Kenangan dengan Bu Heny Sis, Srikandi Aisyiyah oleh Sumiyati, Wakil Ketua PWA Jawa Timur.
PWMU.CO– Pagi itu kubuka WA group PWA Jatim. Terkejut menerima kabar duka. Telah pulang ke rahmatullah ibunda kita semua, Bu Heny Zahrohafni, Ketua PDA Kab. Blitar 2005-2015/Penasihat PDA 2015-2022 pada Jumat (26/3/2021) pagi jam 4.35 WIB.
Hj. Heny Zahroafni sosok teladan buat kami selain cerdas kemampuan yang tak pernah dilupakan banyak orang. Juga ramah, ngopeni para kader, teladan yang tak bisa dilupakan.
Kenangan bersamanya tak pernah terlupakan. Awal 2015 saya ditelepon Bu Heny untuk diajak rihlah dakwah bersama pengurus Aisyiyah Kabupaten Blitar. Sebelumya kami ada kegiatan kerja sama dengan LP3 TKI untuk pemberdayaan mantan Tenaga Kerja Indonesia dan keluarganya.
Berangkat dari Surabaya saya naik kereta dan dijemput Bu Heny setiba di Stasiun Blitar. Sambutan dengan senyum khasnya membuat saya selalu merasa nyaman bersamanya.
Sampailah kami di rumahnya, Desa Jatinom Kec. Kanigoro. Di rumah bertemu dengan Pak Sis, suaminya. Marmin Siswoyo, begitu nama lengkap Pak Sis, saudagar kaya di Kab Blitar pengusaha peternakan, perkebunan, dan perdagangan. Pak Sis waktu itu juga menjabat Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kab. Blitar.
Kami berbincang dengan Pak Sis tentang dakwah Muhammadiyah dan cara mengembangkannya selama ini bersama Bu Heny.
Ada pelajaran yang diberikan kepada putra-putrinya tentang semangat berbagi pada sesama sudah dimulai sejak kecil. Bu Heny selalu akrab dengan semua menantunya serta selalu menunggui di setiap kelahiran cucunya.
Santuni Anak Yatim
Di rumah ini juga ada anak yatim yang tinggal dan disekolahkan hingga lulus. Ternyata sifat baik suami istri ini juga menurun kepada putra-putrinya. Di rumah anak-anak Pak Sis ada anak yatim yang tinggal.
Tiap ke Blitar saya diajak berkeliling setelah acara Aisyiyah. Tak ketinggalan kampung cokelat jadi wisata yang menyenangkan. Bu Heny memesankan menu buat saya mi ayam di sini. Katanya, supaya tahu rasanya.
Selain teladan, Bu Heny dan Pak Sis sosok yang ideal dalam persyarikatan. Jiwa, raga, harta digunakan dalam dakwah Aisyiyah dan Muhammadiyah. Kenangan yang selalu saya ingat ajakan mbolang. Berpetualang yang jadi hobi di setiap kegiatan Aisyiyah Kabupaten Blitar. Saya diajak ke Yogya, Bromo, dan tempat lain. Subhanallah.
Terakhir bertemu Bu Heny waktu punya gawe mantu putrinya bertempat di Kampung Cokelat. Semua berasa masih kemarin. Kuasa Allah sungguh tak bisa diduga. Bahwa kita semua akan menghadapNya.
Chatting terakhirnya, Bu Heny minta didoakan agar bisa melewati masa perawatan di Rumah Sakit Aminah Blitar. Hingga kabar berikutnya Bu Heny menghadap Allah saat perawatan di RS Syaiful Anwar Malang.
Selamat jalan Bunda. Semoga amal kebaikannya diterima Allah dan khilafnya diampuni. Digolongkan kelompok yang masuk husnul khatimah wafat pada hari Jumat dan awal ayyamul bidh di bulan Sya’ban.
Allahummaghfirlanna walahha wa’aqibnaa minhu ‘uqba hasanah. Semoga Allah menggantinya dengan lebih baik dan mengampuni kita dan mereka. Aamiin. (*)
Editor Sugeng Purwanto