IPM Smamsatu gelar LDKS virtual untuk mencetak pelajar yang progresif dan visioner. Empat hal yang wajib dilakukan.
PWMU.CO – Pimpinan Ranting (PR) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik mengelar kegiatan LDKS Ke-55 IPM bertema “Membentuk Kader Berjiwa Kepemimpinan, Bertanggung Jawab, Kritis, Kreatif, dan Visioner”.
Latihan Dasar Kepemimpinan Sekolah (LDKS) yang diselenggrakan secara virtual selama dua hari, Jumat-Ahad (29-31/1/2021), ini diikuti oleh 57 anggota.
Ketua Pelaksana LDKS Muhammad Daffa Abid Dzaki mengatakan kegiatan ini merupakan cara PR IPM membentuk generasi IPM yang progresif dan visoner sesuai dengan tujuan Muhammadiyah: mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
“Harapan kami LDKS ini mampu melatih dan memberikan bekal pada pemimpin baru PR IPM agar bisa berorganisasi secara baik dan benar,” ujarnya.
Empat Gerakan IPM
Beberapa tokoh organisasi otonom Muhammadiyah tampil sebagai pemateri. Seperti Ketua Pimpinan Wilayah (PW) IPM Jatim 2016-2018 Syahrul Romadhon yang menyampakan materi Ke-IPM-an.
”IPM harus memiliki empat hal agar bisa menjadi gerakan pelajar yang progresif. Gerakan tersebut iala penguatan literasi, inklusif, social entrepreneurship, dan lingkungan hidup,” kata alumnus UIN Sunan Ampel Surabaya tersebut.
Menurutnya, hari ini dunia semakin kompleks. Di sisi lain dunia yang begitu luas itu—karena globlaisasi dengan teknologi informasi—ibaratnya hanya satu desa.
“Agar IPM bisa menjadi organisasi yang hebat maka diperlukan gerakan literasi yang masif, termasuk melalui penguasaan teknologi informasi,” ujarnya.
Jaga Etika Organisasi
Ketua Pimpinan Cabang IMM Surabaya Drh Devi Kurniawan didaulat menyampaikan materi Etika dan Perilaku Berorganisasi.
Alumnus Fakultas Kedokteran Hewan Unair itu mengatakan, etika dalam berorganisasi menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Karena organisasi tidak akan berjalan dengan lancar apabila etika dan sopan santun dilupakan.
“Etika adalah suatu yang mendalami standar moral bermasyarakat. Oleh karena itu kita wajib mempertahankan dan menerapkan standar-standar moral dalam berorganisasi agar tercipta organisasi yang bergerak progresif,” terangnya.
Sementara itu, Pembina PR IPM Smamsatu Gresik Wiwit Dwi Wahyu SHum menyampaikan materi ketiga tentang pembekalan organisasi.
“Organisasi merupakan tempat untuk mengaspirasikan gagasan dan pemikiran, sehingga kita harus sering membaca dan berdiskusi,” kata dia.
Wiwit menambahkan, dalam berorganisasi pasti sering terjadi permasalah atau miskomunikasi. Karena itu dia memberikan kiatnya. “Agar tak terjadi miskomunikasi maka yang harus dilakukan adalah sering-seringlah memberi kabar walaupun hanya sebatas sapaan,” pesannya.
Dia berharap para kader PR IPM Smamsatu Gresik bisa membuat gerakan progresif untuk masyarakat seperti gerakan pelajar megajar seperti yang dilakukan Pimpinan DAerah IPM Surabaya. (*)
Editor Mohamamd Nurfatoni.