• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
Minggu, Maret 7, 2021
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom

Vaksin Sinovac dan Kepercayaan Rakyat

Sabtu 16 Januari 2021 | 15:04
in Kolom
91
SHARES
283
VIEWS
Vaksin Sinovac
Tony Rosyid

Vaksin Sinovac dan Kepercayaan Rakyat oleh Tony Rosyid, pengamat politik dan pemerhati bangsa.

PWMU.CO-Pandemi akibat covid-19 belum juga berakhir. Bahkan eskalasinya justru naik. Setiap hari hampir 13 ribu orang terinfeksi. Lebih dari 200 orang mati. Total kematian mencapai lebih dari 24 ribu.

Segala upaya sudah dilakukan. Mulai 3M, masker-menjaga jarak-mencuci tangan, sampai membatasi aktivitas kerja dan kerumunan. Saat pandemi, semua aspek kehidupan termasuk sosial, ekonomi, dan ibadah banyak berubah.

Selama pandemi, puluhan orang kena denda akibat melanggar protokol kesehatan (prokes). Khususnya di DKI. Soal prokes, DKI memang dikenal lebih tegas dari daerah lain.

Ada juga yang dipenjara  gegara melanggar prokes. Tapi kenapa angka terinfeksi tak juga turun, malah terus naik? Tiga penyebabnya. Pertama, kebijakan yang sering terlambat dan tidak konsisten. Kedua, aturan yang tidak benar-benar ditegakkan untuk semua. Ketiga, kedisiplinan masyarakat yang rendah. Ujung-ujungnya, herd immunity.

Saat ini 3M dianggap tidak cukup. Muncul gagasan vaksinasi. Dipilih merk Sinovac made in China. Bahkan sudah dijalankan. Semua langkah memang perlu ditempuh. Selama itu memberi efek pencegahan, atau setidaknya mengurangi jumlah terinfeksi. Selama tujuan dan realisasinya benar, efek positifnya terukur, dan juga terjamin keamanannya, rakyat relatif akan bisa menerima.

Baca Juga:  Inilah Vaksin Covid-19 Pertama di Dunia yang Dapat Izin Digunakan

Banyak yang Ragu

Ada penelitian menarik yang dilakukan Kemenag soal vaksin Sinovac. Datanya 54,37 persen rakyat menerima divaksin. Sebanyak 9,39 persen menolak. Dan 36,25 persen belum memutuskan. Bisa diartikan, masih ragu.

Masih banyak masyarakat yang masih ragu dan menolak divaksin covid-19. Mulai dari dokter, perawat, anggota DPR hingga rakyat biasa. Salah satunya karena faktor informasi yang simpang siur.

Ada enam hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah sebelum atau sembari program vaksinasi dijalankan. Pertama, perlunya jaminan bahwa vaksinasi ini halal, aman, efektif dan tidak ada risiko. 

Jika ada risiko, baik ringan maupun berat, pemerintah sebaiknya menjamin akan bertanggungjawab, setidaknya secara material. Misal, pemerintah menanggung biaya rumah sakit jika terjadi risiko akibat vaksinasi. Pemerintah pun menjamin biaya hidup keluarganya jika sampai ada tulang punggung keluarga yang meninggal akibat vaksinasi.

Baca Juga:  Risma dan Tuna Wisma

Kedua, soal regulasi. Vaksinasi wajib, boleh menolak tanpa sanksi, atau seperti apa. Vaksinasi jadi tanggung jawab pusat, atau daerah. Perlu ada kepastian hukum. Entah itu Keppres, peraturan menteri, atau peraturan kepala daerah.

Bila perlu Surat Keputusan Bersama (SKB) enam menteri: Menkes, Mensos, Menkominfo, Mendagri, Menkumham dan menteri BUMN. Kok banyak kali menteri yang terlibat? Biar mantap! Sekarang lagi musim serba enam.

Pejabat Simpang Siur

Ketiga, soal panduan teknis. Mesti jelas siapa yang melakukan vaksinasi, di mana saja tempat vaksinasi, urutan pasien berdasarkan profesi dan wilayah, serta kepastian schedule-nya. Setiap orang dapat berapa kali vaksinasi.

Semua orang akan mendapat vaksin Sinovac yang sama atau beda. Apa saja yang harus dilakukan oleh peserta vaksinasi, baik sebelum atau sesudah divaksin. Setelah divaksin, bolehkah berkerumun tanpa masker, misalnya. Di sini, perlu panduan secara rinci.

Keempat, sosialisasi. Perlu ada jubir khusus yang ditunjuk sebagai pihak resmi yang menyampaikan informasi atas nama pemerintah. Kalau semua pejabat bicara tentang vaksinasi, rakyat jadi bingung. Pejabat A bilang ada sanksi. Pejabat B bilang gak ada sanksi. Menteri A bilang ini, menteri B bilang itu, kan berabe. Simpang siur! Sudah lama simpang siur informasi dari para pejabat tinggi negara terjadi. Sudah waktunya ditertibkan.

Baca Juga:  Menjawab Teka-teki dan Pro-Kontra Vaksin Covid-19

Kelima, konsistensi. Mesti dipikirkan, didiskusikan dan direncanakan secara matang sebelum aturan, kebijakan atau panduan terkait vaksinasi itu dibuat. Inkonsistensi akan pasti terjadi jika persiapan tidak matang.

Keenam, perlu pengawasan. Jangan sampai ada malpraktik, atau adanya pihak-pihak yang berbisnis secara tidak halal di program vaksinasi ini. Agar tidak bernasib seperti Bansos dan kementerian benur, program vaksinasi mesti diawasi lebih ketat, supaya tidak ada lagi korupsi. Bila perlu, KPK terlibat.

Jaminan halal, aman, efektivitas, serta ada pertanggungjawaban medis dan material dari pemerintah kemungkinan akan dapat mengurangi setidaknya tingkat keraguran pada rakyat. (*)

Editor Sugeng Purwanto

Tags: Herd ImmunitySinovacTony RosyidVaksin Covid-19
Share36Tweet23SendShare

Related Posts

Bisnis vaksin
Kolom

Bisnis Vaksin Triliunan, Ini yang Nikmati

Selasa 2 Maret 2021 | 08:34
19k
Kisah Raja sakit
Kolom

Kisah Raja Sakit dan Tumbal Pemuda

Senin 1 Februari 2021 | 14:11
109
Kisah Raja sakit
Kolom

Mau Jadi Presiden? Cukup Modal Ini

Sabtu 30 Januari 2021 | 20:14
276
Ahli bicara: Covid-19: Penularan dan Ikhtiar Mencegahnya. Artikel ini ditulis oleh Prof Dr Maksum Radji M Biomed Apt dari Universitas Indonesia.
Kabar

Menjawab Teka-teki dan Pro-Kontra Vaksin Covid-19

Minggu 24 Januari 2021 | 09:54
1.3k
Risma lagi
Kolom

Risma Lagi, Gaduh Lagi

Senin 18 Januari 2021 | 08:18
2k
Prodi Farmasi Umla Bahas Vaksin Covid-19
Kabar

Prodi Farmasi Umla Bahas Vaksin Covid-19

Selasa 12 Januari 2021 | 07:29
159

Discussion about this post

Berita Terbaru

Tiga Wajah Buya Hamka ditulis oleh M. Anwar Djaelani, aktivis dakwah yang produktif menulis; tinggal di Sidoarjo.

Tiga Tawaran Buya Hamka untuk Keadilan Sosial

Minggu 7 Maret 2021 | 07:22
Begini Rahasia Belajar sang Juara dari SD Mugeb

Begini Rahasia Belajar sang Juara dari SD Mugeb

Sabtu 6 Maret 2021 | 17:18
Spemma Gelar LDKS dan Pelantikan IPM secara Daring

Spemma Gelar LDKS dan Pelantikan IPM secara Daring

Sabtu 6 Maret 2021 | 15:53
Jangan Lupakan Akhlak Lingkungan

Jangan Lupakan Akhlak Lingkungan

Sabtu 6 Maret 2021 | 14:55
Lega, Guru SDM 3 Ikrom Ikuti Vaksinasi

Lega, Guru SDM 3 Ikrom Ikuti Vaksinasi

Sabtu 6 Maret 2021 | 13:43
Permainan kasar Moeldoko

Permainan Kasar Moeldoko

Sabtu 6 Maret 2021 | 11:36
Teladan buruk Moeldoko

Teladan Buruk sang Jenderal Pensiunan

Sabtu 6 Maret 2021 | 11:03
Muhammadiyah Kembali Luruskan Kiblat Pendidikan Nasional

Muhammadiyah Kembali Luruskan Kiblat Pendidikan Nasional

Sabtu 6 Maret 2021 | 10:52
Kuasa tanpa Mulia

Kuasa tanpa Mulia

Sabtu 6 Maret 2021 | 10:18
Ternyata Iqro Pernah Diteliti Profesor Jepang

Ternyata Iqro Pernah Diteliti Profesor Jepang

Sabtu 6 Maret 2021 | 08:52

Milad PWMU.CO

Dari ‘Yang Penting Menulis’ Menjadi ‘Menulis yang Penting Bagus’
Milad PWMU.CO

Dari ‘Yang Penting Menulis’ Menjadi ‘Menulis yang Penting Bagus’

Jumat 5 Maret 2021 | 21:37
120

M Faried Achiyani (kiri) bersama tiga kontributor PWMU.CO alumni Pondok Pesantren Muhammadiyah Babat. Yaitu dari kiri Sunarsih, Maslahul Falah, dan...

Read more
Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO

Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO

Rabu 3 Maret 2021 | 08:17
144
Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis

Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis

Selasa 2 Maret 2021 | 05:56
327
Menjadi Penulis Buku berkat PWMU.CO

Menjadi Penulis Buku berkat PWMU.CO

Senin 1 Maret 2021 | 20:21
175
Pengalaman Tak Terlupakan Boyong Keluarga ke Kopdar PWMU.CO

Pengalaman Tak Terlupakan Boyong Keluarga ke Kopdar PWMU.CO

Minggu 28 Februari 2021 | 00:01
205

Berita Terpopuler

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    311482 shares
    Share 124593 Tweet 77871
  • Teladan Buruk sang Jenderal Pensiunan

    12966 shares
    Share 5186 Tweet 3242
  • Muhammadiyah Kembali Luruskan Kiblat Pendidikan Nasional

    1380 shares
    Share 552 Tweet 345
  • Pemerintah Bingung, Jadi Asbun

    383 shares
    Share 153 Tweet 96
  • Permainan Kasar Moeldoko

    258 shares
    Share 103 Tweet 65
  • Tertipu Jumatan di Beijing, Bukan ala Muhammadiyah atau NU

    12964 shares
    Share 5186 Tweet 3241
  • Ayat Alif Laam Miim Bikin Merinding Orang Yahudi

    5849 shares
    Share 2340 Tweet 1462
  • Negeri yang Retak

    64 shares
    Share 26 Tweet 16
  • Move On Gaya Salman Al Farisi

    793 shares
    Share 317 Tweet 198
  • Ternyata Iqro Pernah Diteliti Profesor Jepang

    59 shares
    Share 24 Tweet 15
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In