PWMU.CO – Pengembangan Cabang dan Ranting Muhammadiyah harus dilakukan secara tepat dengan strategi maupun pendekatan yang menggembirakan. Terutama untuk kawasan Tapal Kuda, yaitu eks karesidenan Besuki (Jember, Banyuwangi, Bondowoso dan ), Lumajang, Probolinggo dan Pasuruan atau disingkat dengan ‘Balapan’.
Sebagai langkah untuk itu, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) di Kawasan Balapan bergerak cepat dengan menggadakan Rapat Kordinasi (Rakor), di SMK Mulu Lumajang, Ahad (6/11). Kusno selaku Kordinator PDM di Kawasan Balapan mengingatkan kembali yang dimaksud sebagai sifat dasar dari gerakan Islam. Ketua PDM Jember menjelaskan itu sebagai dakwah amar makruf nahi mungkar yang dilakukan dengan tajdid dan rahmatan lil alamin, serta penuh welas asih dan kasih sayang.
(Baca: Karyawan AUM yang Tidak Aktif Berkegiatan di Muhammadiyah Akan Ditindak Tegas dan Ini Alasan Mengapa Puncak Milad Dipusatkan di Madura)
Sebagai langkah untuk itu, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) di Kawasan Balapan bergerak cepat dengan menggadakan Rapat Kordinasi (Rakor), di SMK Mulu Lumajang, Ahad (6/11). Kusno selaku Kordinator PDM di Kawasan Balapan mengingatkan kembali yang dimaksud sebagai sifat dasar dari gerakan Islam. Ketua PDM Jember menjelaskan itu sebagai dakwah amar makruf nahi mungkar yang dilakukan dengan tajdid dan rahmatan lil alamin, serta penuh welas asih dan kasih sayang.
”Dakwah Muhammadiyah harus dilakukan dengan agresif dan berani memasuki area dakwah berupa masyarakat luas. Itu agar mereka bisa mengetahui, mengenal, faham dan mengerti dengan baik dan benar hakekat Muhammadiyah. Sehingga masyarakat bisa menerima, terlebih mereka dapat menjadi anggota Muhammadiyah dengan sukarela dan bergembira,” ungkap Kusno saat membuka Rapat Kordinasi (Rakor) PDM Balapan.
(Baca juga: Kepala Desa yang Aktivis Muhammadiyah Ini Berhasil Sulap Desa Pujon Kidul Jadi Wisata Edukasi )
Senada itu, Ketua PDM Banyuwangi Dr Mukhlis Lahuddin menegaskan, untuk dapat mengembangkan Cabang dan Ranting Muhammadiyah diperlukan prinsip 4 K, yaitu Kerja Spiritual, Kerja Intelektual, Kerja Sosial dan Kerja Struktural.
”Kerja, kerja, kerja, dan terus bekerja dengan sungguh-sungguh, serta ikhlas yang akan dapat mengembangkan Cabang dan Ranting Muhammadiyah,” tegas Mukhlis mencontohkan berdirinya Cabang dan Ranting Muhammadiyah di Banyuwangi.
Mukhlis berharap, agar PDM harus sering mengadakan kunjungan ke Cabang maupun Ranting Muhammadiyah yang ada. Itu dilakukan untuk memberi penguatan ideologi. ”Perlu juga untuk membentuk Ranting Muhammadiyah khusus di sekolah-sekolah Muhammadiyah. Selain itu juga untuk mengisi kajian awal bulan di AUM,” usul Mukhlis.
(Baca lagi: Minggu ini 4 PDM Bersua, Bahas Pendirian Universitas Muhammadiyah Madura)
Sementara itu Wakil Ketua PDM Lumajang Drs Zainal membidangi pengembangan Cabang dan Ranting menjelaskan, pengembangan Cabang dan Ranting Muhammadiyah dapat dilakukan dengan pendekatan 5 S, yaitu Surung, Sambung, Sambang, Semanak dan Semarak.
”Berdasarkan pengalaman saya, untuk mengembangkan Cabang dan Ranting Muhammadiyah bisa dilakukan denganusaha mendorong, bersilaturrahmi, dan selalu menghadiri setiap kegiatan Cabang maupun Ranting. Itu agar semarak,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu telah disepakati adanya pertemuan lanjutan dengan dua pokok, yakni penguatan Idiologi Muhammadiyah dan pembahasan permasalahan Hukum. Pertemuan tersebut nantinya diadakan di Kota Probolinggo bulan Februari 2017 mendatang. (aan)