PWMU.CO – Gegap gempita Milad Ke-5 PWMU.CO harus dimonumenkan. Demikian pesan Nadjib Hamid MSi dalam Resepsi Virtual 5 Tahun PWMU.CO, Ahad (21/3/21).
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim tersebut mengatakannya saat menutup kegiatan yang dihadiri hampir 150-an partisipan via Zoom Clouds Meeting dan disiarkan streaming kanal YouTube SDMM tersebut. “Saya terharu bahwa buah yang kita pikirkan, PWMU.CO luar biasa apresiasi dari berbagai kalangan, baik internal maupun eksternal. Berkat kerja keras kawan-kawan semua,” ujarnya.
Gegap Gempita Milad
Pria asli Paciran, Lamongan, itu melanjutkan, agar pada kegiatan kali ini ada monumen. “Atas nama PWM Jatim, tidak bisa memberikan apresiasi lebih, kecuali yang selama ini yang sudah kita lakukan. Gegap gempita ulang tahun PWMU.CO yang kelima, hemat saya harus dimonumenkan. Supaya sejarah ini tidak hilang,” imbuh Nadjib.
Tetapi, sambung dia, monumennya tidak harus monumen mati, tapi harus monumen hidup. Supaya dari setiap ulang tahun ke ulang tahun, ingin ada dokumentasi yang lebih formal dan bisa dinikmati oleh banyak pihak.
“Saya berharap Mas Fatoni (Mohammad Nurfatoni, Pemred PWMU.CO) bisa mendokumentasikan dalam bentuk buku. Tulisan-tulisan dalam berbagai kategori, apa itu yang berhasil masuk lomba, yang dianggap terbaik. Atau berbagai kategori, misalnya yang terviral atau opini-opini yang punya pengaruh besar dan sebagainya,” ungkap Nadjib.
Dia membayangkan, yang dimuat bisa 200 artikel dan menjadi buku itu adalah sejarah yang luar biasa. “Artinya partisipasi semua orang akan terdokumentasikan di sana. Dan itu menjadi kado istimewa bukan hanya bagi PWMU.CO tapi juga bagi PWM dan seluruh warga Muhammadiyah,” imbuh Bapak tiga anak tersebut.
Seiring dengan itu, Muhammadiyah akan menerbitkan buku sejarahnya, untuk Jawa Timur jilid kedua. “Di akhir periode nanti ada sekitar 50 buku, dan jika diantara 50 buku itu adalah buku PWMU.CO, hemat saya itu adalah sejarah yang luar biasa. Ayo kita abadikan apa yang sudah kita lakukan ini, menjadi monumen hidup yang bisa dibaca dan menginspirasi banyak orang,” tambahnya.
Biasanya pada setiap momen ulang tahun, kata dia, selalu memikirkan bagaimana menggembirakan kawan-kawan dalam bentuk kontribusi kompetitif. “Tapi edisi milad kali ini, saya belum menemukan bentuk apa yang bisa diapresiasikan pada kawan-kawan, karena memang situasi. Nanti kita rembukkan lagi bentuknya,” kata dia.
Agar Tidak Hilang
Dia juga menyampaikan agar ada tim yang dibentuk dan ada namanya di dalamnya. “Maksud saya untuk supporting, supaya dalam tempo satu-dua bulan ini akan terbit buku tentang PWMU.CO dan karya yang dihasilkan oleh kawan-kawan. Jika itu bisa, maka apa yang kita lakukan tidak hilang,” ungkapnya.
Tapi kalau tidak bisa, sambung Nadjib, memang agak sulit orang bisa bercerita tentang PWMU.CO ketika generasi telah berganti. “Tetapi kalau kita mendokumentasikan dengan buku, insyaallah menjadi warisan yang hidup sekaligus monumen ulang tahun kelima,” kata dia.
Sekali lagi, lanjut Nadjib, mohon maaf jika ada segala hal yang mungkin tidak pas dan tidak berkenan terkait PWMU.CO. “Tapi saya ingatkan pada kawan-kawan yang memberi harapan terlalu besar pada PWMU.CO bahwa sejatinya PWMU.CO tidak bisa dibilang profesional karena yang terlibat punya pekerjaan utama masing-masing,” papar dia.
Karena itu masing-masing juga harus bisa memahami jika ada keterlambatan dan lain sebagainya. “Tapi saya setuju dengan Pak Sugeng, semua kontributor sajikanlah data selengkap-lengkapnya supaya kita terlatih menulis dengan data yang cukup,” tandas Nadjb.
Penulis Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.