PWMU.CO– Guru dan karyawan sekolah se-Kelurahan Jagir mengikuti vaksinasi Covid-19 bertempat di Lapangan Kompleks Pendidikan Muhammadiyah Gadung Surabaya, Jumat (26/3/2021). Guru dan karyawan SMP Muhammadiyah 4 Surabaya turut bergabung dalam 175 orang daftar penerima vaksin.
Kegiatan dilaksanakan mulai pukul 08.00 WIB itu dihadiri peserta vaksinasi yang dilaksanakan petugas Puskesmas Jagir Surabaya. Proses vaksinasi terdiri tiga tahap.
Tahap pertama, peserta vaksinasi diwajibkan menyerahkan identitas diri. Identitas tersebut dicocokkan dengan data penerima vaksin yang terdata di Puskesmas. Setelah identitas dan data cocok, peserta vaksinasi diberikan formulir screening (pemindaian).
Formulir screening (pemindaian) itu berisi identitas, berat dan tinggi badan, riwayat penyakit yang diderita, hingga catatan tensi darah. Semua itu akan tertulis di tahapan kedua kedua proses vaksinasi.
Tahap kedua, screening kesehatan dilakukan. Peserta vaksinasi terlebih dahulu diukur tekanan darahnya. Jika tekanan darah sistolik melebihi 170 mmHg dan atau tekanan darah diastolik melebihi 90 mmHg, vaksin sementara belum bisa diberikan.
”Jadi harus ditunggu lebih dahulu agar tekanan darahnya normal agar bisa divaksin,” ujar dr Indrian Kurnia, petugas screening dari Puskesmas Jagir.
Indrian Kurnia menanyakan dengan rinci riwayat penyakit peserta. Ada pula peserta vaksinasi yang harus menunjukkan obat yang diminum. ”Tujuannya, agar screening yang dilakukan akurat dan sesuai dengan standar operasional prosedur pemberian vaksin,” tambahnya.
Setelah lolos tahap kedua, peserta diarahkan menuju petugas pemberi vaksin. Di hadapannya, sudah terdapat vial dan jarum suntik. Vial itu bisa digunakan untuk 10 dosis vaksin. Setiap dosis vaksin yang diberikan, berisi 0,5 ml vaksin Astra Zenecca.
Kondisi setelah Vaksin
Menurut dr Indrian Kurnia, tidak ada efek samping spesifik setelah pemberian vaksin. Hanya biasanya, ada rasa ngilu atau gatal di area bekas suntik vaksin. ”Jika rasa ngilunya tak tertahankan, monggo bisa diberikan paracetamol. Tapi kalau hanya ngilu biasa, tidak perlu minum obat itu,” terangnya.
Setelah vaksin pertama, masih ada pemberian vaksin kedua. Dosis kedua diberikan untuk memaparkan kembali molekul antigen pada patogen virus, sehingga memicu sistem kekebalan. ”Untuk pemberian dosis kedua vaksin, nanti diberikan sekitar 8 pekan dari pemberian vaksin pertama,” ujar dr Indrian Kurnia
Bambang Eko Yuhono, petugas keamanan SMP Muhammadiyah 4 Surabaya menuturkan, pengalaman pertamanya ketika divaksin. Menurutnya, pemberian vaksin ini tidak terasa sakit. ”Tahu-tahu, sudah selesai dan diberi plester. Semoga kita semua sehat setelah divaksin,” tuturnya. (*)
Penulis Taufiqur Rohman Editor Sugeng Purwanto