PWMU.CO – Rencana aksi demonstrasi Bela Islam III di Jakarta 25 November sempat disinggung oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Dr M Saad Ibrahim pada acara Konsolidasi Organisasi Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Se-Jawa Timur di Universitas Muhammadiyah Gresik, Ahad (13/11). (Berita terkait: Cara Unmuh Gresik Mendedikasikan Kampusnya untuk Umat)
“Demo itu kita apresiasi betul. Walaupun secara organisatoris Muhammadiyah tidak ikut, tapi aspirasi itu sejalan dengan Muhammadiyah,” kata Saad.
Tetapi, kata Saad, dalam surat Attaubah 122 diterangkan bahwa dalam keadaan perang yang gawat pun tetap harus ada sebagian yang tinggal untuk memperdalam ilmu. “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.”
(Baca juga: Himbauan Muhammadiyah Jatim Terkait Aksi 4 November dan Pesan Din Syamsuddin untuk Bangsa Berkaitan dengan Ahok)
Saad mengatakan hal itu karena pada tanggal 27 November 2016, Muhammadiyah Jatim memiliki hajat tersendiri yaitu mengadakan puncak peringatan Mliad Muhammadiyah ke-107 yang diadakan di Bangkalan, Madura, Jatim.
“Karena Jatim punya hajat, yang akan dihadiri Pak Haedar Nashir. Saya khawatir kalau kita berangkat ke Jakarta semua energi kita akan habis. Kecuali jika tangal 26 pagi sudah ada di sini,” tegas dosen UIN Malang ini.
Saad menegaskan, bahwa menghadiri acara di Bangkalan itu juga perjuangan yang tak kalah penting bagi warga Muhammadiyah. Dengan berseloroh, Saad menyampaikan apa yang menjadi alasan Madura dijadikan tempat peringatan itu. “Orang-orang Madura itu masih menganggap, kalau ditanya berapa jumlah orang Islam di Madura, mereka menjawab 90 persen. Dan yang 10 persennya adalah Muhammadiyah.”
(Baca juga: Klarifikasi PP Muhammadiyah tentang Aksi Bhineka Tunggal Ika 19 November dan Ketum PP Muhammadiyah: Tiga Hal yang Membuat Kasus Ahok Jadi Sorotan)
Dengan berterus-terang, Saad mengatakan bahwa acara di Bangkalan itu sengaja untuk menunjukkan bahwa Muhammadiyah besar. “Ini show of force Muhammadiyah Jatim. Kita juga harus support Muhammadiyah Sampang sebagai PDM yang lemah, sehingga perlu diperkuat,” tegas Saad.
Beberapa acara yang disiapakan untuk show of force di antaranya pawai ambulan RS Muhammadiyah seluruh Jatim yang diberangkatkan dari Kantor PWM Jatim di Jalan Kertomenanggal Surabaya. Pawai itu juga akan diikuti pasukan berjalan yang diikuti KOKAM dan Tapak Suci. “Mereka akan berjalan dari Kantor PWM di Surabaya ke Bangkalan, Madura.
(Baca juga: Puncak Milad Dipusatkan di Madura, 25 Ribu Warga Ditargetkan Hadir dan Ini Alasan Mengapa Puncak Milad Dipusatkan di Madura)
Adapun jika ada anggota Kokam dan Tapak Suci semaput, ya gak apa-apa, toh ada ambulan,” kata Saad disambut tawa hadirin. Selain pawai, di Bangkalan nanti juga ada bakti sosail berupa pengobatan gratis oleh RS Muhammadiyah se-Jatim.
Saad berharap, 4 PDM yang ikut dalam acara Konsolidasi Organisasi hari ini, yaitu Gresik, Lamongan, Tuban, dan Bojonegoro datang ke Bangkalan secara full time, termasuk mengajak orang-orang yang baru masuk Muhammadiyah. (MN)