PWMU.CO – Ketua Umum MUI (Majelis Ulama Indonesia) KH Miftachul Akhyar mengatakan, tuduhan bahwa Din Syamsuddin radikal sudah sangat keterlaluan.
“Itu tuduhan sangat keterlaluan, Pak Din tipe orang yang sangat rendah hati,” kata KH Miftachul Akhyar di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (15/2/2021) malam. Dia menyampaikan hal itu saat ditanya wartawan di sela acara Pengukuhan Pengurus MUI Provinsi Jawa Timur 2020-2025.
Menurutnya, jika belum ada klarifikasi dan tanda-tanda mengarah ke radikal sebaiknya tidak sepatutnya menuduh begitu. Para ulama dan kiai, sangat memahami bahwa itu pasti keterlaluan.
“Apalagi tidak ada bukti yang menguatkan,” ujarnya.
Kiai karismatik asal Surabaya ini justru melihat sosok Din Syamsuddin adalah tokoh yang sangat rendah hati dan tawadhu. Tutur katanya juga sangat sopan.
“Para kiai dan ulama masih khusnudzan (berprasangka baik) kepada Din Syamsuddin, dia tokoh yang sangat rendah hati,” katanya.
“Kelompok-kelompok radikal, kelompok-kelompok yang ingin mengganti falsafah, jadi kita khusnudzan, masih belum ke sana. Dia itu punya tawadhu. Sikap rendah hati, itu yang saya tahu,” tambahnya.
Kritik sebagai Kesimbangan
KH Miftachul Akhyar mengakui Din Syamsuddin memang kerap melaontarkan kritik tajam ke pemerintah. Namun menurunya kritik itu masih sangat wajar dan berada batas batas yang ada. Kritik yang disampaikan Din Syamsuddin untuk keseimbangan.
“Jangan ada yang tidak mengkritik, harus ada untuk keseimbangan,” katanya.
Memang, lanjutnya, kritik membangun itu diperlukan. Kalau orang tanpa kritik, ya akhirnya melampaui batas.
“Jadi kehidupan akan normal manakala ada sebuah apresiasi ada kritik. Itu harus seimbang,” ujarnya.
Sebelumnya Gerakan Anti Radikalisme GAR Alumni ITB melaporkan dugaan pelanggaran kode etik dan kode perilaku Din Syamsuddin ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) karena dinilai radikal. (*)
Penulis Faishol Taselan. Editor Mohammad Nurfatoni