Cerita lucu di balik vaksinasi guru-karyawan SMP Musapro. Maklum sebelumnya beredar berita simpang situ di medsos soal vaksin ini.
PWMU.CO – Sebanyak 22 guru dan sembilan karyawan SMP Muhammadiyah 1 Kota Probolinggo (SMP Musapro) mengikuti proses vaksinasi di Rumah Sakit Ibu dan Anak Muhammadiyah (RSIAM) Kota Probolinggo, Senin (8/3/2021).
Setelah diadakan screening, dari 22 orang guru yang hadir, 17 orang dinyatakan siap untuk divaksin. Tiga guru ditunda, karena sedang hamil sedangkan dua guru lainnya dinyatakan tidak divaksin dikarenakan alasan kesehatan menahun.
Untuk karyawan, sebanyak enam orang dinyatakan siap divaksin sedangkan tiga orang ditunda, salah satunya dikarenakan sedang mengandung bayi.
Ada yang Gorgi
Proses vaksinasi Covid-19 berjalan lancar. Meski begitu ada beberapa kejadian lucu yang menyertainya. Salah satunya dialami oleh Yayan Prasti Agung. Dia mengaku nervous alias grogi mengikuti vaksinasi.
Tangannya dingin ketika menyentuh ke salah seorang temannya. “Tangan saya dingin, asam lambung naik, Pak”, ujarnya.
Salah seorang rekannya kemudian mencoba menenangkan, “Insyaallah, kita bisa melaluinya dengan aman dan baik.”
Yayan pun sedikit lega dan berucap, “Insyaallah, saya tawakkal dalam ikhtiar ini, Pak.”
Setelah divaksin, para peserta tidak boleh langsung pulang. Mereka harus menunggu selama 30 menit untuk analisis lebih lanjut mengenai efek vaksinasi.
“Ditunggu selama 30 menit, untuk mengetahui efek pascavaksinasi Bapak/Ibu. Sembari kita cek suhu, tekanan darah dan kadar oksigen dalam darah (saturasi oksigen),” kata Angga Ferwita, salah satu petugas.
Setelah 30 menit, beragam efek samping yang peserta rasakan. Ada yang meraskan nyeri di titik bekas suntikan. Yang lain mengeluh lengan tangan bekas suntikan pegal-pegal. Ada yang merasa ngantuk. Yang merasa lapar juga ada.
Menurut Esti, salah seorang perawat, efek daming yang mereka keluhkan itu hal yang wajar dari proses vaksinasi. “Seperti pada kasus vaksinasi campak pada pasien anak kecil, yang malah bisa mengakibatkan demam untuk sementara waktu. Begitu juga efek samping dari vaksinasi Covid-19 ini juga bersifat sementara,” terang dia.
Lucu ya! Seperti belum pernah divaksin, he-he-he … Mungkin ini efek simpang siur—-bahkan hoaks—berita yang beredar di medsos sebelumnya.
Pentingnya Vaksinasi Covid-19
Kepala SMP Musapro Ahmad Qori’ Ulul Albab mengatakan, vaksinasi ini sebagai ikhtiar dengan pendekatan empiris dalam menghadapi Covid-19. Oleh karena itu dia sangat mendukung upaya tersebut.
Ulul Albab juga berpesan, meski sudah melakukan vaksinasi, warga sekolah tetap melaksanakan protokol kesehatan.
Selain itu, ada protokol 3M ala SMP Musapro yang harus pula menjadi perhatian para guru. Yaitu, menjaga ibadah sebagai kewajiban utama, memulai perubahan perilaku dalam beraktivitas, serta meningkatkan kreativitas dalam berilmu dan bekerja.
“Semoga pandemi Covid-19 ini cepat sirna sehingga segala aktivitas kembali normal,” doanya (*)
Editor Mohammad Nurfatoni