PWMU.CO – Tingkatkan iman dan imun dengan ilmu dan ibadah. Karena dengan adanya Covid-19 Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk banyak beramal.
Hal itu disampaikan Ustadz Abdul Shomad (UAS) pada Pengajian Orbit Virtual dengan tema Tingkatkan Iman agar Imun Kuat, Selasa (09/02/2021)
UAS mengatakan, sebagai manusia kita musti yakin bahwa iman dan imun itu ada. Iman dan imun adalah hal bersifat batin. Meskipun imun mungkin bisa dicek, namun iman tidak terlihat.
“Dan peradaban manapun yang kita pakai dari Yunani sampai ke Nusantara percaya ada sesuatu yang tidak terlihat dan muslim menyebutnya sebagai iman,” terangnya.
Perumpamaan Allah melalui Covid-19
Menurut UAS, Covid-19 itu juga termasuk sesuatu yang batin, tidak terlihat. Covid juga menyadarkan kita bahwa Allah tidak berhenti memberikan perumpamaan.
“Covid itu lebih kecil dari nyamuk. Dan Allah tidak malu memberikan perumpamaan itu. Ketika kita mengaku tidak berdaya, maka ada yang maha berdaya yaitu Allah,” terang UAS.
UAS menuturkan, dengan adanya Covid-19, ternyata yang mengaku adikuasa tidak kuasa, yang mengaku adidaya tidak berdaya, contohnya Amerika.
“Amerika, yang katanya negara hebat, luluh lantah juga. Korea yang katanya canggih, hancur lebur. Singapura sampai hari ini menutup diri, siapapun tidak boleh masuk. Akhirnya Indonesia menjadi negara yang ditakuti,” kata UAS.
Dia menambahkan, Saudi menempatkan Indonesia sebagai 20 negara yang warganya tidak boleh masuk untuk umroh. Mereka ketakutan dengan Indonesia.
“Kita lah yang paling berani. Orang luar masih disilakan masuk,” sindir UAS.
Oleh sebab itu menurut UAS, cara untuk tingkatkan iman dan imun adalah dengan ilmu dan ibadah. Dua-duanya harus dipakai.
“Amal tidak sempurna tanpa ilmu. Dan ilmu akan hampa, kering, kosong kalau tidak ada amal. Maka yang baik adalah dua-duanya sejalan. Bangkitkan iman itu dengan amal,” ajaknya.
Dia mengatakan, kesempatan kita sekarang banyak sekali untuk mencari ilmu. Dan bisa jadi Covid-19 memberikan hikmah itu.
“Jika tidak ada Covid, bisa jadi untuk ikut Pengajian Orbit kita harus datang ke kediaman Prof Din Syamsuddin,” ucap UAS.
UAS pun mengapresiasi Pengajian Orbit asuhan Prof Din Syamsuddin yang sudah 12 tahun berjalan.
“Ada energi positif saat kita berkumpul. Saling bersatu. Ketika kita bertemu dengan orang, kita menemukan sesuatu. Kita bangkit dan semangat, padahal tidak ketemu langsung. Mendengar prof Din bicara, melihatnya lewat layar laptop. Melihat orang-orang yang kita sayangi,” ucapnya. (*)
Penulis Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni