PWMU.CO – Peduli Pendidikan, 530 gawai dibagikan IKA ITS Peduli dan Kemenko PMK RI. Selain gawai, juga ada 530 set perlengkapan school Covid kit.
Inisiasi yang digalang Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (IKA ITS), itu berhasil menggalakkan donasi melalui gerakan “Gotong Royong Dukung Pembelajaran Jarak Jauh”.
Bertempat di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jakarta, secara simbolis, IKA ITS menyerahkan donasi gawai pada Menko PMK Republik Indonesia Prof Dr Muhadjir Effendy MAP, Senin (26/1/21).
Peduli Pendidikan
Ketua Umum IKA ITS Sutopo Kristanto mengatakan, jumlah gawai yang dibagikan memang tidak sebanding dengan kebutuhan. “Namun demikian kami memberanikan diri untuk menggalang donasi secara bergotong royong, dengan semangat meringankan beban dan kesulitan para guru dan murid di tengah pandemi. Betapa pun kecilnya bantuan yang dapat kami berikan, itulah simbol kepedulian kami,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Rektor ITS Mochamad Ashari. Dalam sambutannya dia menuturkan, keluarga besar ITS, yang dipelopori ikatan alumninya, baik di dalam maupun luar negeri, memiliki komitmen mendukung pembelajaran daring akibat pandemi.
“Alumni ITS telah membantu dalam penyediaan gawai beserta koneksi internet, sebagai langkah nyata turut menyelesaikan kendala utama dalam sistem pembelajaran daring saat ini,” ungkapnya.
Ashari juga menambahkan, bahwa ITS juga berinovasi menciptakan peralatan yang dapat membantu tenaga medis dalam penanganan pandemi ini. “ITS bersama alumni akan terus menerus berinovasi serta berkontribusi untuk kemakmuran masyarakat dan kemandirian bangsa,” tuturnya.
Modal Sosial
Di bagian lain, Ketua Yayasan Nurani Dunia Imam B. Prasodjo, yang turut membantu dalam identifikasi sekolah-sekolah yang membutuhkan gawai, menyatakan sangat menghargai inisiatif IKA ITS dalam aksi kepedulian ini.
“Setiap kali Indonesia menghadapi situasi sulit karena berbagai bencana, seluruh elemen masyarakat turun tangan bergotong royong. Inilah mengapa Indonesia selalu berhasil dalam mengatasi masa-masa sulit. Gerakan seperti yang dilakukan IKA ITS ini merupakan wujud kepedulian yang selalu menjadi ruh kehidupan bangsa Indonesia. Inilah modal sosial yang kita miliki yang harus kita tumbuhkan dan perkuat sampai kapanpun,” paparnya.
Sementara itu, Menko PMK Muhadjir Effendy mengutarakan, PJJ yang berlangsung sejak pandemi Covid-19 masih memiliki kendala. “PJJ cukup sulit untuk dilakukan di daerah yang mengalami kendala akses internet, dan ketiadaan gawai karena rendahnya tingkat ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Karena itu, Muhadjir menyampaikan apresiasi kepada IKA-ITS yang telah menggalang aksi donasi gawai. “Sumbangan dari IKA-ITS ini diharapkan membantu sejumlah siswa dan guru dalam melanjutkan pembelajaran yang berkualitas, dan memanfaatkan kemajuan Iptek Revolusi Industri 4.0. Jangan sampai pandemi ini juga menjadikan generasi penerus kita tertinggal dalam pendidikannya. Semoga inisiasi IKA ITS ini dapat diikuti pihak-pihak lain,” kata mantan Mendikbud ini.
Dalam kesempatan tersebut, Muhadjir langsung memberikan gawai kepada perwakilan sekolah yang hadir. Perangkat gawai disalurkan pada 7 sekolah dasar (SD), 1 SLB swasta, dan 1 SMK swasta yang tersebar di beberapa provinsi, yakni Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Acara tersebut dihadiri oleh 40 orang pejabat dari Kemenko PMK, ITS, IKA-ITS dan perwakilan sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan, serta diikuti secara virtual oleh 160 orang peserta dari berbagai daerah.
Gerakan yang dipelopori IKA ITS tersebut berhasil mengumpulkan 530 gawai yang dilengkapi dengan kartu perdana internet. Disamping itu IKA ITS juga menyerahkan sejumlah 530 set perlengkapan school Covid kit yang berisi masker, hand sanitizer, dan sabun cuci tangan guna mendukung penerapan protokol kesehatan oleh murid-murid dan guru-guru.
Vaksinasi Jangan Bikin Lengah
Selain membagikan secara simbolis, dalam kegiatan itu Muhadjir juga berpesan untuk tetap waspada pandemi Covid-19. Dia menambahkan, saat ini vaksinasi sudah mulai dilakukan secara nasional. Namun masyarakat diharapkan tidak lengah dan tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat.
“Walaupun sudah mendapatkan vaksin, tubuh seseorang tidak serta merta menjadi kebal terhadap virus Corona. Dibutuhkan waktu bagi tubuh untuk membentuk antibodi guna melawan Covid-19. Menghentikan pandemi ini memerlukan komitmen dari kita semua, yaitu dengan mencegah diri kita tertular dan mencegah diri kita menulari orang lain. Bila penularan berhasil dihambat, maka penyembuhan bagi penderita akan lebih ringan” jelas Muhadjir. (*)
Editor Darul Setiawan.