PWMU.CO – Siap kawal Din Syamsuddin, Kokam Jatim menggelar pasukan dalam apel yang digelar secara terbatas dengan menjaga protokol kesehatan Covid-19.
Komandan Kokam Jatim Al Muslimun langsung memimpin apel yang berlangsung di halaman SD Muhammadiyah 3 Sidoarjo, Ahad (21/2/21).
Al Muslimun menyatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jatim sebagai induk Kokam Jatim.
“Kita akan melanjutkan langkah-langkah yang harusnya kita tempuh di dalam (melawan upaya) pencemaran nama baik Prof Dr Din Syamsuddin,” ujarnya.
Dia menyampaikan terima kasih atas dukungan seluruh pasukan Kokam dari seluruh kota dan kabupaten di Jatim. Dari hasil koordinasi Al Muslimun mengatakan Kokam di daerah sudah menyatakan siap.
“Insyaallah rekan-rekan kita teguhkan kesiapan (jika diperlukan) untuk berangkat mengawal Prof Din Syamsuddin,” tegasnya.
Siapkan Stretegi
Bukan sekadar berangkat mengawal Din Syamsuddin. “Kita harus siapkan strategi,” ujarnya sambil memerinci strategi yang dia maksudkan.
Pertama strategi menghadapi GAR ITB. “Kita tidak akan gentar menghadapi mereka,” ucapnya. Kedua membentuk tim khusus untuk menghadapi siapapun yang benci terhadap Muhammadiyah.
“Siapapun yang benci atau bahkan pemodal (besar) yang akan mengobok-obok Muhammadiyah, biar mereka keluar dari sarangnya agar bisa berhadapan dengan kita,” ujarnya berapi-api tanpa menjelaskan apa yang dimaksud dengan “keluar dari sarangnya”.
Al Muslimun menegaskan, jika pihaknya dibutuhkan, maka Kokam Jatim siap berangkat mengawal Prof Din Syamsuddin. Dia mengaku sudah menyiapkan para personal Kokam.
Menurut dia pelaporan GAR-ITB ke KASN pada Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2005-2010 dan 2010-2015 itu mengusik Muhammadiyah.
“Ketika Muhammadiyah sudah terusik, organisasi yang lain sudah terusik, maka bangsa dan negara ini martabatnya juga bisa hancur,” tegasnya.
“Dan ketika kita diam, maka Islam pun akan mereka obok-obok. Maka dengan demikian, hari ini juga kita nyatakan kita siap berangkat,” ujarnya memotivasi personal Kokam.
Pekik takbir pun terdengar gemuruh menyambut motivasi dari Al Muslimun.
Dapat Bantuan Hukum
Sebelumnya, di Jakarta, Majelis Hukum dan HAM Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah siap mendampingi Din Syamsuddin dalam mengambil langkah hukum kepada Gerakan Anti-Radikalisme (GAR) ITB.
Koordinator Tim Advokasi Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah Gufroni menjelaskan, pada Jumat (19/2/2021) sore, timnya menemui Din Syamsuddin di kediamannya.
Di samping memberikan pandangan hukum mereka menawarkan bantuan advokasi kepadanya. Atas pandangan hukum dan tawaran advokasi tersebut Din Syamsuddin berkenan menerimanya dengan menandatangani surat kuasa” katanya, Sabtu (20/2/2021).
Melalui surat kuasa tersebut, Tim Advokat Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah akan segera mengambil langkah hukum baik kepada GAR ITB maupun KASN serta pihak-pihak lain yang terkait. Upaya hukum tersebut diambil agar memperoleh data dan fakta yang terang atas tuduhan radikal tersebut.
Gufroni menjelaskan, timnya meminta kepada GAR ITB agar menarik surat yang dilayangkan ke KASN dan meminta maaf secara terbuka kepada Din Syamsuddin, sebagai upaya penyelesaian damai yang bermartabat.
Sebab, menurutnya, tuduhan GAR ITB kepada Din Syamsuddin itu hanya menimbulkan kegaduhan—di tengah-tengah upaya pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, membantu mengatasi pandemi Covid-19.
Kedepankan Akal daripada Otot
Seperti diberitakan PWMU.CO sebelumnya, mendapat pendampingan dari Majelis Hukum dan HAM Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu, Din Syamsuddin mengaku terharu.
“Saya merasa terharu, dan berterima kasih serta memberikan apresiasi kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah lewat Majelis Hukum dan HAM yang menunjukan perhatian, simpati, dan dukungan,” ujarnya dalam pertemuan yang rekaman videonya diterima PWMU.CO, Sabtu (20/2/2021) sore.
Menurut Din Syamsuddin, gerakan GAR ini berdimensi pembunuhan karakter terhadap dirinya. “Tapi tidak terlepas dengan Muhammadiyah, organisasi yang saya berada di dalamnya dan pernah memimpin dua periode berturut-turut, serta juga dengan umat Islam secara keseluruhan,” ungkapnya.
Dia menegaskan, langkah hukum yang cerdas dan elegan seperti yang akan dilakukan oleh Tim Advokasi Mejelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah menjadi sangat penting.
“Namun sesuai dengan watak Muhammadiyah yang wasathiah, maka kepada segenap warga Muhammadiyah, dan para pendukung saya untuk tetap tenang, mengedepankan akal daripada okol,” pesannya.
Dia berpesan janganlah menghadapi okol dengan okol karena dengan demikian kita menjadi kelompok tidak berakal.
“Maka dengan bismillahirahmanirahim saya memberikan kuasa kepada LBH Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah dan para advokat yang tergabung di dalamnya. Semoga langkah kita ini membawa kebaikan dan kemaslahatan bagi bangsa dan negara,” kata Din Syamsuddin (*)
Penulis Syahroni Nur Wachid. Editor Mohamamd Nurfatoni