PWMU.CO – Aisyiyah Jateng bantu Ma’had Al-Furqon, Laren, Lamongan, yang terbakar beberapa waktu lalu. Selain itu mereka berkunjung ke Balai Sakinah Aisyiyah Sopo Tirsno.
Rombongan yang dipimpin Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jateng Hj Lintal Muna itu membawa tiga peserta: Dwi Astuti, Zumrotin, dan Sumarni.
“Kami datang ke Lamongan bermaksud mengetahui kondisi PDA (Pimpinan Daerah Aisyiyah) Lamongan. Kami juga akan menyerahkan bantuan untuk Pondok (Ma’had) Al-Furqon yang baru terbakar. Semua ini kami diniatkan untuk bersilaturrahmi,” ungkap Lintal Muna, Sabtu, (6/2/2021).
Bantuan sembako dan uang sebesar Rp 30 juta diterima langsung oleh Kiai As’ad AB, sang pengasuh Ma’had Al-Furqon. “Kami atas nama pesantren mengucapkan terima kasih atas perhatian ibu-ibu PWA Jawa Tengah,” ucapnya.
Musibah kebakaran itu, kata As’ad—yang juga Ketua Pimpinan Cabang Muhamamdyah (PCM) Laren—memberi hikmah tersendiri unuk meningkatkan ibadah dan mawas diri.
Lintal Muna mengungkapkan, berita kebakaran sampai dua kali yang terjadi di Ma’had Al-Furqon dia dapatkan dari media sosial. “Hal inilah yang menggerakkan kami untuk datang bersilaturrahmi. Kita ini bersaudara dan saling tolong menolong,” ucapnya.
Pada kesempatan tersebut Ketua Lembaga Bantuan Hukum Muhamamdiyah (LBMu) Lamongan Lukman Hakim menyampaikan kronologi kebakaran dan penanganan terduga pelaku yang masih remaja.
“Upaya dilakukan berkoordinasi dengan Bapas (Balai Pemasyarakatan) Bojonegoro (membawahi lapas Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan) untuk penanganan anaknya,” ujarnya.
Kejadian kebarakan—tepatnya pembakaran—Ma’had Al Furqon tersebut terjadi dua kali di hari Jumat, 1 dan 8 Januari 2020.
Belajar ke BSA Sopo Trisno
Tiba di Kota Lamongan, rombongan disambut langsung oleh Ketua PDA Lamongan Hj. Summu Zanarofah dan beberapa anggotanya. Turut menyambut Wakil Ketua PWA Jatim Sumiyati dan Dwi Endah Purwati, salah seorang PWA Jawa Timur.
Acara seremonial berlangsung di ruang rapat Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan dan dipandu Sekretaris PDA Lamongan Hj Asrokah ini menggunakan protokol kesehatan dengan ketat.
Summu Zanarofah mengucapkan terima kasih kepada PWA Jawa Tengah yang telah bersilaturrahmi ke Lamongan. Dia lalu memaparkan kondisi PDA Lamongan beserta program-program unggulannya. Termasuk tentang BSA Sopo Tresno.
Sementara itu Lintal Muna menceritakan suka duka rombongan PWA Jawa Tengah bisa sampai ke Lamongan. Hal ini terkait dengan kondisi pandemi Covid-19.
Selain ke Ma’had Al-Furqon, rombongan juga melakukan studi banding ke Balai Sakinah Aisyiyah (BSA) Sopo Tresno Desa Dadapan, Kecamatan Solokuro.
Di Desa Dadapan, rombongan mendapat pemaparan tentang sejarah dan perkembagan BSA Sopo Tresno yang pernah live di acara Milad Ke-108 Muhammadiyah.
Pengelola BSA Sopo Trisno Siti Mukholifah menjelaskan lembaganya saat ini fokus dengan program ketahanan pangan dengan kebun gizi dan kebun pembibitan. Menurutnya, program itu diharapkan memberi manfaat pada masyarakat sekitar terutama pada kaum dhuafa.
“Setiap pekan kami membagi sayur-sayuran segar kepada para fakir miskin dan dhuafa. Sekali-kali diselingi dengan sembako,” jelas Sekretaris Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Dadapan itu.
Mendapat penjelasan on the spot itu, rombongan mengaku puas dan senang “Semoga bisa ditiru untuk diterapkan di Jawa Tengah,” ungkap Lintal Muna.
Dwi Endah Purwati juga merasa senang dengan keberadaan BSA Sopo Trisno ini. “Kami berharap keberhasilan ini dapat dicontoh,” ujarnya.
Kunjungan diakhiri dengan petik sayur di lokasi BSA Sopo Tresno. (*)
Penulis Fathurrahim Syuhadi Editor Mohamamd Nurfatoni