PWMU.CO – Prof ZM Minta Nadiem Lebih Cermat Siapkan Konsep Sepenting Peta Jalan Pendidikan. Pancasila tidak bisa dipisahkan dari nilai-nilai agama. Kalau frasa nilai-nilai agama dinafikan maka Pancasila kehilangan rohnya.
“Membuat profil pelajar Pancasila, tanpa memasukkan frasa nilai-nilai agama, sama dengan menjauhkan pelajar dari roh Pancasila, dan berarti ancaman bagi Pancasila sebagai pilar kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Prof Zainuddin Maliki atau yang akrab dengan panggilan Prof ZM.
Dia menjelaskan, ketika merumuskan profil pelajar Pancasila dalam Peta Jalan Pendidikan yang dibuat Mendikbud dan diserahkan kepada Komisi X DPR RI bulan Mei 2020 frasa Iman dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa tak dijumpai.
“Dalam menggambarkan profil pelajar Pancasila hanya disebutkan berakhlak mulia, bernalar kritis, mandiri, kreatif, bergotong royong, dan berkebhinekaan global,” kata Anggota DPR-MPR RI dari Fraksi PAN itu pada acara Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di depan Ikatan Guru Aisyah Bustanul Athfal (IGABA) Lamongan, Rabu (10/3/2021).
Memang, lanjutnya, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi X bulan Juni 2020, Mendikbud memasukkan frasa beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
Namun dalan rumusan visi pendidikan Indonesia 2020-2035 hanya disebutkan membangun rakyat Indonesia untuk menjadi pembelajar seumur hidup yang unggul, terus berkembang, sejahtera, dan berakhlak mulia dengan menumbuhkan nilai-nilai budaya Indonesia dan Pancasila. Tidak ada frasa nilai-nilai agama.
“Benar seperti di katakan oleh Prof Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah, frasa nilai-nilai agama tidak hadir dalam rumusan ini,” demikian ungkap mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya ini.
Mendikbud Harus Cermat
Zainuddin Maliki mengingatkan bahwa penyelenggaraan pendidikan yang diamanatkan kepada pemerintah harus didasarkan pada nilai-nilai agama karena itu merupakan pesan Undang-undang Dasar 1945.
“Dalam pasal 31 ayat (5) nilai-nilai agama disebut secara tegas. Di pasal ini pemerintah diminta untuk memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia,” paparnya.
Dia mengungkapkan, Mendikbud Nadiem Makariem secara khusus telah mengklarifikasi kepada Komisi X dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi X awal 9 Maret 2021. Dia berjanji akan merevisi Peta Jalan Pendidikan dengan memasukkan frasa nilai-nilai agama, karena agama, iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuatu yang esensial.
“Semestinya memang Menteri Nadiem lebih cermat menyiapkan konsep sepenting peta jalan pendidikan. Buat konsep yang matang, lengkapi dengan naskah akademik yang memuat dasar filosofis, sosiologis, dan juga yuridis. Masukkan nilai-nilai agama sesuai pesan UUD 1945, dan UU 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas serta UU terkait pendidikan lainnya,” kata Penasihat Dewan Pendidikan Jawa Timur itu. (*)
Penulis/Editor Mohammad Nurfatoni