• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
Rabu, April 21, 2021
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Feature

Surat Perintah 11 Maret Menurut Saksi

Selasa 9 Maret 2021 | 16:05
in Feature
79
SHARES
247
VIEWS
Surat Perintah 11 Maret
Supersemar versi Angkatan Darat.

PWMU.CO– Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) menurut kesaksian Jenderal M Jusuf diketik oleh Komandan Tjakrabirawa Brigjen Saboer rangkap tiga dengan kertas karbon.

Surat pertama yang asli diserahkan dan ditandatangani Presiden Sukarno. Kemudian dibawa Brigjen Basuki Rachmat untuk diserahkan kepada Panglima Angkatan Darat Jenderal Soeharto. Setelah penyerahan itu keberadaan Supersemar yang asli dengan tanda tangan Bung Karno tak diketahui keberadaannya.

Menurut M Jusuf, kopi surat kedua disimpan oleh Brigjen Saboer. Sedangkan kopi surat ketiga diambil olehnya. Dua kopi surat ini tanpa tanda tangan Bung Karno.

M Jusuf ketika ditanya soal Supersemar ini tak pernah mau menyinggung atau menjawab dengan jelas. Rahasia itu terus dibawa hingga kematiannya.

”Kalau surat yang asli sudah dibawa Basuki ke Soeharto. Jadi jangan kau tanyakan lagi padaku,” begitu penjelasannya dalam buku biografin Panglima Para Prajurit tulisan Atmadji Sumarkidjo.

Saksi lain Amirmachmud dalam berita Kompas mengatakan, surat perintah itu terdiri atas dua lembar. ”Yang saya masih ingat, Supersemar itu dua lembar. Lembar keduanya ditandatangani Bung Karno,” kata Amirmachmud.

Ia mengatakan, hilangnya naskah asli Supersemar tidak perlu diributkan karena sudah ada TAP MPRS tahun 1966.

Baca Juga:  Pidato Bung Karno Isyarat Meletus G30S/PKI

Kesaksian Moerdiono

Bekas Menteri Sekretaris Negara Moerdiono mengatakan saat itu ditugasi menggandakan Supersemar. Saat itu dia berpangkat letnan satu. Ia yakin, naskah aslinya memang ada.

”Waktu itu, pangkat saya letnan satu atau letnan dua. Saya berkantor di Gabungan Lima Komando Operasi Tinggi di Merdeka Barat 14. Saya yakin betul dan seyakin-yakinnya dokumen itu dibawa ke kantor saya, kemudian digandakan di salah satu ruangan di belakang,” cerita dia seperti dimuat Kompas, 14 Oktober 1994.

”Saya ingat betul karena malam itu saya mendapatkan copy. Mungkin ada yang menanyakan apakah sudah ada fotocopy waktu itu. Istilahnya lupa, bukan fotocopy, tetapi pasti ada. Diam-diam saya sudah menemukan siapa yang membuat dan mengerjakan penggandaan semacam fotocopy itu,” ujar Moerdiono.

Ketika rapat dengar pendapat dengan DPR, 16 September 1993, membahas juga soal naskah asli Supersemar. Moerdiono menjelaskan, surat itu dibawa langsung oleh tiga jenderal, yaitu Basuki Rachmat, Amirmachmud, dan M Yusuf dari Bogor ke Kostrad.

Baca Juga:  Pak AR, Pak Harto, dan Muhammadiyah

Di Kostrad, naskah itu diserahkan kepada Letjen Soeharto. ”Untuk diperbanyak di pojok kantor saya,” cerita Moerdiono dalam berita Kompas, 18 September 1993.

Ia mengaku tidak diizinkan memegang naskah aslinya. ”Saya hanya mendapat satu naskah fotocopy yang masing hangat,” ujarnya. ”Surat perintah itu ada. Namun, kenapa belum ditemukan, ya karena kesingsal, keselisut, atau ketriwalan (terselip),” kata Moerdiono.

Penjelasan Probosutedjo

Adik Soeharto, Probosutedjo punya penjelasan juga tentang beberapa versi Supersemar. Dalam buku Memoar Romantika Probosutedjo, Saya dan Mas Harto disinggung juga peristiwa pada 11 Maret 1966 itu.

Probo menceritakan Supersemar bersumber dari penuturan kakaknya. Pada hari itu Soeharto sedang sakit flu berat. Siang harinya di rumah dinas Soeharto Jl. Agus Salim Jakarta, tiga jenderal datang habis rapat dari Istana Merdeka. Mereka Mayjen Basuki Rachmat, Brigjen M. Jusuf dan Brigjen Amirmachmud.

Berempat mereka membicarakan situasi negara yang semakin kacau. Ada demonstrasi mahasiswa. Situasi ini membawa kesalahpahaman antara Angkatan Darat dengan Presiden Sukarno.

Soeharto mengatakan, dia bersedia mengatasi keadaan ini jika ada surat perintah resmi dari Bung Karno. Maka ketiga jenderal itu berangkat ke Istana Bogor menghadap Bung Karno. Dari situ keluarlah Supersemar.

Malam-malam tiga jenderal itu datang lagi ke rumah Soeharto menyerahkan Supersemar dari Bung Karno. Setelah membaca isinya, dini hari itu juga Soeharto meminta stafnya membuat Surat Keputusan Presiden pembubaran PKI.

Esok pagi 12 Maret 1966, Soeharto merekam suaranya membacakan surat keputusan presiden pembubaran PKI untuk disiarkan RRI.

Baca Juga:  Aidit Salahkan Bung Karno atas Gagalnya G30S

Di saat bersamaan, kata Probo, di Sekretariat Negara dilakukan penggandaan Supersemar dengan cara mengetik lagi berdasarkan naskah asli dan diperbanyak dengan mesin stensil. ”Tak ada yang memperhatikan naskah asli,” kata Probo.

Semua fokus pada penyebaran isinya yang harus diketahui di segenap negeri. Soeharto tak mengira belakangan keberadaan naskah asli Supersemar dipertanyakan.

Probo menepis tuduhan Soeharto merekayasa isi Supersemar. Dia menyebut, saat Supersemar dibacakan, posisi Presiden Sukarno masih kuat. ”Tidak mungkin Mas Harto gegabah menafsirkan Supersemar karena risikonya, dia bisa dikecam Bung Karno dan dipenjarakan,” tuturnya. (*)

Penulis/Editor Sugeng Purwanto

Tags: Bung KarnoM JusufSoehartoSupersemar
Share32Tweet20SendShare

Related Posts

Teks Supersemar
Feature

Teks Supersemar, Ini Beda Versi AD dan Setneg

Kamis 11 Maret 2021 | 05:56
4.3k
Versi Supersemar
Kabar

Naskah Supersemar ternyata Ada Empat

Senin 8 Maret 2021 | 15:12
249
Supersemar, Soeharto dan Bung Karno
Feature

Supersemar, Ini Pengakuan Soeharto

Kamis 4 Maret 2021 | 07:34
4.2k
Mas Mansur tokoh yang sangat hebat. Agamanya mapan, pengetahuan agamanya mendalam, dan keterampilan jurnalistiknya jalan.
Headline

Mas Mansur: Agamanya Mapan, Jurnalistiknya Jalan

Sabtu 20 Februari 2021 | 08:05
55.3k
Buya Hamka
Feature

Buya Hamka, Hidup Sulit di Masa Rezim Nasakom

Sabtu 2 Januari 2021 | 08:09
3.2k
Kekuasaan
Kolom

Kekuasaan Memang Mengasyikkan

Selasa 29 Desember 2020 | 15:56
206

Discussion about this post

Berita Terbaru

Azyumardi Azra: Abdul Mu’ti Jauh Lebih Layak Jadi Mendikbud

Azyumardi Azra: Abdul Mu’ti Jauh Lebih Layak Jadi Mendikbud

Selasa 20 April 2021 | 17:10
Ujian Hafalan Ini Diikuti Peserta 7 Tahun

Ujian Hafalan Ini Diikuti Peserta 7 Tahun

Selasa 20 April 2021 | 17:09
Rapor Mendikbud Tidak Hanya Merah, tapi semakin Buruk

Rapor Mendikbud Tidak Hanya Merah, tapi semakin Buruk

Selasa 20 April 2021 | 17:03
Kamus Sejarah Indonesia

Kamus Sejarah Indonesia Diprotes, ternyata Begini Isinya

Selasa 20 April 2021 | 15:36
Ramadhan mengasah kecerdasan ruhani dan nalar spiritual orang beriman. Mengantarkannya menjadi golongan ulul albab.

Ramadhan Mengasah Kecerdasan Ruhani

Selasa 20 April 2021 | 15:03
Mengkaji Quran

Mengkaji Quran Bisa Prediksi Bencana

Selasa 20 April 2021 | 11:36
Puasa Sembuhkan Hipertensi, Begini Penjelasan Dokter

Puasa Sembuhkan Hipertensi, Begini Penjelasan Dokter

Selasa 20 April 2021 | 10:23
Tanda sukses berpuasa

Tanda Sukses Berpuasa, Ini Indikasinya

Selasa 20 April 2021 | 09:57
Keutamaan dan Waktu Ideal Mengkhatamkan Quran

Keutamaan dan Waktu Ideal Mengkhatamkan Quran

Selasa 20 April 2021 | 09:42
Muhammadiyah Harus Lurus, Tak Boleh Neko-Neko

Muhammadiyah Harus Lurus, Tak Boleh Neko-Neko

Selasa 20 April 2021 | 08:57

Milad PWMU.CO

Rezeki Mahal di Tengah Covid. Kolom ditulis oleh Mohammad Nurfatoni, Pemimpin Redaksi PWMU.CO.
Headline

Tangis dan Tawa di Balik Berita PWMU.CO

Selasa 23 Maret 2021 | 11:42
15.7k

Mohammad Nurfatoni: Tangis dan Tawa di Balik Berita PWMU.CO. (Sketsa ulang foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) Tangis dan Tawa di Balik Berita...

Read more
Selalu Ada Before and After di PWMU.CO

Selalu Ada Before and After di PWMU.CO

Selasa 23 Maret 2021 | 06:18
287
Dari Kontributor PWMU.CO Jadi Juara Guru Berprestasi

Dari Kontributor PWMU.CO Jadi Juara Guru Berprestasi

Minggu 21 Maret 2021 | 00:51
224
Berkat PWMU.CO, Saya Jadi Guru Seutuhnya

Berkat PWMU.CO, Saya Jadi Guru Seutuhnya

Minggu 21 Maret 2021 | 00:13
288
Bukukan Tulisan di PWMU.CO setebal Bundel Majalah

Bukukan Tulisan di PWMU.CO setebal Bundel Majalah

Sabtu 20 Maret 2021 | 17:35
292

Terpopuler Hari Ini

  • Pendekatan konflik

    Pendekatan Konflik Tak Selesaikan Masalah Bangsa

    33415 shares
    Share 13366 Tweet 8354
  • Pandemi Covid Merekonstruksi Iman

    20556 shares
    Share 8222 Tweet 5139
  • Puasa Sembuhkan Hipertensi, Begini Penjelasan Dokter

    681 shares
    Share 272 Tweet 170
  • Azyumardi Azra: Abdul Mu’ti Jauh Lebih Layak Jadi Mendikbud

    356 shares
    Share 142 Tweet 89
  • Muhammadiyah Harus Lurus, Tak Boleh Neko-Neko

    265 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Umrah dan Haji Tertolak, Ini Sebabnya

    7729 shares
    Share 3092 Tweet 1932
  • Rapor Mendikbud Tidak Hanya Merah, tapi semakin Buruk

    118 shares
    Share 47 Tweet 30
  • Umat Islam Ditakut-takuti dengan HTI, Wahabi, dan Radikalisme

    6948 shares
    Share 2779 Tweet 1737
  • Siswa Sekolah Muhammadiyah Terbanyak Lolos SNMPTN

    1420 shares
    Share 568 Tweet 355
  • Panggilan Jihad Gerakkan Umat

    469 shares
    Share 188 Tweet 117
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In