PWMU.CO – Perhelatan Musyawarah Ranting (Musyran) Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Ngrendeng secara resmi dibuka oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Ngawi Drs M. Romadlon A. Karim. Dalam tausiyah, Karim mengingatkan, agar warga Muhammadiyah senantiasa dapat menjaga diri dan keluarganya dari bujuk rayu setan. Dalam rangka untuk itu, lanjut Karim, warga Muhammadiyah dituntut untuk senantiasa mampu menjaga kemurnian aqidahnya, menjaga ibadah yang diwajibkan maupun disunahkan, dan mampu menjaga akhlak.
”Warga Muhammadiyah juga harus senantiasa mampu menjaga hubungan baik dengan semua pihak. Sehingga bisa menciptakan kehidupan yang harmonis di tengah-tengah masyarakat,” pesan Karim di depan ratusan warga Persyarikatan di Ranting Ngrendeng, Sine, Ngawi, Ahad, (30/10).
(Baca: Dicari, Pemimpin Muhammadiyah yang Kober dan Tiga Tantangan Global yang Harus Dihadapi oleh Mujahid Muhammadiyah)
Di sisi lain, berkaitan dengan jalannya agenda Musyran, Karim berpesan agar Musyran dapat dijalankan sesuai dengan tata aturan Musyrab yang selama ini digunakan dan berlaku di Muhammadiyah. Karim lantas menjelaskan tahapan agenda Musyran yang di awali dengan adanya Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) dari pimpinan. Kemudian disusul dengan penyusunan program kerja (proker) untuk jangka pendek (tahunan) maupun proker untuk jangka panjang (periodisasi 5 tahun). ”Tak kalah penting adalah agenda utama yakni agenda pemilihan pimpinan yang dilakukan dengan mengedepankan asas musyawarah untuk mufakat,” urainya.
Semarak Musyran Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Ngrendeng ini diisi dengan beragam agenda menarik. Acara diawali dengan ‘Pawai Taaruf’ yang diikuti oleh siswa-siswi MI Muhammadiyah Ngrendeng. Kemudiaan semarak Musyran juga dimeriahkan dengan penampilan drumband dari ‘Surya Binar’ SD Muhammadiyah 1 Sine. Tak hanya itu, para orang tua atau wali murid juga tampak antusias ikut serta mendampingi anaknya mengikuti rangkaian acara. (suwarno/aan)