PWMU.CO – Bekerja di AUM Itu Ibadah, Amanah, dan Rahmah. Hal itu disampaikan Ketua MPK PDM Lamongan Fathurrahim Syuhadi dalam Upgrading Perkaderan Karyawan Amal Usaha Muhammadiyah.
Acara yang diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bojonegoro ini memasuki gelombang ketiga.
Sebanyak 130 orang karyawan Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro mengikuti kegiatan ugrading secara virtual via Zoom Clouds Meeting, Sabtu (13/2/2021)
Acara yang dimulai pukul 09.00 itu diawali dengan pengantar yang disampaikan Fathurrahim Syuhadi. Dia menyampaikan, setiap karyawan hendaknya dalam bekerja senantiasa dijiwai oleh ideologi Muhammadiyah.
“Sehingga seluruh ucapan, sikap, dan prilakunya mencerminkan akhlak seorang Muhammadiyah,” ujarnya.
Menurut dia, keinginan mulia ini tergambar dalam tujuan berdirinya Muhammadiyah. Yaitu menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
“Dalam situasi sekarang ini kita semakin mempunyai bukti bahwa organisasi kita harus memiliki prinsip-prinsip gerakan yang disebut dengan paham agama dan pemikiran Muhammadiyah,” tekannya.
Rohim menegaskan, hal itu perlu disampaikan karena banyak pimpinan, kader, dan warga Muhamamdiyah yang belum memahami paham keislaman yang dibangun Muhammadiyah.
“Seperti ketika menghadapi pandemi Covid-19 yang begitu dahsyat ini. Ada sebagian pimpinan, kader, warga, dan karyawan AUM yang tidak mengikuti pedoman yang menjadi kebijakan Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang didasarnya pada putusan Majelis Tarjih dan Tajdid,” unkapnya.
Bekerja di AUM sebaga Ibadah
Fathurrahim Syuhadi menyampaikan, bekerja di amal usaha Muhammadiyah (AUM) adalah ibadah, amanah, dan rahmah. Oleh karea itu semua karyawan yang bekerja di rumah sakit Aisyiyah Bojonegoro harus meniatkan dirinya untuk beribadah kepada Allah SWT.
“Insyaallah dengan diniati ibadah, surga jaminannya,” dia memotivasi.
Ia berpesan, para karyawan AUM harus amanah terhadap jabatan yang dipikul. Mulai level direktur sampai level yang paling rendah. Semua harus melaksanakan pekerjaannya secara jujur. Sebab AUM adalah milik Persyarikatan. Menjadi tugas karyawan AUM untuk taat pada gari kebijakan pimpinan.
“Selain sebagai ibadah dan amanah, karyawan AUM akan mendapat rahmah. Rahmah bisa berarti ujrah, maisah, pahala dari Allah SWT yang berupa rezeki yang diterima menjadi rezeki yang barakah,”
Bekerja di AUM, sambungnya, juga harus dijiwai ideologi Muhammadiyah dan akhlak al-karimah. “Setiap warga Muhammadiyah yang bekerja di AUM dituntut untuk menunjukkan akhlak yang mulia,. Seperti halya misi Rasulullah ‘innama buitstu liutammima makarimal ahlak,” tegasnya.
Sebab, menurutnya, dalam mengelola AUM senantiasa dilandasi oleh al-Quran dan al-Hadits. “Perilaku karyawan AUM harus mencerminkan akhlak al-karimah yang menjadi landasan ia bekerja. Setiap warga Muhammadiyah di mana pun bekerja dan menunaikan tugas,” terang dia.
Selain itu, dia melanjutkan, setiap karyawan senantiasa harus membiasakan untuk saling tolong-menolong dalam kebaikan. Ta’awanu ala birri wattaqwa wala ta’awanu ‘alal ismi wal udwan.
Pelayanan Prima
Ketua Kwarda Hizbul Wathan Lamongan itu mengatakan, Rumah Sakit Aisyiyah adalah AUM dalam bentuk pelayanan jasa. Untuk itu diperlukan service excellent atau pelayanan yang paripurna.
“Service excellent merupakan pelayanan sepenuh hati. Kalau tidak melaksanakan service excellent lambat laun akan ditinggal pelangganya: pasien dan keluarganya,” ucapnya sabil mengutip sabda Rosululullah dalam hadits riwayat Thabrani.
“Kalau ia berkerja itu untuk menghidupi anaknya yang masih kecil, maka itu fi sabilillah. Kalau ia bekerja untuk membela orangtuanya yang sudah lanjut, maka itu fi sabilillah. dan kalau ia bekerja untuk dirinya agar terhindar dari meminta minta itu adalah fi sabilillah.”
Dia juga menyitir Surat al-Hasyr 18: “Wahai orang-orang yang beriman ! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
Apresiasi Positif
Ketua MPK PDM BojonegoroM. Yazid Mar’i mengatakan kegiatan upgrading virtual kali ini sebagai ikhtiar untuk memberikan pencerahan terhadap karyawan tentang Kemuhammadiyahan.
“Ini menjadi tugas dan tanggungjawab MPK PDM Bojonegoro,” ujarnya.
Dia menegaskan, menjadi keharusan bagi MPK meng-upgrade kembali pemahaman tentang Muhammadiyah bagi karyawan AUM. Agar dalam bekerja, mereka senantiasa dijiwai oleh ideologi Muhammadiyah.
“Artinya kerjanya mampu di pertanggungjawabkan secara profesi dan keahliannya. Juga di pertanggungjawabkan kepada persyarikatan dan Allah SWT,” terangnya.
Dalam upgrading putaran ketiga ini panitia memberikan materi Implementasi Ideologi Muhammadiyah oleh Sekretaris PDM Bojonegoro Drs HA Khudlori MSi dan Akhlaq Bekerja di Amal Usaha Muhammadiyah oleh Wakil Ketua PDM Bojonegoro Dr H. Roli Abdul Rokhman SAg MAg.
Menurut Khushairi kegiatan yang dilaksanakan MPK PDM Bojonegoro di tengah pandemi Covid-19 ini bagus.
Meteri penyegaran atau refresh sangat pas dan mengena. Juga bermanfaat untuk meningkatkan tali silaturahim antarkaryawan Rumah Sakit Aisyiyah dengan MPK,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni