PWMU.CO– Salihi Saleh, bendahara umum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulbar meninggal menyusul istrinya, dr Adriani Kadir akibat gempa Mamuju. Berita duka kembali menyelimuti Muhammadiyah Sulawesi Barat.
Ir H Salihi Saleh menjalani perawatan intensif selama enam hari di RS Pelamonia Makassar setelah rumah sekaligus kliniknya ambruk diguncang gempa Mamuju 6,2 SR pada 15 Januari lalu. Dia meninggal dunia Kamis (21/1/2021).
Dia dan istrinya tertimpa reruntuhan bangunan rumahnya yang berlantai lima di Jl. Pontiku, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju. Setelah dievakuasi kemudian dirujuk rumah sakit ke Makassar lewat jalur darat.
Istrinya, dr Adriani, adalah ketua Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PWM dan PWA Sulawesi Barat, lebih dulu meninggal dunia. Dokter Adriani juga menjabat ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulawesi Barat.
Kliniknya dikenal sering membantu kesehatan warga setempat. Seperti kesaksian pengurus dan santri Pesantren Hidayatullah Mamuju yang selalu berobat ke klinik itu digratiskan. Kesaksian warga lainnya juga memberikan komentar senada.
Ketua PWM Sulawesi Barat, Dr Wahyun Mawardi mengatakan, wafatnya H. Salihi Saleh membuat warga persyarikatan Muhammadiyah sangat kehilangan tokoh yang piawai dan cerdas dalam merencanakan setiap program organisasi.
”Saya cukup lama berteman dengan beliau, dia tipe orang yang tidak banyak bicara tapi kerja nyata, sama dengan motto di Muhammadiyah. Semoga keaktifannya di Persyarikatan Muhammadiyah selama ini ternilai sebagai jihad fisabilillah,” kata Wahyun Mawardi seperti ditulis sulbarmu.com.
Meninggalkan Tiga Anak
Salihi Saleh juga menjadi Ketua Badan Pengurus Harian STIEM Muhammadiyah Mamuju. Selain itu dia karyawan Kabupaten Mamuju menjabat kepala Dinas Pekerjaan Umum.
Saat rumahnya ambruk, Salihi Saleh sempat diberitakan meninggal langsung di lokasi. Ternyata hanya istrinya dr Adriani Kadir yang langsung meninggal. Salihi dapat dievakuasi relawan dan dilarikan ke rumah sakit untuk dirawat. Kemudian dirujuk ke RS Makasar.
Salihi Saleh dan Adriani meninggalkan tiga anak. Anak sulung kuliah di Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Anak kedua calon dokter yang kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Anak bungsu lelaki alumnus Pondok Pesantren Modern Gontor Ponorogo yang sedang kuliah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. (*)
Penulis/Editor Sugeng Purwanto