PWMU.CO – Alumnus UMM ini jadi Direktur Periisai , komunitas penulis di Banyuwangi. Dia adalah Hastowohadi, alumnus Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammmadiyah Malang (UMM).
Kepada PWMU.CO Kamis (4/3/2021) Hastowohadi menyampaikan menulis, meneliti, mengabdi dan mengajar adalah sederet rangkaian tugas dari seorang dosen.
“Banyak hal yang harus dipersiapkan dan diperhitungkan untuk bisa menjalankan semuanya secara seimbang,” ujarnya.
Menurutnya dosen saat ini seolah dikejar-kejar target untuk menerbitkan artikelnya di jurnal internasional terindeks Scopus.
“Padahal dosen juga punya banyak agenda lainnya yang harus dikerjakan secara seimbang,” ungkap dosen Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi ini.
Keluarga Pendidik
Hastowo, sapaan akrabnya, mengaku berasal dari keluarga pendidik. Ibunya berprofesi sebagai guru TK dan ayahnya seorang PNS guru SD dan SMP yang kemudian menjadi pengawas.
“Ayah dan ibu saya berprofesi sebagai pendidik. Kurang lebih profesi orang tua saya ini memberikan suntikan semangat pada saya untuk menekuni hal yang sama,” jelas pria kelahiran Desa Cluring Kabupaten Banyuwangi ini.
Saat awal menjadi dosen, lanjutnya, dirinya menyadari betul bahwa masih awam dalam dunia riset dan publikasi. Padahal dua hal itu adalah nyawa dari profesinya.
“Sebelum lulus S-2 sudah jadi dosen, tapi pengetahuan saya tentang riset dan publikasi sangat minim,” tuturnya.
Naik Sepeda Motor ke Solo
Sadar akan kondisi tersebut, Hastowo giat belajar dari satu seminar ke seminar lainnya. Tidak jarang dia harus berhutang pada teman demi bisa mengikuti seminar tentang riset dan publikasi.
“Pernah nekat berangkat dengan sepeda motor ke Solo untuk ikut konferensi meski belum bayar. Alhamdulillah di detik akhir ada teman yang minjami,” ungkap pria yang memulai karir sebagai guru SMK ini.
Tidak disangka semangatnya mengikuti berbagai seminar membawanya berkenalan dengan dosen King Abdulaziz University, Jeddah, Saudi Arabia Prof Handoyo Puji Widodo yang mematahkan kegusarannya akan sulitnya melakukan publikasi ilmiah.
“Tidak hanya mengajari bagaimana menjadi peneliti dan penulis yang andal, Prof Handoyo benar-benar menekankan bagaimana menerbitkan artikel Scopus tak berbayar. Dalam bahasa beliau namanya Scopus Syariah. Publikasi artikel Scopus yang tidak berbayar,” paparnya.
Publikasi Riset dan Buku
Tak hanya aktif mengajar, Hastowo bersama ketiga koleganya Sandy Ferdiansyah, Rahman, dan Inayatul Mukaromah juga mendirikan Komunitas Menulis Banyuwangi pada tahun 2017.
“Komunitas ini merupakan wadah bagi para dosen-peneliti, akademisi dan praktisi untuk saling belajar dan menghasilkan karya nyata di publikasi riset dan buku,” urainya.
Komunitas ini terus berkembang dan di awal tahun 2021 komunitas ini berganti nama Perkumpulan Peneliti dan Penulis Ilmu Sosial Indonesia (Periisai) dengan Hastowo sebagai direkturnya.
“Periisai telah berbadan hukum dan memiliki 300 anggota aktif. Jujur saya tidak menyangka akan ditunjuk sebagai direktur. Tetapi atas dukungan dari sesama founder dan juga Prof Handoyo maka saya memberanikan diri untuk melaksanakan amanah itu,” tuturnya. (*)
Penulis Maharina Novi. Editor Sugiran.