PWMU.CO – MBS Smamsatu Gresik Ajarkan Tafsir Quran Tematikuntuk Kaji Sains . Di era Revolusi Industri 4.0 ini, Muhammadiyah Boarding School (MBS) harus bisa menjadi pemecah masalah atau problem solving dalam kehidupan masyrakat.
Hal itu disampaikan Wakil Mudir MBS Madinatul Ilmi SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik, Al Masyhad SEI kepada PWMU.CO melalui WhatsApp, Kamis (21/1/201).
Dia mengatakan, untuk mencapai hal itu, maka kurikulum MBS Madinatul Ilmi Smamsatu akan memadukan tafsir Quran tematik (TQT) dalam memahami ayat-ayat al-Quran. Menurutnya TQT ini memiliki beberapa keuntungan, di antaranya mampu menjawab permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat.
“Permasalahan yang muncul di masyarakat, secara kontekstual memiliki solusi atau problem solving berdasarkan al-Quran. Yang paling penting adalah MBS dapat memberikan pemahaman, bahwa al-Quran bisa membahas sains dan sains dibahas dalam al-Quran,” ujarnya.
Al Masyhad lalu mencontohkan TQT tentang asal-usul besi dalam Surat al-Hadid 25, “Sungguh, Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan bukti-bukti yang nyata. Dan kami turunkan bersama mereka kitab dan neraca (keadilan) agar manusia dapat berlaku adil.
Dan Kami menciptakan besi yang mempunyai kekuatan hebat dan banyak manfaat bagi manusia. Dan agar Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya walaupun (Allah) tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat, Maha Perkasa.”
Menurutnya, ayat tersebut bila dijelaskan dengan TQT maka besi merupakan sumber daya alam yang langsung diberikan Allah kepada manusia.
“Karena menurut penelitian sains, besi tidak dapat terbentuk oleh perut bumi. Hal ini diperkirakan unsur senyawa besi merupakan hasil dari reruntuhan meteor atau benda langit,” jelasnya.
Sejarah MBS Smamsatu Gresik
Al Masyhad menjelaskan bahwa MBS Madinatul Ilmi Smamsatu Gresik saat ini memiliki dua asrama. Yaitu asrama putra yang berlokasi di Jalan KH Kholil No 65A dan asrma putri di Jalan Nyai Ageng Arem-Arem Gang 2 No. 20C Gresik.
Rencananya, pada tahun pelajaran 2021/2022 asrama akan MBS Samsatu akan ikut boyongan ke gedung baru di Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo 166 Randuagung, Gresik.
Dia menceritakan, embrio MBS Smamsatu sudah ada sejak berdirinya Pondok Pesantren Madinatul Ilmi. Seiring berkembangnya teknologi dan sains, Pondok Pesantren Madinatul Ilmi didesain menjadi MBS. Karena MBS dinilai sesuai dengan visi Smamsatu yaitu agar tercipta generasi islami yang inovatif, bertaraf internasional, dan islami.
Dia menjelaskan, program MBS juga sangat tepat dan sesuai dengan misi Smamsatu Gresik. Yakni: pertama, menyelenggarakan sekolah menengah yang bermutu internasional.
Kedua, menyediakan layanan pendidikan yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kualitas hidup mandiri.
Ketiga, membangun manusia muslim yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia.
Keempat, mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi yang modern.
“Maka MBS ini merupakan langkah progresif yang dilakukan oleh Smamsatu untuk pengembangan kreativitas siswa agar tercipta generasi yang unggul dan berkualitas dalam menghadapi perkembangan kehidupan masyarakat yang semakin kompleks.”
Menurut Ustadz Masyhad, sapaannya, secara struktural MBS Madinatul Ilmi berada di bawah naungan SMA Muhammadiyah 1 Gresik. Sedangkan di dalam struktur MBS terdapat pembagian tugas penting yang mengatur jalannya proses pendidikan.
Adapun struktur organisasi MBS Smamsatu Direktur (Mudir) Drs Mudoffar M. MPd, Wakil Direktur (Wakil Mudir) Al Masyhad SEI, Pengasuh (Musyrif) Pondok Putra Muhammad Naufal Lc MSI, Musyrif Pondok Putri Mulyanti, dan Pendamping Pondok Putra Rahma Putu Ammar dan Wiwit Dwi Wahyu.
MBS Madinatul Ilmi Smamsatu Gresik saat ini sudah memiliki beberapa prestasi. Yang terbaru adalah prestasi Special Award Champion Tahfidh yang diraih santriwati Wanda Nur Nabilah dalam ajang ME Awards Special Edition 2021.
“Salah satu santri kami yang kami sebut dengan ‘anak surga’ karena mengalami kekurangan tidak bisa melihat, akan tetapi di ajang tersebut mendapat juara. Hal ini menjadi semangat bagi MBS Madinatul Ilmi Smamsatu Gresik untuk mendidik anak-anak yang hebat dan berakhlakul karimah,” ujarnya sambil berharap pandemi Covid-19 segera berlalu sehingga para santri bis akembali masuk asrama. (*)
Penulis Wiwit Dwi Wahyu. Editor Mohammad Nurfatoni.