PWMU.CO – Aisyiyah Jatim melalui Majelis Kesejahteraan Sosial (MKS) terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Sebagai bentuk komitmen, MKS Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jatim melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) dan Bimbingan Teknis (Bimtek) pendirian dan penguatan amal usaha Aisyiyah (AUA) Bakesos dan Griya Lansia se-Jatim secara daring, Sabtu dan Ahad (27-28/02/2021)
Rakor dan bimtek tersebut diikuti oleh 23 Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) yang telah mendirikan dan yang menyatakan siap mendirikan AUA Balai Kesejahteraan Sosial (Bakesos) Aisyiyah dan Griya Lansia Aisyiyah.
Dua PDA yang telah mendirikan Bakesos adalah PDA Nganjuk dan Trenggalek sedangkan yang akan mendirikan adalah PDA Lamongan, Kota Kediri, Kota Blitar, Banyuwangi, Tuban, Bojonegoro, Surabaya, dan Kota Malang.
Sementara itu tiga PDA yang sudah mendirikan Griya Lansia Aisyiyah adalah PDA Bangkalan, Kota Madiun, dan Ponorogo. Adapun PDA yang akan mendirikannya adalah Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang, Sidoarjo, Kabupaten Jombang, Ponorogo, Surabaya, Tulungagung, Blitar, Sumenep, Kota Madiun, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Nganjuk.
Mencari Kesamaan Pemahaman dan Regulasi
Koordinator Bidang MKS dan MKes Dra Nur Haidah mengatakan, berdasarkan Instruksi PP Aisyiyah MKS No 104/PPA/H/XII/2018, bahwa akhir periode 2015-2020 setiap PDA harus menambah satu amal usaha bidang Kesejahteraan Sosial.
“Tujuan rakor dan bimtek ini untuk mencari kesamaan pemahaman dalam regulasi terkait memahami aturan, kaidah pendirian AUA Kesos dan Juknis,” jelas Nur Haidah yang sekaligus membuka acara tersebut.
Nur Haidah menegaskan, Bakesos dan Griya Lansia sangat penting untuk didirikan. Sedangkan yang sudah ada agar semakin dikuatkan.
“Mengingat problematika sosial semakin komplek terutama di masa pandemi Covid-19. Ini membutuhkan penanganan yang serius dan dukungan dari semua pihak baik internal persyarikatan, pemerintah, maupun stakeholders secara holistik, integratif dan terpadu,” ucapnya.
Menurutnya, Bakesos Aisyiyah nantinya menjadi pusat pelayanan kesejahteraan sosial untuk melindungi anak, perempuan dan keluarga yang bermasalah.
“Sementara Griya Lansia Aisyiyah mengapa perlu? Sebagai organisasi sosial berbasis agama Islam perlu melembagakan nilai-nilai penghormatan dan ketaatan pada orang tua, sesuai perintah Al Qur’an Surat Al Israa (17:23-24),” tandasnya.
Memperhatikan Prinsip Pelayanan Sosial
Selanjutnya Ketua MKS PWA Jatim Budiyati memaparkan tentang teknis pendirian Bakesos dan Griya Lansia Aisyiyah dengan memperhatikan standar kelembagaan, pelayanan, program kerja, penyiapan sarana prasarana dan memperhatikan prinsip -prinsip serta proses pelayanan kesejahteraan sosial pada masyarakat.
Sementara itu Ketua Majelis Kesjahteraan Sosial PDA Kota Surabaya Luluk Humaidah mengatakan, PDA Kota Surabaya siap mendirikan dan mengurus kelembagaannya.
“Karena pendirian Griya Lansia Aisyiyah sudah direspons oleh delapan cabang, yang sebelumnya telah melakukan pelayanan sosial terhadap warga lanjut usia (lansia) sebanyak 345 lansia usia 60 tahun ke atas,” terangnya. (*)
Kontributor Nurul Fajriyah Editor Nely Izzatul