PWMU.CO – Wartawan Komari Wafat, Berpesan agar Anaknya Hafal Quran. Komari wafat di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan (RSML), Rabu (20/1/2021) dini hari karena terpapar Covid-19.
Berita duka itu tersebar lewat pesan istinya, Listi Iklimah:
Assalamualaikum wr wb
Innalillahi wainnailaihi rajiun
Bapak Komari meninggalkan kita semua pada Rabu 00.30 bertempat di RSML. Semoga dilapangkan kuburnya. Amin ya Rabbal-alamin.
Kami keluarga Bapak Komari memohon maaf atas segala kesalahan yang dilakukan Bapak Komari baik disengaja atau tidak disengaja. Dan Bapak Komari semoga husnul khatimah. Amin ya Rabbal-alamin.
Mendadak Susah Nafas
Listi Iklimah menjelaskan, pada tanggal 6 Januari 2021 suaminya dirawat di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat karena mendadak susah bernafas. “Padahal selama ini dia tidak punya riwayat sakit asma atau sakit pernafasan lain,” ujarnya.
Pada tanggal 9 Januari Komar dirujuk ke RSML dan dirawat di ruang isolasi ICU. Sejak 18 Januari 2021 kondisinya dikabarkan semakin menurun dan Rabu sekitar pukul 00.30 WIB dia menghembuskan nafas terakhir. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.
Rabu pagi ini jenazah Komari dimakamkan di Dusun Tulung, Desa Wanar, Kecamatan Pucuk, Kabupateen Lamongan.
Wartawan dan Aktivis Muhammadiyah
Komari lahir di Desa Kemlagi Gede, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, 12 Oktober 1972. Ia anak dari Hasyim dan Kastari.
Pendidikannya dimulai dari salah satu TK di Surabaya. Lalu melanjutkan ke SDN Kemlagi Gede, Turi, SMP Negeri Turi, dan SMA PGRI Lamongan. Perguruan tingginya ditempuh di Fakultas Hukum Universitas Lamongan.
Lek Kom, sapaan akrabnya, adalah seorang aktivis. Dia pernah menjadi sebagai Sekretaris Bidang Hikmah Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Lamongan.
Selanjutnya menjadi Ketua Lembaga Informasi dan Komunikasi (LIK) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM Pucuk) dan terakhir sebagai Sekretaris LIK Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan.
Keaktifannya di LIK tak lepas dari profesinya sebagai wartawan. Pernah sebagai wartawan di TVRI, lalu stringer (wartawan lokal) Trans TV. Juga di media cetak Surabaya Sore, Memorandum, dan terakhir sampai akhir hayatnya bekerja di Berita Metro.
Lek Kom juga ikut terlibat mengelola web PDM Lamongan: muhammadiyahlamongan.com. Di situ dia mempublikasikan kegiatan-kegiatan Muhammadiyah Lamongan.
Dia juga pernah aktif di Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lamongan, Bidang Organisasi dan Hubungan Antar-Lembaga.
Ingin Anaknya Hafal Quran
Komari menikah dengan Listi Iklimah yang kini menjadi Ketua PCNA Pucuk dan Koordinator Bidang Dakwah Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Lamongan.
Dari pernikahan itu, pasangan ini dikaruniai dua anak: Inayah Az-Zuhra Aulia Komari (lahir 23 Juni 2007) dan Jibril Qomaruddin Amrullah (lahir 6 Februari 2013).
Putri pertamanya saat ini sedang menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Karangasem Paciran. Ia telah menghafal 13 juz al-Quran sebanyak.
Komari sangat bangga dengan prestasinya putrinya yang telah 13 juz di usia 13 tahun. Kepada saya, dia pernah berpesan agar Inayah Az-Zuhra Aulia Komari kelak menjadi hafidhah yang hafal al-Qur an sampai 30 juz.
Pesan itu dia sampaiakan saat kami sama-sama menghadiri pengukuhan anaknya sebagai penghafal 13 juz di Pondok Pesantren Karangasem Paciran, 22 November 2020 lalu. Menurut Listi Iklimah, pesan itu juga sering dia terima.
Wartawan yang Suka Humor
Lek Kom dikenal sebagai wartawan yang ramah dan suka humor. Dia sosok wartawan yang humble. Akrab dengan siapa saja dan selalu memberi humor-humor segar lewat grup WA,” kata Bachtiar Febrianto, Ketua PWI Lamongan
Bachtiar menelaskan, Lek Kom adalah wartawan yang sangat disiplin dengan deadline. “Bahkan kalau PWI ada kegiatan ke luar kota, yang selalu dipikirkan dia adalah deadline berita,” ujarnya.
Kenangan semasa aktif di IMM disampaikan seniornya: Shobikin Amin. Anggota Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PDM Lamongan itu mengatakan esibuk apapun kalau dibutuhkan adik-adik IMM akan dia usahkan.
“Bahkan dia pernah meminjam uang untuk bantu adik-adiknya IMM karena waktu itu dia pas tidak ada uang,” kata dosen PPS Mahardika Surabaya itu
Menurutnya, loyalitas Komari dengan IMM dan Muhammadiyah luar biasa. Solidaritas pertemanannya juga sangat tinggi. “Siapa pun yang mengenalnya, pasti merasakannya,’ tuturnya.
Sementara Sekretaris Majelis Penddikan Kader (MPK) PDM Lamongan Mubarok Mz mengugkapkan, Lek Kom adalah orang yang cepat bergaul, mudah diajak berkomunikasi, dan supel.
“Gaya bicaranya tenang tapi sangat berisi. Selain itu beliau dikenal rendah hati tidak mudah tersinggung saat diingatkan dan sangat berempati terhadap persoalan yang dihadapi oleh orang lain,” tuturnya.
Salah satu pengalaman menarik bagi Mubarok adalah adalah saat sama-sama menjadi ‘tukang ojek’. “Beliau ‘ngojek‘ istrinya (Listi Iklimah) yang menjadi Ketua PCNA dan saya yang ngojek istri saya, Sulistiyanah, Sekretaris PCNA Pucuk untuk menghadiri salah satu acara di Pimpnan Ranting NA,” kenang dia.
“Aktivitas beliau yang padat sebagai awak media yang mengharuskan sering bertemu dengan berbagai elemen masyarakat—ditambah dengan waktu istirahat yang kurang—mungkin yang menyebabkan daya tahan tubuhnya menurun,” ujarnya.
Selamat jalan Lek Kom. Semoga Allah SWT memberikan jalan yang terang bagimu. Semoga pintu sorga terbuka untukmu. Amin. (*)
Wartawan Komari Wafat, Berpesan agar Anaknya Hafal Quran. Penulis Fathurrahm Syuhadi. Editor Mohammad Nurfatoni.