PWMU.CO – Mahasiswa UM Jember Sulap Daun Sirih Jadi Sabun Antiseptik. Mereka menciptakan inovasi baru untuk menangkal Covid-19 dengan menyulap daun sirih menjadi sabun antiseptik.
Daun sirih yang kaya manfaat ini menjadi salah satu sumber daya melimpah yang dimiliki Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember. Namun sayangnya belum diolah dengan baik oleh masyarakat.
Hal inilah yang menginisiasi Mahasiswa UM Jember yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 117 untuk melakukan cara unik dengan memanfaatkan daun sirih di Desa Wonoasri.
Melalui edukasi pembuatan sabun antiseptik daun sirih yang hemat biaya, pogram tersebut diinisiasi oleh Riif Maftahah, Anita Dwi Riastuti, Veni Mega Oktavia, Rizky Wahyu Nurhakiki, Hesti Khotimatul Wakidah, dan Siti Maratus Sholekhah.
Adanya edukasi tersebut diharapkan mampu memantik minat masyarakat untuk kembali menggunakan bahan alami dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Apalagi saat ini pandemi Covid-19 masih menunjukkan eksistensinya, sehingga sabun antiseptik daun sirih bisa menjadi solusi penggunaan antiseptik tanpa harus mengeluarkan banyak uang.
Dalam pelaksanaan edukasi (9/3/2021) Mahasiswa KKN Kelompok 117 tersebut menggandeng Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah (PRNA) Wonoasri dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Nasyiatul Aisyiyah sebagai salah satu organisasi otonom Muhammadiyah dianggap mampu menjadi penggerak masyarakat terutama remaja dalam pemanfaatan sumber daya alam agar memiliki nilai jual tinggi.
Melalui program edukasi ini tidak menutup kemungkinan dapat membuka peluang berkembangnya industri kreatif Desa Wonoasri.
Manfaat Sabun Antiseptik Daun Sirih
Pembuatan sabun antiseptik sangat mudah. Daun sirih diekstrak lalu dicampur dengan bahan pendukung sampai mengental. Aroma khas daun sirih menjadikan sabun antiseptik memiliki aroma yang unik.
Bahan-bahan yang dibutuhkan juga tidak memakan banyak biaya. Daun sirih mudah ditemukan di pekarangan rumah, sedangkan bahan pendukungnya hanya membutuhkan texafone dan garam.
Merujuk pada jurnal penelitian Novita (2016), daun sirih mengandung zat antiseptik yang dapat membunuh bakteri sehingga banyak digunakan sebagai anti bakteri dan anti jamur.
Dengan adanya kandungan kimia yang ada pada ekstrak daun sirih, sehingga dapat digunakan untuk pembuatan sabun antiseptik alami tanpa menggunakan alkohol.
Mudahnya pembuatan sabun antiseptik dan melimpahnya daun sirih menarik perhatian kader Nasyiatul Aisyiyah selama kegiatan berlangsung.
Di akhir acara, Ketua PRNA Wonoasri Siti Nurul Aini menyampaikan rasa terimakasih kepada Mahasiswa KKN Kelompok 117 Universitas Muhammadiyah (UM) Jember.
“Saya sangat berterimakasih kepada adik-adik KKN yang sudah memberikan informasi baru. Saya lihat tadi antusias anggota juga tinggi. Ke depannya kami ingin mengajak masyarakat untuk membuat sabun antiseptik daun sirih yang digunakan sebagai sabun cuci tangan saat Idul Fitri,” kata Nurul. (*)
Penulis Riif Maftahah Editor Nely Izzatul