PWMU.CO — Manfaat membaca dan menulis bagi ibu. Membaca dan menulis merupakan kegiatan yang tak terpisahkan. Musyrifah SAg menyampaikan hal itu kepada anggota Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Manyar pada kajian Gerakan Perempuan Mengaji (GPM) yang digelar secara daring, Jumat (22/1/21).
Dia menjelaskan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) membaca adalah aktivitas mengeja atau melafalkan apa yang tertulis dan memahami sebuah tulisan. ‘’Membaca akan meningkatkan kecerdasan dan pengetahuan,’’ ujarnya. ‘’Karena dengan membaca kita akan mengetahui sesuatu yang sebelumnya tidak kita ketahui.’’
Manfaat Membaca
Manfaat membaca terbuktif efektif meningkatkan pengetahuan untuk mengingat sesuatu. ‘’Setiap kali kita memiliki sebuah masalah atau kendala, bisa menggunakan pengetahuan yang kita miliki untuk menyelesaikan masalah yang sedang kita hadapi,’’ tutur guru MIM 2 Karangrejo (Mimdaka) Manyar, Gresik, ini.
Dengan membaca, sambungnya, kita akan menjadi pribadi yang berpikir, lebih bijak dan santai karena menggaangg masalah tidak terlalu dipikir secara berlebihan.
‘’Membaca tidak hanya untuk memperluas wawasan saja, tapi juga untuk mencari kesenangan, hiburan atau pencerahan. Seperti saat kita membaca buku-buku humor, novel, atau buku yang menarik tetapi lucu akan membuat kita merasa terhibur,’’ tutur Sekretaris Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Gresik ini.
Musyrifah mengajak seluruh anggota PCA Manyar untuk meningkatkan minat baca, agar kualitas pimpinan dalam sebuah organisasi lebih meningkat dan berdaya guna. ‘’Pandemi yang belum tahu kapan berakhirnya, maka mari kita ambil hikmahnya, kita gunakan waktu di rumah dengan sebaik-baiknya untuk melakukan kebaikan dan terus belajar,’’ ajaknya.
Ibu lima anak ini menjelaskan, membaca perlu diikuti kegiatan menulis untuk menuangkanide dan gagasan yang disampaikan kepada orang lain. ‘’Sehingga keterkaitan antara membaca dan menulis sangat dekat bahkan tidak terpisahkan,’’ ungkapnya.
Manfaat Menulis
Musrifah juga menjelaskan manfaat menulis bagi seorang ibu. Pertama, sebagai media terapi. ‘’Menulis dapat dijadikan media terapi bagi seorang ibu untuk bercerita, mengungkapkan emosi, meredakan stres, dan melepaskan kebosanan,’’ jelasnya.
Kedua, memperpanjang umur. ‘’Ibu yang suka menulis biasanya tidak rentan terkena depresi karena ia telah terbiasa membuang emosi negatifnya lewat menulis dan merubahnya menjadi pikiran positif. Dari pikiran yang positif inilah menguatkan jiwa dan menyehatkan raga,’’ tutur penulis buku antologi Ada Surga di Rumah Kita ini.
Ketiga, Ibu akan terbiasa menulis apapun. ‘’Ibu yang terbiasa menulis, maka ia akan terbiasa pula menulis tentang tumbuh-kembang anaknya di jurnal anak dan ini sangat bermanfaat sekali untuk ibu dan anak dalam kehidupan sehari-hari,’’ paparnya.
Keempat, bisa untuk memecahkan masalah.
Seorang ahli linguistik, Dr Stephen D Krasher, pernah mengatakan dalam bukunya The Power of Reading jika menulis dapat membantu kita memecahkan masalah yang sedang membelenggu pikiran kita. Karena dengan menulis akan membuat kita lebih mudah mendapatkan solusinya karena terlatih berpikir secara sistematis.
Wanita kelahiran Gresik ini menjelaskan manfaat menulis kelima adalah, bisa untuk evaluasi diri. ‘’Terkadang dengan sibuknya aktivitas sehari-hari, membuat kita lupa untuk mengevaluasi diri,’’ katanya. ‘’Tetapi, ketika kita selalu menjadikan menulis sebagai kegiatan sehari-hari, cenderung membuat kita lebih mudah mengevaluasi diri melalui tulisan di setiap saatnya.’’
Cara Menyalurkan Bakat Menulis.
Penulis buku antologi Sungguh Bahagia Itu Sederhana ini mengungkapkan, semua orang berhak dan terbuka seluas-luasnya mengembangkan bakatnya untuk menjadi seorang penulis. ‘’Termasuk ibu-ibu juga berhak untuk mempunyai tulisan dan karya,’’ ungkapnya.
Dia menjelaskan cara menyalurkan bakat menulis antara lain, pertama, mengembangkan sendiri melalui media sosial (medsos) baik itu melalui Facebook, Twitter, Instagram, atau lainnya Tulisan bisa berupa informasi, pesan singkat, atau opini.
Kedua, mempunyai komunitas menulis. ‘’Kita bisa bergabung menjadi kontributor pada media online, membuat karya buku bersama, dan lain sebagainya,’’ kata penulis terbaik pada buku Success Story Learning At Home ini.
Ketiga mengikuti lomba-lomba tentang kepenulisan. ‘’Dengan mengikuti kegiatan yang bersifat kompetisi akan menambah semangat untuk menulis dan mengembangkan bakat kita,’’ pesannya.
Ketua PCA Manyar, Fitriyah SPd sangat senang kegiatan GPM yang berjalan lancar ini. ‘’Pengajian kali ini beda dengan tema-tema sebelumnya. Kali ini mengambil tema Motivasi Membaca dan Menulis pada Masa Pandemi,’’ katanya.
‘’Tema ini kami rasa penting dan harus menjadi sebuah kebiasaan baru dan baik pada masa sekarang, karena dengan membaca yang kemudian diikuti dengan menulis bisa menjadikan kegiatan bermanfaat bagi ibu-ibu anggota PCA Manyar,’’ tutur Evi panggilan akrabnya.
Dia berharap, kajian kali ini memberikan pencerahan akan pentingnya membaca dan menulis. “Sebab sebuah tulisan akan menjadi ilmu bagi diri kita sendiri maupun orang lain. ‘Semoga kedepan anggota PCA Manyar akan menjadi penulis dan mempunyai karya buku,’’ harapnya.
Penulis/Editor Mohammad Nurfatoni.