PWMU.CO – Pandemi Tak Boleh Hentikan Pengaderan Muhammadiyah. Itulah pesan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bojonegoro Drs H Suwito MSi.
Dia menyampaikan hal itu pada acara Upgrading Perkaderan Karyawan Amal Usaha Muhammadiyah Tahun 2021/2022 yang digelar secara virtual oleh Majelis Pendidikan Kader (MPK) PDM Bojonegoro, Sabtu (6/2/2021).
Suwito menjelaskan, sebagai organisasi sosial keagamaan, Muhammadiyah menyadari eksistensinya di tengah-tengah umat, bangsa, negara, dan kemanusiaan.
“Muhammadiyah harus dapat memberikan manfaat. Ibarat mentari, ia haruslah bersinar dan memberikan kehidupan sepanjang masa,” ujarnya.
Menurut Suwito, keinginan mulia ini tergambar dalam tujuan berdirinya Muhammadiyah. Yaitu menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
“Tentu hal ini tidak jauh dari watak Muhammadiyah yang merupakan gerakan Islam dakwah amar makruf nahi mungkar dan tajdid (pembaruan tentang pokok ajaran Islam) yang bersumber pada al-Quran dan as-Sunnah as-Shahihah,” papar dia.
Oleha karena itu, sambungnya, Muhammadiyah, khususnya MPK PDM Bojonegoro, menyadari, bahwa pengkaderan adalah salah satu kegiatan yang tidak boleh berhenti.
“Agar lahir dan tumbuh kader-kader persyarikatan yang ke depan diharapkan tetap mampu meneruskan perjuangan pendahulunya: menyalakan lentera kebaikan dan kebenaran,” kata dia.
Kesadaran inilah, lanjutnya, yang mengilhami MPK PDM Bojonegoro untuk tetap melakukan penyegaran atau upgrading kepada seluruh karyawan amal usaha Muhammadiyah (AUM), meski masih dalam suasana pandemi Covid-19.
Suwito berpesan agar setiap karyawan dalam bekerja tetap dan senantiasa dijiwai oleh ideologi Muhammadiyah. “Sehingga seluruh ucapan, sikap, dan prilakunya mencerminkan akhlak seorang Muhammadiyah,” tuturnya.
Delapan Gelombang
Ketua MPK PDM Bojonegoro M. Yazid Mar’i menjelaskan, acara ini akan dilakukan selama delapan gelombang, dengan jumlah peserta 760 orang.
Untuk gelombang pertama pesertanya ialah karyawan AUM RS Aisyiyah Bojonegoro, RS Islam Sumberejo, RS Muhamamdiyah Kalitidu, dan Klinik Muhammadiyah Kedungadem. Juga SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro, SMP Muhammadiyah 9 dan SMP Muhammadyah 10 Bojonegoro. Ada juga dari SPBU Sirkah Amanah Balen.
“Upgrading kali ini sengaja difokuskan pada dua materi pokok. Yaitu ideologi Muhammadiyah dan ahlak bekerja di Muhammadiyah,” ujarnya.
Menurut Yazid dua materi pokok ini sangat penting agar AUM tetap berjalan pada Khittah Perjuangan Muhammadiyah. Yaitu terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Yazid menjelaskan, yang dimaksud mayarakat tersebut tidak hanya kuat secara fisik, melainkan kuat secara rohani. “Dengan demikian karyawan AUM akan mendapatkan keberkahan hidup di dunia dan akhirat,” harapnya.
Dia menegaskan, setiap karyawan AUM harus memiliki tanggung jawab moral untuk mengembangkan Muhammadiyah, di manapun berada: sebagai pribadi dan bagian dari komunitas umat dan bangsa. (*)
Penulis Fathurrahm Syuhadi. Editor Mohammad Nurfatoni.