PWMU.CO – PCIM Australia galang dana bencana Indonesia dan siap dirikan sekolah di Melbourne. Hal itu terungkap dalam pengajian rutin PRIM New South Wales, Ahad (24/1/2021).
Ketua Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah (PRIM) New South Wales (NSW) Nurwanto menyampaikan kepedulian warga Muhammadiyah di luar negeri terhadap bencana di Indonesia juga luar biasa, termasuk di Australia.
“Warga Muhammadiyah di Australia terus menggalang bantuan dana untuk membantu masyarakat di Sulbar. Hal ini menjadi inspirasi bagi pembentukan MDMC di PCIM agar mudah untuk melakukan penggalangan dana,” ujarnya melalui Zoom.
MDMC Miliki Tim Bencana Lengkap
Sementara itu Wakil Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Arif Nur Kholis menyampaikan kehadiran Muhammadiyah dalam penanggulangan bencana sudah sangat teruji. Cepat, sigap dan terencana. Bahkan sesuai standar yang berlaku di PBB.
Pria yang telah banyak turun di berbagai penanganan bencana ini menegaskan bahwa Muhammadiyah memiliki tim yang lengkap.
“Tim kesehatan Muhammadiyah siap turun. Delapan puluh rumah sakit Muhammadiyah selalu siap jika diminta turun untuk penanganan medis di lokasi bencana,” ungkapnya.
Menurutnya meski saat pandemi Covid-19 jaringan rumah sakit Muhammadiyah Aisyiyah (RSMA) terfokus pada penanganan pandemi sehingga semua dokter sulit untuk dikerahkan ke lokasi bencana, namun Muhammadiyah masih memiliki tim medis lapis kedua.
“Muhammadiyah masih bisa mengerahkan mahasiswa kedokteran di berbagai perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA), baik S1 maupun S2 untuk turun ke lokasi bencana,” urainya.
Seperti di Sulawesi Barat, baik di Mamuju maupun Majene, tim medis yang bertugas adalah mahasiswa kedokteran PTMA.
“Bahkan mahasiswa yang sedang mengambil spesialis kandungan (SPOG) berhasil membantu persalinan sampai dua belas bayi dan sebagian diantaranya melalui operasi cesar,” paparnya.
Muhammadiyah, lanjutnya, juga sudah bisa membangun rumah sesuai standar dari PBB. Ini semua berkat MDMC telah menerapkan standar baku dalam penanggulangan bencana.
“Kami juga sudah memberlakukan sertifikasi relawan, khususnya yang membutuhkan keahlian khusus,” terangnya.
Koordinasi dengan BNPB
Setiap penanganan bencana, ujarnya, Muhammadiyah selalu berkoordinasi dengan berbagai pihak. Terutama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Hal ini terkait dengan pembagian wilayah penanganan agar lebih fokus.
“Biasanya kita dapat satu kecamatan. Maka kita fokus di situ agar tercurah penanganan bencana hingga selesai,” paparnya.
Bahkan untuk memudahkan proses penyaluran bantuan, sambungnya, Muhammadiyah bisa menggunakan fasilitas milik BNPB, yang penting semua sudah terkoordinasi dengan baik.
“Seperti kemarin kita menggunakan helikopter BNPB untuk menyalurkan bantuan ke daerah terisolir. Itu semua berkat koordinasi yang baik dengan berbagai pihak,” jelasnya.
Usul pembentukan MDMC di Australia mendapatkan respon positif dari Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Australia Ustadz Hamim. Pria asal Lamongan ini menganggap baik wacana pembentukan perwakilan MDMC di luar negeri.
“Nanti kita susun majelis khusus untuk MDMC ini,” terang lulusan pondok pesantren Karang Asem ini.
Sekolah Muhammadiyah Australia
Selain itu Hamim menyampaikan kabar tentang kesiapan sekolah Muhammadiyah untuk menerima siswa baru.
“Selama ini perkembangan pendirian Perguruan Muhammadiyah di Australia masih sulit untuk dilaksanakan karena terkait ijin dari pemerintah. Melihat hal tersebut PP Muhammadiyah meminta PCIM Australia untuk mencari sekolah yang hendak dijual,” jelasnya.
“Alhamdulillah kami mendapatkan sekolah yang hendak dijual di Melbourne. Insyaallah tanggal 18 Februari 2021 akan dilakukan kesepakatan akhir,” ungkapnya diaminkan oleh seluruh peserta pengajian.
Setelah diperoleh kesepakatan akhir dengan pihak penjual, lanjutnya, maka sekolah Muhammadiyah siap untuk menerima siswa siswa baru dari tingkat TK dan SD.
“Insyaallah pada 2022 mendatang akan dibuka penerimaan siswa baru setingkat TK dan SD di sekolah Muhammadiyah di Melbourne,” paparnya.
Mengelola sekolah ini, sambungnya, membutuhkan keseriusan luar biasa karena akan menjadi ukuran penilaian dari pemerintah Australia.
“Jika kita sukses mengelola sekolah ini, maka kita akan mendapatkan kemudahan untuk mendirikan sekolah lanjutan maupun sekolah lain termasuk perguruan tinggi atau Muhammadiyah College,” tuturnya. (*)
Penulis Ernam. Editor Sugiran.