Belajar Trik Pemula Menang Catur merupakan bagian kedua dari berita Ujian Kreativitas Guru kala Lemah Sinyal Melanda Kelas Daring.
PWMU.CO – Depan raja maju dua langkah. Misal, D2 ke D4. Paling umum, hitam juga melakukan langkah pembukaan yang sama. Kemudian para menterinya mulai keluar. Diawali dengan ratu maju tiga langkah ke kiri, kalau yang hitam. Kalau yang putih ke sebelah kanan. Diikuti dengan gajah melangkah ke F4.
Begitulah Pembina Ekstrakurikuler Catur Berlian School Addien Nur Habibillah SPd memaparkan trik bermain catur untuk pemula. Hal ini ia sampaikan pada Kamis (4/3/2021) siang dalam acara Olahraga, Seni, dan Teknologi (OST) Collabs Edition.
Dengan memakai kaos abu-abu kasual, ia memaparkan materi melalui Zoom Cloud Meeting dari rumahnya di Lamongan. Begitu pula dengan para peserta yang dominan memakai busana muslim. Mereka fokus menyimak dari rumah masing-masing.
Meski awalnya gagal menampilkan aplikasi maupun video caturnya, karena lemah sinya, pada akhirnya Habib—sapaan akrab sang pembina—mampu menyampaikan pengenalan dasar bermain catur.
Bahkan Mar’ah sang pemandu acara ini bisa ikut mengenal aturan dasar bermain catur. Bagi Mar’ah, dalam kondisi yang tidak nyaman sekalipun, pasti ada manfaat dan kebaikan yang diperoleh.
Siswa Diajak Mengenal Catur
Menjelang akhir acara, sinyal Habib stabil dan kuat. Alhasil, Habib bisa hadir kembali dan lancar menjelaskan. Di kelas daring tersebut, dengan kemasan akhir layaknya talk show (gelar wicara) yang dipandu Koordinator Bidang OST Mar’atus Sholichah SPd, ia mulai mengenalkan hal dasar dalam bermain catur, yaitu karakternya.
“Samping sendiri ada benteng, agak ke tengah ada kuda. Selanjutnya ada gajah (cuncun), ratu (perdana menteri), dan yang paling penting ada raja,” ujar Habib menguraikan menteri catur yang tampak di layar.
Saat itu, gambar catur berjajar rapi di papan hitam-putih tampak jelas di layar. Lalu ia menjelaskan, “Bidak warna putih selalu berjalan lebih dulu dari pada bidak warna hitam,” tuturnya.
Pion yang paling depan sendiri dan yang paling kecil, lanjutnya, hanya bisa digerakkan maju satu langkah. Kecuali kalau di langkah pertama bisa majua dua langkah. Tetapi tidak bisa digerakkan ke samping ataupun mundur.
Habib lalu menjelaskan, para menteri memiliki langkah khusus. Benteng majunya lurus. Kuda jalannya “L”. Gajah jalannya bisa menyamping. Ratu memliki kebebasan langkah khusus yang lebih luas.
“Kalau dalam pertandingan catur masih memiliki ratu—yang sebelahnya raja—itu biasanya masih kuat. Kalau kehilangan ratu, (maka sama saja dengan) kehilangan 50 persen dari kekuatan,” terangnya.
Menang-Kalah dalam Catur
“(Kondisi) bagaimana sih yang bisa dikatakan menang?” tanya Mar’ah—sapaan akrab Mar’atus Sholichah—yang menjadi pemandu tunggal acara.
Dengan mudah, Habib menjelaskan kepada seluruh peserta yang hadir. Kondisi menang yaitu ketika raja diancam tidak bisa lari kemanapun. Bahkan ketika sudah berupaya dengan ditutupi atau dilindungi yang lain, atau melarikan diri. Raja lawan tidak berkutik alias bisa termakan.
“Jadi kalau ke sini nggak bisa, kesitu nggak bisa, lalu termakan oleh kita, itu baru dikatakan menang atau skakmat!” Terangnya.
Ia juga mengungkap tidak ada skor dalam bermain catur. “Cuma bagaimana caranya agar raja sudah tidak bisa bergerak lagi. Intinya harus membunuh raja,” ujarnya.
Selain kondisi menang dan kalah, Habib memaparkan kondisi lainnya yang mungkin muncul, yaitu draw. “Kalau Raja tidak terancam, tapi tidak bisa melangkah lagi. Jadi walaupun unggul jumlah pemain tapi kalau posisi ada yang tidak bisa melangkah sama sekali maka dianggap draw,” jelas guru olahraga ini.
Manfaat Main Catur untuk Siswa
Saat ada yang bertanya tentang manfaat bermain catur, Habib mengungkap bermain catur bisa membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritisnya saat menghadapi pelajaran-pelajaran di sekolah.
Kemudian Mar’ah memperjelas. Saat berlatih catur, kadang pemain menemui kondisi tidak bisa jalan ke arah tertentu, sehingga perlu jalan ke arah lain sebagai solusinya. Habib sepakat, di mana menurutnya hal ini dapat membentuk pikiran yang lebih kompleks.
Tak hanya itu, dari segi prestasi juga menurutnya bisa membuahkan hasil. “Bisa membuat prestasi yang membanggakan. Tidak usah minder kalau (“cuma”) juara di catur, catur juga olahraga!” ujarnya memotivasi.
Mar’ah lantas menelaskan olahraga catur ini tidak terbatas gender, baik laki-laki maupun perempuan bisa memainkannya. “Meski perempuan, semangat ikut catur!” ujarnya ikut memotivasi.
Para peserta yang telah menunggu karena ujian lemah sinyal sebagaimana yang dipaparkan pada Ujian Kretaivitas Guru kala Lemah Sinyal Melanda Kelas Daring, tampak antusias menyimak percakapan mereka.
Para peserta adalah gabungan siswa SD Muhammadiyah 1 GKB (Mugeb) dan SD Muhamamdiyah 2 GKB (Berlian School), baik yang sudah tergabung dalam ekstrakurikuler catur maupun belum.
Koordinator Bidang (Koorbid) Olahraga, Seni, dan Teknologi (OST) Berlian School Alimmatul Ghoriyah SH mengungkap edisi kali ini berencana membongkar “Cara Cepat Mendapatkan Ratu Lawan” dalam bermain catur.
Tapi karena ujian susah sinyal, maka materi ini belum disampaikan secara tuntas. “Insyaallah akan dijelaskan selengkapnya di kelas ekstrakurikuler selanjutnya,” tuturnya. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni