga menceritakan buah merah yang awalnya ada di Bawean dan kini dikembangkan di Semarang. Keunikan lain di Bawean, kata dia, adalah jarang sepeda yang parkir dikunci. Karena aman-aman saja, tidak ada ranmor.
Setelah bercerita, kami pun diajak mengunjungi situs sejarah makam “Jherat Lanieng”. Panjang makam yang terletak di di Desa Tanjung Anyar Lebak Sangkapura itu, 15 meter. Wow!
Yang menarik adalah saat Shihabuddin menceritakan perkembangan Muhammadiyah di Daun. Ranting itu didirikan pada tahun 1965 oleh Muthar Jamil dengan amal usaha berupa Lumbung Paceklik sebagai “Bulog ” warga Desa Daun saat musim kemarau panjang. Muhammadiyah akhirnya berkembang sehingga berdiri Masjid Al-Muttaqin, MIM, MTsM 3, dan sekarang sedang dibangun SMKM 4 Gresik dan TK ABA.
(Baca juga: Pemuda Muhammadiyah Gresik Gelorakan Sumpah Pemuda di Daerah Terpencil)
Kegiatan hari kedua yang tak kalah penting adalah pertemuan dengan PRM Daun, kepala sekolah dan guru MIM dan MTsM 3, dan SMKM 4 Daun. Pertemuan berlangsung dengan gayeng. Pada akhir pertemuan diserahkan satu laptop dan satu printer MIM Daun, bantuan dari MKKSM Gresik. Sementara untuk MTsM 3 mendapat bantuan laptop dari SMAM 1 Gresik. “Semoga bermanfaat untuk membantu kegiatan operasional sekolah,” kata Ketua Majelis Dikdasmen PDM Gresik Dodik Priyambada sata menyerahkan bantuan.
Karena hari Jumat, kami mendapat kesempatan shalat Jumat di Bawean. Sebagai kehormatan, kami diminta menjadi khatib Jumat. Dan tugas itu dilaksanakan dengan baik oleh Mas Suwarno. Pada Jumat malam, pria yang pernah lama tinggal di Bawean itu juga diminta memberi pengajian di hadapan 100-an jamaah Masjid Al Muttaqin Daun.
Selain acar resmi, kami sempat berjalan-jalan berjalan menyusuri sungai menuju air terjun Laccar. Dua air terjun yang masih alami dan belum banyak dikunjungi wisatawan dari luar Bawean. Mungkin karena jalan menuju air terjun sempit. Aneka ragam flora di sekitar hutan tropis menambah suasana alami air terjun. Kapan Anda berkunjung ke Bawean? (M Fadloli Aziz)