Dari ‘Yang Penting Menulis’ Menjadi ‘Menulis yang Penting Bagus‘, adalah pengalaman M Faried Achiyani—kontributor dari Babat Lamongan—dalam bergabung dengan PWMU.CO.
PWMU.CO – Perjalanan saya menjadi kontributor PWMU.CO dimulai pada bulan Juni 2018. Selama dua bulan pertama, saya belajar meliput berita tetapi tidak langsung mengirimnya ke Admin PWMU.CO.
Saya menitipkan naskah melalui Slamet Hariyadi—kontributor Lamongan asal Desa Keduyung, Kecamatan Laren. Kemudian atas sarannya, saya mengirim naskah berita langsung ke admin.
Dalam perjalanan menjadi bagian portal berita ini, saya merasakan suka duka, enak nggak enak. Salah satu nggak enaknya, berita yang saya kirimkan kurang lengkap atau dirasa oleh editor tidak layak muat.
Meski begitu saya tak patah arang. Saya tetap saja mengirimkan berita ke PWMU.CO hingga sekarang. Walaupun setahun terakhir ini—akibat pandemi Covid-19—saya jarang menulis, karena aturan dari redaksi yang ketat. Di samping itu juga jarang ada kegiatan di amal usaha Muhammadiyah (AUM) milik Pimpinan Cabang Muhammadiyah Babat.
Inilah Enaknya
Selain ada nggak enaknya, saya merasakan banyak enaknya menjadi kontributor PWMU.CO. Misalnya menambah relasi saya. Mulai dari pejabat, sesama wartawan di lapangan, para pimpinan persyarikatan: dari pusat, wilayah, daerah, cabang hingga ranting. Termasuk juga pimpinan AUM.
Di samping menambah relasi, menjadi kontributor PWMU.CO membuat saya mendapatkan ilmu jurnalistik, sebuah dunia yang sebelumnya tak terbayang akan saya geluti. Akhirnya saya jadi paham trik penulisan sehingga berita saya tidak terlalu banyak mengalami proses editing.
Saya mengikuti pelatihan lewat dua cara yaitu online dan offline. Secara online dilakukan dengan cara melalui WhatsApp Group Kontributor PWMU.CO. Contohnya adalah dalam standar operasional prosedur (SOP) pengiriman berita yang pernah disampaikan Pemimpin Redaksi Mohammad Nurfatoni.
Judulnya: 13 Langkah Mengirim Berita di PWMU.CO. Salah satu langkahnya menyangkut kiat stabilo. Kepada kontributor yang beritanya sudah diterbitkan, dia meminta agar naskah sebelum dan sesudah terbit di-print out. Lalu memberinya warna stabilo pada perubahannya.
Naik Kelas
Alhamdulillah dengan cara tersebut, belajar menulis saya lebih berkesan. Saya jadi ingat secara bermakna apa yang salah dan telah dibetulkan oleh redaktur, sehingga berita selanjutnya semakin baik.
Selain pelatihan secara online saya juga mengikuti pelatihan dengan offline. Saya pernah mengikuti dua kali pelatihan yang diadakan oleh redaksi.
Yaitu Pelatihan Teknik Menulis Berita dan Liputan Video via HP yang digelar di SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik dan Pelatihan Menulis Indepth Reporting dan Opini yang diadakan PWMU.CO di Gedung Muhamamdiyah Jawa Timur.
Setelah beberapa tahun menjadi kontributor PWMU.CO, saya merasakan banyak tantangan. Kita dituntut untuk menyajikan berita sesuai dengan etika jurnalistik. Tak lupa juga bermain dengan data sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Salah menulis data bisa fatal akibatnya.
Bukan itu saja, PWMU.CO juga mengajak para kontributor untuk naik kelas. Misalnya meneruskan kemampuan menulis opini. Atau menulis yang memudahkan berita atau opini kita dicari di internet karena memenuhi unsur SEO alias search engine optimization (pengoptimalan mesin telusur).
Maka, tagline Admin PWMU.CO yang semula berbunyi ‘Yang penting menulis’, sejak milad ke 4 tahun 2020 berubah menjadi “Menulis yang penting bagus!” Saya pun menjawab tantangan itu: siap!
Selamat Milad Ke-5 PWMU.CO!
Editor Mohammad Nurfatoni