PWMU.CO – Keadaan gawat darurat pada pasien di rumah sakit sering kali terjadi. Untuk meminimalisir kegagalan dalam pertolongan gawat darurat yang terjadi pada pasien, amaka dibutuhkan tenaga kesehatan yang terlatih dalam penatalaksanaan kegawat daruratan. Kebutuhan akan SDM yang terlatih dalam penatalaksanaan pasien gawat darurat tersebut dirasakan sangat diperlukan oleh layanan kesehatan di seluruh Indonesia. Dalam memenuhi kebutuhan akan SDM yang terlatih dalam penatalaksanaan pasien gawat darurat tersebut Tim KKB (Komite Kesehatan Bencana) RS Muhammadiyah Lamongan dan YAGD (Yayasan Ambulance Gawat Darurat) 118 Jakarta menyelenggarakan pelatihan BT&CLS (Basic Trauma Cardiac Life Support) bekerjasama dengan RSU Asy Syafii Pamekasan Madura.
Pelatihan yang dilaksanakan pada tanggal 8 – 12 November 2016 di Aula RSU Asy Syafii Pamekasan Madura itu diikuti oleh 40 orang peserta. Selain dari perawat RSU Asy Syafii Pamekasan Madura, juga ada beberapa perawat yang diikutsertakan dari RSUD. H. Slamet Martodirdjo dan puskesmas setempat. Tujuan RSU Asy Syafii Pamekasan Madura mengadakan pelatihan BT&CLS (Basic Trauma Cardiac Life Support) ini adalah untuk mengulas kembali cara penatalaksanaan pada pasien gawat darurat bagi beberapa tenaga kesehatan yang telah terlatih sebelumnya dan memberi pelatihan kepada tenaga kesehatan yang belum pernah mengikuti pelatihan BT&CLS. Pelatihan ini juga dilaksanakan untuk memperingati Hari Pahlawan Nasional.
(Baca: RS Muhammadiyah Lamongan Launching Sertifikat Halal dari MUI, Rumah,3 Tokoh Muhammadiyah Jatim yang Diabadikan sebagai Nama Rumah Sakit Pemerintah)
Menurut keterangan dari Master Of Training Ahmad Satori kejadian gawat darurat dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Maka sebagai langkah antisipatif untuk meminimalisir kegagalan pertolongan pada pasien gawat darurat adalah dengan memperbanyak SDM yang terlatih. “Karena salah dalam memberikan pertolongan pertama juga akan berakibat fatal bagi pasien,” tegasnya.
Satori juga menambahkan, pelatihan BT&CLS yang diselenggarakan oleh RSU Asy Syafii Pamekasan Madura bekerjasama dengan Tim KKB RS Muhammadiyah Lamongan dan YAGD 118 Jakarta ini juga merupakan sebuah langkah untuk menciptakan SDM yang terlatih dalam penatalaksanaan gawat darurat pada pasien. Semoga pelatihan ini dapat memberikan manfaat baik pada rumah sakit, peserta yang mengikuti dan pada pasien bila ada yang membutuhkan pertolongan nantinya,” harapnya. (bayu/ilmi)