Pendidikan Luar Sekolah Berbasis Komunitas Ngrayun Timur diresmikan. Selain itu diluncurkan juga gerakan wakaf tunai. Itulah kegiatan Majelis Dikdasmen PWM Jatim, Lazismu Jatim, dan Foskam Jatim saat mengunjungi Ponorogo.
PWMU.CO – Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Jawa Timur, Lazizmu Jawa Timur dan Foskam Jawa Timur mengadakan kunjungan ke PCM dan PCA Ngrayun Timur Ponorogo, Ahad (7/3/2021).
Rombongan berjumlah 10 orang yang bertolak ke Ngrayun adalah Dr Arba’iyah Yusuf MA (Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur), Drh Zainul Muslimin (Ketua Lazismu Jawa Timur), dan pengurus Foskam Jatim.
Yaitu Astajab SPd MM (Ketua Foskam SMA-MA Jawa Timur yang juga Kepala SMA Muhammadiyah 2 [Smamda] Surabaya), Hari Widianto M Pd (Kepala SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik), Foni Libriastuti MPd (Kepala SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik), dan M. Nor Qomari S Si (Kepala SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik). Ada juga empat anggota Majelis Dikdasmen PWM Jatim.
Tinjau RA Aisyiyah
Tiba di Kantor Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngrayun Timur pukul 12.00 WIB rombongan berkunjung ke Raudhotul Athfal (RA) Aisyiyah Sendang. Perjalanan menuju ke lokasi diiringi kabut dan udara dingin. Sesampainya di lokasi, hujan yang cukup deras menyambu rombongan sehingga beberapa rombongan ada yang basah kuyup.
Di lokasi, keluarga besar RA Aisyiyah sudah menunggu. Tampak kecerian mereka karena kedatangan guru tamu. “Saya sangat bersyukur yang tak terhingga. Dan sangat bangga dengan seluruh perkembangan PCM dan PCA Ngrayun Timur,” ungkap dosen UIN Sunan Ampel Surabaya ini.
Lebih lanjut, Bu Ar, menyampaikan, gerakan-gerakan cepat dan terarah membuat Muhammadiyah tidak akan mengalami lost generation. Di akhir sambutannya Ia menyampaikan bahwa semua harus saling membantu dan bersinergi dengan berbagai pihak terutama Muhammadiyah dan AUM-nya.
Dalam kesempatan yang sama Zainul Muslimin juga memberi sambutan. Ia menyampaikan, untuk sukses itu perlu ngotot dan butuh perjuangan. Kondisi yang ada sekarang ini jangan dijadikan kendala, tetapi mengubah mindset menjadi peluang emas.
Ia menegaskan Lazismu akan membantu anak-anak yang cerdas dan kurang mampu untuk mencarikan orangtua asuh agar membiayai pendidikannya sampai kuliah. “Supaya menjadi orang yang sukses,” harap dia.
Dia juga menyampaikan Lazismu Jatim siap membantu pembelian tanah untuk pengembangan amal usaha di PCM Ngrayun Ponorogo.
Setelah itu rombongan berangkat menuju lokasi kedua: meninjau proses pembangunan Markaz Iksa Al-Fath atau Pesantren Al Fath Muhammadiyah di Desa Selur, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo. Pada kesempatan ini rombongan mendoakan semoga pembangunan lancar dan sukses.
Kunjungan terakhir adalah ke Kantor PCM dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Ngrayun Timur Ponorogo. Tepat pukul 17.30 WIB rombongan tiba di lokasi. Mereka langsung meninjau lokasi tanah yang akan dibeli PCM Ngrayun Timur dengan harga Rp 110 juta.
Lanuching PLSBK dan Wakaf Tunai
Setelah kunjungan, rombongan bersama anggota PCM dan PCA Ngrayun Timur Ponorogo me-launching program Pendidikan Luar Sekolah Berbasis Komunitas (PLSBK) dan Program Wakaf Tunai.
Dalam acara ini rombongan menyenyerakan donasi berjumlah Rp 60 juta rupiah yang berasal dari bantuan dari Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur, Smamda Surabaya, Smamda Sidoarjo, SD Muhammadiyah 4 Surabaya, SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, dan PCM GKB Gresik.
Kunjungan ke PCM dan PCA Ngrayun Timur ini merupakan kunjungan yang kedua. Kunjungan yang pertama dilakukan pada 7 Februari 2021 lalu.
Kepada PWMU.CO, Ketua PCM Ngrayun Timur Sukarno mengaku sangat senang menerima kunjungan ini.
“Sebuah kehormatan yang luar biasa bagi keluarga besar kami PCM dan PCA Ngrayun Timur yang kedatangan tamu dari Majelis Dikdasmen, Lazizmu, dan Foskam Jatim,” ungkapnya.
Ia juga sangat senang karena permohon kunjungan dan proposal donasi pembangunan mendapat persetujuan. “Kami ingin memajukan persyarikatan Ngrayun Timur untuk itu kami ingin mensinergikan dengan mengundang majelis dikdasmen PWM Jatim,” tutur guru Fikih ini.
Ia menyampaikan, pihaknya akan mempergunakan donasi tersebut untuk penyempurnaan Kantor PCM yang sekaligus sebagai pusat kegiatan PLSBK.
Dia menjelaskan, PLSBK ada tiga bidang. Yaitu agama yang meliputi TPA dan Tahfidh, sains yakni matematika dan IPA, serta bahasa yaitu Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.
Semua kegiatan tersebut dilaksanakan setelah jam sekolah, yakni mulai pukul 13.00 hingga pukul 16.00. Sedangkan untuk hari Ahad dilaksanakan mulai pukul 07.00 hingga pukul 12.00
Guru di Pondok Pesantren Minhajul Muna ini berharap bisa membangun jaringan antar-AUM, agar bisa saling memperkuat di masing-masing bidang.
“Dan yang terakhir ingin memajukan AUM di wilayah Ngrayun Timur dengan menciptakan lompatan-lompatan panjang untuk menanggulangi lost generation, seperti yang dipesankan Bu Ar,” ujarnya. (*)
Penulis Tanti Puspitorini Editor Mohamamd Nurfatoni