PWMU.CO – Perjalanan 1009 Km mengawali pembelajaran semester II di SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, Senin (4/1/2021). Kegiatan dibuka dengan pembacaan puisi oleh Kepala SDMM Ahmad Faizun SSos diiringi petikan gitar Naharun Mubarok SPd. Puisi tentang kerinduan guru kepada siswa itu terdengar haru dan menyentuh.
Hari pertama semester II di sekolah berjuluk Kampus Biru kali ini memang berbeda. Jika biasanya langsung pembelajaran seperti biasa, kali ini disuguhkan dongeng semangat bagi siswa untuk mengikuti pembelajara jarak jauh (PJJ).
“Supaya anak-anak tidak jenuh dan semangat mengikuti proses belajar mengajar meski secara virtual,” ujar Koordinator Kesiswaan Sri isna Wardhani SPd.
Acara pembukaan menajdi meriah saat duo host Rudi Purnawan MPd dan Muhammad Zainul Arif SPd tampil memandu tepuk dan senam irama. Tampak pada layar Zoom, guru dan siswa ikut bergoyang dan menyanyi menirukan kedua guru tersebut. Tampak pula anggota keluarga lain yang ikut bergoyang bersama di depan layar Zoom di rumah masing-masing.
Keceriaan berlanjut saat Master Dongeng Nasional Bambang Bimo Suryono—akrab disapa Kak Bimo—memulai dongengnya tentang Perjalanan 1009 Km. Kisah yang diceritakannya semakin menarik dengan improvisasi bermacam jenis suara yang berbeda.
Tips Jadi Pahlawan Masa Kini
Pendongeng dengan ilustrasi suara terbanyak—lebih dari 200 suara—itu menceritakan perjalanan 1009 kilometer yang dilakukan seorang pemimpin bernama Soedirman. “Orang yang menentukan berlangsungnya kemerdekaan Republik Indonesia, bersama istrinya, Bunda Alfiah, yang merupakan pengurus Aisyiyah pada masa itu,” ujarnya.
Kak Bimo mengawali ceritanya dengan menirukan suara terompet sebagai penanda kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan Sukarno-Hatta pada 17 Agustus 1945.
“Tapi, baru 41 hari kita merdeka, ternyata Belanda datang lagi, teman-teman semuanya. Datang dengan armada kapal yang sanhat banyak menuju Pelabuhan Sunda Kelapa. Teet…teet…,” kisahnya dengan mimik wajah yang menarik dan tiruan suara terompet kapal yang menyerupai sebenarnya.
Anak-anak tampak sangat antusias menyimak dongeng Kak Bimo. Pembawaannya yang tenang, bisa menirukan beragam suara, serta mimik wajah yang menarik perhatian membuat kisah Perjalanan 1009 km menarik didengar.
Di akhir dongengnya, pendiri Asosiasi Pencerita Muslim Indonesia itu berpesan kepada siswa SDMM agar melawan kebosanan saat belajar di rumah.
“Adik-adik, tak ada cara lain supaya kita jadi orang besar, jadi pahlawan masa kini, kecuali dengan belajar,” tuturnya. (*)
Penulis/Editor Ria Pusvita Sari.