Teken MoU, Ini 3 Bentuk Kerjasama Hamas School dengan SMK Mutu Gresik.
PWMU.CO – SMP Muhammadiyah 13 (Hamas School) Campurejo, Panceng, Gresik menjalin kerja sama dengan SMK Muhammadiyah I (SMK Mutu) Bungah Gresik
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Kepala Hamas School Nurul Wakhidatul Ummah SKom dengan Kepala SMK Mutu Imam Syafi’i SAg di Kantor Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Bungah, Gresik, Sabtu (23/1/2021).
Dalam acara yang dihadiri juga oleh Ketua Majelis Dikdasmem PCM Bungah Drs H Maftuh MM dan Drs H Amin Manan, salah satu pendiri SMK Mutu itu dilakukan penyerahan bantuan satu unit mobil.
H Maftuh berharap kerja sama dan silaturahim ini bisa harmonis dan istikamah. “Karena yang namanya berhubungan pasti ada perbedaan pemikiran. Walaupun demikian mudah-mudahan kedua belah pihak bijaksana dalam menyikapinya,” ujarnya.
Sementara itu Amin Manan menceritakan perjalanan panjang dalam mendirikan amal usaha Muhammadiyah (AUM) di Bungah ini. “Dulu awal pendirian lembaga pendidikan ini sering ganti nama,” terangnya.
Bentuk Kerja Sama
Menurut Nurul Wakhidatul Ummah ada tiga kesepakatan dalam MoU itu. “Pertama, terkait sekolah lanjutan siswa-siswi Hamas School. Kedua, terkait pembangunan gedung baru. Ketiga, bantuan transportasi mobil,” jelasnya.
Nurul menjelaskan selama pembangunan gedung baru Hamas School, SMK Mutu membantu instalasi kabel listrik, sound system, dan CCTV.
“Alhamdulillah pemasangan instalasi kabel selalu dibantu oleh SMK Mutu. Lantai satu sudah selesai insyaallah nanti akan dilanjut ke lantai dua, rencana sampai gedung lantai tiga,” terangnya. Seperti diketahui, saat ini Hamas School sedang membangun gedung milik sendiri.
Terkait sekolah lanjutan tambah Nurul, siswa Hamas School akan diarahkan ke SMK Mutu sesuai minat dan bakatnya masing-masing.”Tahun kemarin ada dua siswa yang sudah masuk. Insyaallah angkatan tahun ini yang sudah mendaftar sekitar 45 persen,” tambah Nurul.
Dia menambahkan, bantuan satu unit mobil akan dipakai sebagai sarana antarjemput siswa yang rumahnya jauh dan tidak punya kendaraan sepeda ontel. Sebab siswa-siswi Hamas School dilarang memakai sepeda motor tapi boleh pakai sepeda ontel atau diantar orangtua.
“Akhirnya sekolah membuat solusi mobil antar-jemput bagi anak-anak yang rumahnya jauh dan tidak punya sepeda ontel. Sebab kalau jalan kaki ada yang sampai 2 km lebih,” terang dia.
Di samping itu, animo masyarakat tentang Hamas School mulai menyebar ke luar daerah. Menurutnya, banyak sekali keinginan mereka untuk menyekolahkan anaknya diHamas School tapi kendalanya terlalu jauh dan tidak ada yang mengantar.
“Mudah-mudahan bantuan mobil dari SMK Mutu memberi solusi Hamas School untuk menjawab kendala wali murid dan keinginan masyarakat untuk bisa melanjutkan anaknya ke Hamas School,” harapnya.
Sebagaimana tagline, selain mencetak generasi hifdzul Quran, peduli sesama, berprestasi, dan berwawasan global, tahun pelajaran baru 2021/2022, insyaallah Hamas School akan memiliki gedung dan mobil antarjemput baru” jelasnya. (*)
Penulis Nurkhan. Editor Mohammad Nurfatoni.