PWMU.CO– Mikraj Nabi Muhammad saw dikisahkan dalam Sirah Ibnu Ishaq. Ini bagian dari kisah perjalanan Israk Mikraj Nabi. Di kitab ini disebutkan hadits riwayat Abdullah bin Mas’ud ra dari Nabi Muhammad saw bercerita, malaikat Jibril membawa Rasulullah saw naik ke salah satu langit atau mikraj.
Penjaga pintu langit berkata kepada Jibril ketika meminta izin untuk memasuki langit. ”Siapa ini wahai Jibril?”
Malaikat Jibril menjawab, ”Dia Muhammad.” Para malaikat berkata, ”Apakah dia telah diutus?” Malaikat Jibril menjawab, ”Ya.” Para malaikat berkata, ”Semoga Allah memberinya salam hormat dan seorang saudara dan sahabat.”
Itulah yang terjadi hingga Rasulullah tiba di langit ketujuh. Kemudian pergi kepada Tuhan, kemudian Allah mewajibkan kepada Rasulullah lima puluh shalat dalam sehari.
Rasulullah berkata, ”Kemudian aku keluar dari tempat Tuhanku dan berjalan melewati Nabi Musa. Nabi Musa adalah sahabat yang paling baik bagi kalian. Ia bertanya kepadaku, ”Berapa kali Allah mewajibkan shalat kepadamu?”
Aku menjawab, ”Lima puluh kali dalam sehari.”
Nabi Musa berkata, ”Sesungguhnya shalat itu berat dan umatmu itu lemah. Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah Dia meringankan shalat bagimu dan bagi umatmu.”
Tinggal Lima Shalat
Kemudian aku kembali kepada Tuhanku dan memintaNya meringankan shalat bagiku dan bagi umatku. Lalu Allah menghilangkan sepuluh shalat dariku. Setelah itu aku keluar dari tempat Tuhanku dan kembali berjalan melewati Nabi Musa.
Nabi Musa berkata kepadaku seperti sebelumnya. Kemudian aku kembali menghadap Tuhanku dan meminta-Nya meringankan shalat bagiku dan bagi umatku. Lalu Allah mengurangi sepuluh shalat dariku. Aku pergi dan lagi-lagi berjalan melewati Nabi Musa, kemudian ia berkata seperti sebelumnya.
Aku pun kembali menghadap Allah dan meminta Tuhanku meringankan shalat dariku dan dari umatku, kemudian Allah mengurangi sepuluh shalat dariku. Lantas aku balik lagi dan kembali bertemu Nabi Musa yang selalu berkata seperti itu setiap kali aku pulang dari Allah.
Kemudian aku kembali menghadap Tuhanku dan memintaNya meringankan shalat bagiku dan bagi umatku, hingga akhirnya Allah menetapkan perintah shalat lima waktu bagiku dalam sehari dan semalam.
Lantas aku menemui Nabi Musa, kemudian ia berkata seperti sebelumnya. Aku berkata kepadanya, ”Aku telah kembali menghadap Tuhanku dan memintaNya hingga aku merasa malu kepada-Nya. Aku tidak akan mengerjakan permintaan ini.”
”Jika salah seorang dari kalian mengerjakan shalat lima waktu dengan mengimaninya dan mengharap ridha Allah, ia mendapatkan pahala sebanyak lima puluh shalat,” tandas Rasulullah menceritakan kisah mikraj. (*)
Penulis/Editor Sugeng Purwanto