Haedar Nashir: Bela Negara adalah DNA Muhammadiyah. Tokoh-tokoh pendiri dan pejuang bangsa banyak disumbang oleh Muhammadiyah.
PWMU.CO – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nasher MSi berpesan kepada Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan menjaga semangat bela negara untuk Indonesia berkemajuan.
Bela negara harus dibawa ke pelatihan-pelatihan Hizbul Wathan,” pesan Haedar Nashir dalam Pembukaan Tanwir II Hizbul Wathan yang digelar secara virtual, Ahad (28/2/2021).
Haedar Nashir menyebut tokoh-tokoh Muhammadiyah yang berperan besar dalam bela negara. “Sebagaimana yang dicontohkan Panglima Besar Jenderal Soedirman, Ir Sukarno, Ki Bagus Hadikusumo, Jenderal TNI Mas Sarbini Martodihardjo, Ir Djoeanda Kartawidjaja, dan lain-lain,” ujarnya.
Menurut Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mereka adalah bukti nyata bahwa spirit bela negara adalah DNA Muhammadiyah.
Selain soal bela negara, Haedar Nashir juga berpesan kepada Hizbul Wathan agar tetap menjaga Muhammadiyah. Di tengah pandemi Covid-19 dia juga mengharapkan agar HW senantiasa memperhatikan protokol kesehatan.
“Hizbul Wathan bisa mengedukasi masyarakat walaupun sudah ada vaksin. Semoga Allah segera mengangkat musibah ini,” pesanya.
Membuka secara resmi Tanwir II HW, Haedar Nashir berpesan kepada peserta agar dalam bermusyawarah hendaknya mengikuti tradisi Muhammadiyah untuk menghasilkan keputusan terbaik.
Tanwir Virtual Kali Pertama
Tanwir Hizbul Wathan untuk kali pertama digelar secara daring melalui Zoom Clouds Meeting karena masa pandemi Covid-19 belum berlalu.
Tanwir—forum tertinggi sesudah muktamar—kali ini diikuti 92 peserta yang berasal dari anggota kwartir pusat (kwarpus) dan kwartir wilayah (kwarwil) Hizbul Wathan se-Indonesia.
Turut hadir juga perwakilan dari organisasi otonom tingkat pusat. Beberapa majelis juga diundang seperti Majelis Pendidikan Kader, Majelis Pendidikan Tinggi, Majelis Dikdasmen, dan Majelis Lingkungan Hidup.
Acara yang dimulai dengan pembacaan kalam Illahi ini dilanjutkan dengan lagu Indonesia Raya, Sang Surya, dan Mars Hizbul Wathan. Diteruskan dengan pembacaan undang-undang Hizbul Wathan.
Sambutan panitia penyelenggara disampaikan Muhammad Harun Ar Rosyied yang juga Ketua Kwarwil Hizbul Wathan Jawa Timur.
Sambutan Ketua Umum Kwartir Pusat Hizbul Wathan disampaikan oleh Endra Widyarsono sebagai penjabat ketua umum. Dia menyampaikan tentang pasang surutnya gerakan Hizbul Wathan sejak didirikan KH Ahmad Dahlan pada tahun 1918.
“Hizbul Wathan dalam perjalanannya sudah teruji, mulai dari masa penjajahan. Pada masa Orde Lama, Hizbul Wathan melebur dalam wadah Pramuka sampai pada masa Orde Baru. Pada masa reformasi Hizbul Wathan dibangkitkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah,” jelasnya.
Ramanda Endra mengatakan, Hizbul Wathan yang mempunyai motto “sedikit bicara, banyak bekerja” diharapkan dapat menumbuhkan etos kerja dan selalu berpikir positif dan kreatif
Penghargaan untuk Muchdi PR
Dalam pembukaan tanwir, Kwarpus HW memberikan penghargaan kepada Muchdi Purwoprandjono alias Muchdi PR berdasarkan Surat Keputusan Kwarpus No 126/SK.Kwarpus/A/II/2021 tertanggal 27 Pebruari 2021
Muchdi PR danggap sebagai tokoh Hizbul Wathan yang mampu mewujudkan camping ground Bumi Perkemahan Hizbul Wathan di Sleman, DIY.
Sayangnya saat pemberian penghargaan ini Muchdi Pr tidak bisa menerima langsung. “Ramanda Muchdi Pr saat ini sedang bertugas di pedalaman Kalimantan yang tidak terjangkau internet,” ungkap Endra. (*)
Penulis Fathurrahm Syuhadi Editor Mohammad Nurfatoni