PWMU.CO – Umsida Vaksin 200 Dosen-Karyawan di RSA Siti Fatimah. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melaksanakan vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Aisyiyah (RSA) Siti Fatimah, Tulangan, Sidaorajo, Selasa (16/3/2021).
Rektor Umsida Dr Hidayatulloh MSi menjelaskan, Umsida melakukan vaksinasi 200 dosen dan karyawan dalam dua gelombang. Yaitu gelombang pertama pada Selasa (16/3/2021) dengan 100 peserta, terdiri dari pejabat struktural dan dosen. Sedangkan gelombang berikutnya pada hari Rabu (17/3/2021) dengan peserta 100 orang.
Ia mengatakan, vaksinasi ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan kampus. “Saya wajibkan semuanya mengikuti. Karena perkuliahan akan segera dimulai. Selain melaksanakan protokol kesehatan, dosen dan karyawan di lingkungan kampus juga harus divaksin,” Hidayatulloh menegaskan.
Dia berharap, dengan upaya ini tenaga kependidikan Umsida bisa melaksanakan tugas dan fungsinya dalam proses pembelajaran. Menurutnya, kegiatan kuliah daring selama ini kurang maksimal. Kegiatan penelitian menjadi terhambat karena ada beberapa pembatasan akses.
“Harapan saya, semua bisa sehat kembali dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Dan kita bisa aktif kembali menjalankan tugas dan fungsi selaku pendidik, peneliti, dan abdi masyarakat,” ujarnya.
Hidayatulloh menyampaikan terima kasih kepada RSA Siti Fatimah yang telah memfasiltasi vaksinasi bagi dosen dan karyawan pendidik Umsida.
“Terima kasih atas kerjasama yang terjalin antar-Umsida dan RSA Siti Fatimah sebagai penyedia vaksin. Di mana dukungan yang diberikan dalam bentuk fasilitas dalam pelaksanaan kegiatan ini. Semoga tetap sehat dan terus berkarya,” ucapnya.
Prosedur Vaksinasi Covid-19
Direktur RSA Siti Fatimah, dr Tjatur Prijambodo MKes menjelaskanm sebelum mendapatkan vaksin, para dosen dan karyawan mengikuti skrining dasar. Tahapan ini meliputi saturasi, laju napas, tekanan darah, dan suhu tubuh.
“Penerima vaksin juga harus menjawab pertanyaan lain terkait kondisi kesehatan, riwayat penyakit penyerta, hingga observasi,” terang dia.
Menurut dr Tjatur, pertanyaan tentang kondisi kesehatan penting dilakukan sebelum mengikuti vaksinasi. Jika hanya mengandalkan skrining data, maka dikhawatirkan ada yang terlewat. Oleh sebab itu, harus membarenginya dengan melihat kondisi fisik penerima vaksin juga.
Untuk melaksanakan vaksinasi, RSA Siti Fatimah menyediakan sejumlah sarana dan prasarana. Beberapa di antaranya ruangan khusus untuk vaksin, lemari pendingin khusus, dan termometer.
Tjatur berpesan, meski telah mendapatkan vaksinasi bukan berarti sudah terbebas dari virus Covid-19. Setelah pemberian vaksin ini harus tetap melaksanakan anjuran 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas) dari pemerintah.
“Bukan berarti setelah vaksin Anda bisa bebas, namun seharusnya semuanya agar selalu mematuhi peraturan 5M dari pemerintah,” pesannya. (*)
Penulis Etik Siswati Ningrum Editor Mohammad Nurfatoni