PWMU.CO – Aplikasi Citra digagas oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis cerita rakyat.
Tim peramu aplikasi ini terdiri dari tiga orang yaitu Nurliawati Dide, Syahrotul Latifah, dan Alvi Syauqie. Mereka menciptakan Aplikasi Citra—akronim dari Cerita Rakyat—sebagai sarana pendidikan dan pembentukan karakter pada anak usia 7-18 tahun.
Yang melatarbelakangi mereka menciptakan aplikasi tersebut adalah banyaknya tontonan yang tidak sesuai usia, sehingga menghalangi bertumbuhnya karakter baik pada anak.
Dide menceritakan, ide pembuatan aplikasi ini berasal dari keresahannya terhadap tontonan anak yang tidak sesuai dengan usia.
“Ketidaksesuaian tontonan dan usia anak ini menyebabkan anak jadi mencontoh perilaku buruk. Perilaku-perilaku buruk tersebut berupa perundungan, pencurian, tawuran hingga malas belajar,” kata mahasiswa asal Maluku Tengah tersebut, Sabtu (20/02).
Mengandung Lima Nilai Karakter Utama
Dide menguraikan, yang mendasari pembuatan aplikasi ini ialah program PPK (penguatan pendidikan karakter) pada sekolah melalui lima nilai utama pada anak yaitu: religius, gotong royong, mandiri, integritas, dan nasionalis.
“Selain mengambil dasar dari PPK, dalam pembuatan aplikasi ini kami juga membagi materi cerita per jenjang pendidikan dari tingkat Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas,” katanya.
Hal ini mereka lakukan agar para siswa dapat memperoleh materi sesuai dengan usia dan jenjang pendidikan.
Ia pun menjelaskan cara kerja aplikasi tersebut. Pada menu utama, aplikasi membagi menjadi tiga kategori yaitu SD, SMP, dan SMA.
Kategori tersebut membagi siswa menurut tingkatan jenjang SD-SMA. Setelah siswa memilih kelas, maka aplikasi akan memunculkan cerita rakyat dan permainan.
“Masing-masing jenjang memiliki cerita dan permainan yang berbeda. Pada jenjang SD cerita rakyat berisi sinopsis bersuara. Lalu tampilan akan berganti secara otomatis menjadi video animasi,” jelasnya
Sementara di jenjang SMP dan SMA mengemas aplikasi Citar dalam bentuk komik. Detailnya, untuk SMP mereka menggunakan permainan kuis bola yang berisi pertanyaan-pertanyaan terkait isi cerita rakyat.
“Sementara di jenjang SMA kami menggunakan permainan kata baku yang dikemas dalam bentuk roda berputar,” jelas mahasiswa pendidikan Bahasa Indonesia tersebut.
Dide dan tim mengajukan rancangan ini pada Program Kreativitas Mahasiswa – Karsa Cipta (PKM-KC) 2020 dan lolos sampai tahap pendanaan Ditjen Dikti.
Saat ini, pembuatan aplikasi Citra telah sampai pada tahap desain prototipe aplikasi. Selanjutnya, tim akan mendaftarkan aplikasi ini untuk memperoleh Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
“Saya berharap ketika aplikasi ini telah kamai rilis dan menybar ke masyarakat dapat membantu anak-anak dalam proses pembelajaran karakter,” tandasnya.
Penulis Maharina Novi Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni