PWMU.CO – Selepas shalat Jumat (11/11), hall Hotel Yusro Jombang dipenuhi wajah sumringah peserta Rakerwil ke-33 Rumah Sakit Muhammadiyah/Aisyah (RSM/A) se-Jawa Timur. Sebanyak 29 anggota Jaringan RSM/A mengikuti tausyiah Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim drs Sulthon Amien MM, yang sekaligus membuka rapat kerja.
Pada tausyiah-nya, pemilik jaringan Laboratorium Klinik Parahita itu menekankan bahwa rumah sakit berkemajuan adalah rumah sakit yang mengkolaborasikan kekuatan ideologi Muhammadiyah dan sistem manajemen yang andal.
(Baca Inilah Cara Rumah Sakit Muhammadiyah Tingkatkan Mutu Pelayanan)
Selanjutnya Prof Dr Thohir Luth MA meyampaikan, Muhammadiyah secara organisasi adalah minoritas, namun secara amal usaha mayoritas. “Loyalitas terhadap Muhammadiyah di Persyarikatan, tergambar dari loyalitasnya terhadap amal usaha,” ujar Wakil Ketua PWM Jatim.
Luth menambahkan, menjaga dan memgembangkan amal usaha, pada perjalannya juga akan mengembangkan Persyarikatan. ”Jika pimpinan atau karyawan amal usaha saat ada pertemuan saja sudah malas, apakah pantas disebut loyal pada Muhammadiyah?” tanya pria asli Maumere itu.
Direktur RS ‘Aisyiyah Bojonegoro dr Sudjarwanto memberikan testimoni tentang keberhasilan rumah sakit membina komitmen dalam ber-Muhammadiyah. “Dimulai sejak proses rekruitmen, kemudian ditindaklanjuti dengan pembinaan Al Islam Kemuhammadiyahan secara kontinyu.”
Di bagian lain Dr dr Natsir Nugroho SpOG MARS menjabarkan strategi menggaet customer yang loyal. “Kunci-nya adalah pemanfaatan sumberdaya secara Optimal,” pesan mantan ketua MKKM PP Muhammadiyah itu. Menurut dia, dengan sistem manajerial yang baik akan tercipta service excellent, yang pada gilirannya akan menciptakan customer yang loyal.
Sementara itu dr M Shochib menekankan pentingnya kepedulian JRSM/A pada Klinik Muhammadiyah. “Hal itu harus dibuktikan dengan dimasukkannya Sie Bina Kesehatan Klinik pada struktur organisasi rumah sakit,” tuturnya. (dr Tjatur)