Teladan dari Syekh Ali Jabir, kolom ditulis Dzikru Izzuddin mahasiswa Fakultas Agama Islam Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
PWMU.CO – Pendakwah kelahiran Madinah ini mulai terkenal di stasiun televisi swasta saat menjadi juri di Hafidz Indonesia. Hafal Quran di usia 10 tahun pria ini kenal sebagai ulama yang sangat perhatian dengan al-Quran.
Dakwah santun ala Syekh Ali Jabir diterima oleh semua kalangan, baik kalangan tua, muda, maupun kecil. Bahkan berbagi organisasi masyarakat (ormas) di Indonesia. Dengan gaya dakwah khas lembut dan tutur kata yang baik dan santun, membuat pendengarnya terkesima. Ulama karismatik ini hampir setiap daerah pelosok dan kota besar pernah kunjungi dalam kegiatan berdakwah.
Teladan semasa hidup Syekh Ali Jabir begitu mahal untuk diambil kebaikan-kebaikannya dan menjadi contoh untuk generasi penerusnya. Cita-cita beliau sebelum wafat ingin mencetak satu juta penghafal Quran di Indonesia. Hal selalu beliau gaungkan dalam ceramahnya dan khutbahnya.
“Guru, saya izin mau mencetak sejuta penghafal Quran. Tanah dan modal untuk gedung sudah mulai terkumpul mohon dukungan proses perizinan,” ucap Mahfud MD menirukan Syekh Ali Jabir. “Selain itu beliau berharap besar agar Allah tidak mewafatkan, sebelum mewujudkan nya tepat di depan mata,” tambahnya.
Akhlak Pemaaf
Tahun lalu, saat kejadian penusukan, dia harus bersimbah darah, tapi Syekh Ali Jaber tak mau membalasnya. Walupun orang geram terhadap pelaku, tapi beliau tetap memaafkan.
“Islam mengajarkan kalau kita tidak bisa membalas sesuai, tidak berlebihan-lebihan. Lebih baik diamkan, lebih baik lagi sabar, lebih baik lagi ikhlaskan, lebih sempurna lagi maafkan,” ungkapnya ketika di acara televisi OKE BOS.
Kehilangan Besar
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan wafatnya Syekh Ali Jaber merupakan kehilangan besar. Sebab, seseorang ulama merupakan panutan umat dan menjadi tempat masyarakat untuk belajar agama.
“Tak mampu lagi penulis untuk menuliskan jasa besar beliau, sumbasih untuk Indonesia yang begitu banyak,” ujarnya.
Kesimpulannya, lanjutnya, Indonesia gugur bunga. Satu persatu ulama, para tokoh dan orang penting banyak sekali meninggal dunia di tenggah wabah pandemi ini. “Salah satu nya Syekh Ali Jaber ulama ahli Quran yang patut menjadi panutan dan teladan.”
Syekh Ali Jaber boleh wafat tapi ilmu, kebaikan, dan impian-impiannya tak boleh padam. Pepatah mengatakan mati satu tumbuh seribu, sesuatu yang telah hilang, selalu ada gantinya. Siapapun Anda jadilah penerus kebaikan, penyeruh kebaikan, pemberi contoh kebaikan, orang yang semasa hidupnya meninggalkan kebaikan-kebaikan. (*)
Editor Ichwan Arif.