PWMU.CO – Kontributor Dahlansae Suparlan masih sempat menulis berita dan kirim ke redaktur, Rabu (3/2/2021), meski sakit dan opname di RSUD Pare, Kediri. Dia mengabarkan warga PCM Pare, Sudarsono, yang aktif di Badan Urusan Kematian Warga Muhammadiyah Pare Raya (BUKMU) meninggal karena covid-19.
Sudarsono yang tinggal di Desa Lamong Kec. Badas Kabupaten Kediri dirawat di RS HVA Tulungrejo Pare atas rekomendasi Dahlansae. Sebelum dimakamkan dengan protokol kesehatan covid, jenazah Sudarsono dishalatkan di halaman Masjid Mustaqim Pare.
Petugas ambulans yang memakai APD memarkir mobil di halaman masjid. Para jamaah berdiri di samping mobil menghadap kiblat dengan jenazah masih dalam mobil. Dipimpin Ustadz Drs Nur Hasan Yazid shalat jenazah dikerjakan. Setelah selesai, jenazah berangkat menuju pemakaman desa.
Ustadz Nur Hasan Yazid mengatakan, dalam kondisi darurat wabah covid, shalat jenazah boleh dilakukan dengan cara jenazah diletakkan dalam mobil ambulans. Jamaah membuat shaf berdiri di samping mobil menghadap kiblat. Rukun dan tata cara shalat jenazah dilakukan seperti syariatnya.
Kondisi Dahlansae
Anak Dahlansae, Aulia Vatqun Qorib, menjelaskan, ayahnya masuk kamar isolasi RS HVA Tulungrejo mulai tanggal 11 Januari 2021 selama sepekan. Karena kondisinya menurun lantas masuk ICU selama tiga hari. Ayahnya juga punya penyakit diabetes, jantung, dan paru.
Perkembangan kesehatannya yang masih melambat, dr Wahyu Nur Alamsyah lantas merujuk ke RSUD Pare Kediri. Di sini dia langsung masuk ruang ICU selama enam hari. Sekarang sudah keluar dari ICU lalu ditempatkan di Ruang Cendana RSUD sudah lima hari.
”Alhamdulillah berkat doa yang mengalir dari semua orang kondisi bapak saya mulai membaik. Mohon doa agar lekas diberi kesembuhan,” kata Aulia. Sewaktu dirawat beberapa orang yang sempat bezuk seperti Arifin Tafsir dan Ketua PDM Kabupaten Kediri Ahmad Fanani.
Selama perawatan Dahlansae Suparlan mengisi waktunya dengan berdzikir, berdoa, dan membaca al-Quran terutama surat Mulk meskipun hidungnya dipasang alat bantu pernafasan dan kedua tangannya ada slang infus. Nafasnya masih tersengal-sengal.
“Saya menulis berita karena cinta dengan PWMU.CO meski sakit saya sempatkan. Walaupun kadang berita tidak dimuat, saya masih semangat. Saya juga mengharapkan doa dan minta maaf dari saudaraku kontributor semuanya,” kata Dahlansae.(*)
Editor Sugeng Purwanto