PWMU.CO – Pasar Besar Madiun ditutup, Muhammadiyah bagikan sayur gratis lewat MCCC ke warga di beberapa titik di Kota Madiun, Kamis (07/01/21).
Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Madiun melalui Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) turun lapangan membantu meringankan beban masyarakat. Dua hari sebelumnya melalui Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) juga membagikan paket sayur segar gratis juga.
Ketua MCCC Kota Madiun Taufik Rahman Luis menjelaskan kegiatan membagikan paket ini dikarenakan dampak penutupan sementara Pasar Besar Madiun (PBM) yang dimulai tanggal 3 sampai 5 Januari 2021. Kemudian tanggal 6 sampai 8 Januari diberlakukan pembatasan berjualan.
“Hanya pedagang dari Kota Madiun yang diperbolehkan berjualan di Pasar Besar Madiun dengan menunjukkan rapid test. Tak ayal banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan sayuran segar. Kalaupun ada pasar di kota Madiun yang buka, pasti setiap lapak akan ramai di borong para pembeli,” ujarnya.
Lonjakan Pasien Covid-19
Taufik mengungkaokan lonjakan pasien positif Covid-19 di Kota Madiun sangat mengkhawatirkan. Tercatat sampai 6 Januari 2020 di Kota Madiun bertambah 15 menjadi 453 pasien positif Covid-19, 333 sembuh, dan 36 meninggal dunia.
“Wabah Covid-19 ini belum menunjukkan kurva turun sebagai tanda bahwa wabah ini belum kita ketahui kapan berakhirnya. Saat ini Kota Madiun kembali menjadi zona merah penyebaran Covid-19,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, lanjutnya, MCCC telah membagikan 1500 paket sembako kepada masyarakat umum di sekitar Lapangan Gulun, Bunderan Serayu dan Lapangan Mojorejo, Lapangan Rejomulyo, lapangan Pilangbango, Depan Kelurahan Kelun dan di sekitar Lapangan Kelun.
“Banyak lini kehidupan terdampak dan sulit mendapatkan sayuran segar, maka kami berinisiatif untuk membantu sesama dengan gerakan membagi sayuran gratis,” jelas pria yang juga menjabat Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Madiun.
Ringankan Beban Warga
Ketua PDM Kota Madiun H Sutomo ST menjelaskan pembagian bantuan ini merupakan agenda untuk meringankan beban masyarakat terdampak Covid-19.
“Terutama masyarakat kurang mampu secara ekonomi, mengingat banyak warga Kota Madiun cukup banyak yang membutuhkan uluran tangan.
Pemberian bantuan ini, sambungnya, merupakan gerakan gotong royong warga Muhammadiyah dalam rangka meringankan beban masyarakat. Kepedulian terhadap sesama sangat dibutuhkan pada masa-masa sekarang ini,” tandasnya. (*)
Penulis Arif Kurniawan. Editor Ichwan Arif.