PWMU.CO – Ada yang unik dalam pengajian yang diadakan Masjid Attaqwa WSI Sidojangkung, Menganti, Gresik, Ahad (6/11) dua pekan lalu. Hampir sepanjang pengajian, jamaah tertawa terpingkal-pingkal. Padahal pengajian sedang membahas materi yang cukup serius: “Ciri-Ciri Orang Bertaqwa”.
Ternyata, pengajian kali itu penuh dengan parikan-parikan Jawa yang lucu. Dan, 200-an jamaah pun dibuat gerr-gerran. Adalah Soedjono SPd MPd, ‘biangnya’. Ustadz yang sering dijuluki “Mukidi” asal Krembangan Surabaya ini memang kocak dan menghibur. Simaklah bagaimana dai yang juga guru PNS itu membuka pengajian.
(Baca: Masjid Harus Sediakan Wifi, Buku, dan Kopi agar Lebih Menarik dari Warkop dan Tugas Mendidik Anak pada Ayah, Bukan Ibu apalagi Sekolah)
Mula-mula dia mengajak jamaah bersyukur karena merasa terpanggil untuk ikut pengajian. Sementara, kata dia, banyak yang masih asyik berteman dengan bantal dan gulingnya. “Tidur-tidur mendengkur/di atas kasur/mundur-mundur/kejegur sumur,” tutur anggota Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan, disambut geerrr hadirin.
(Baca juga: Ada Mukidi di Pelantikan Muhammadiyah)
Tidak cukup itu. Saat mengingatkan sia-sianya hidup yang hanya untuk tidur, Soedjono berkelakar, “Urip sepisan cuma nggedekno ketek/ngumpulno iler sak lepek/ngecutno kelek/ngatosno **lek.”
Berselang beberapa saat, parikan penyemangat ngaji dia lontarkan lagi. “Kembang waru dirundung laler/wit titian digawe jamu lan ombenan/ketimbang turu olehe mong iler/luwih becik melu pengajian oleh ilmu karo ganjaran.”
(Baca juga: Ini Alasan Ilmiah Mengapa Memaafkan Itu Menyehatkan dan Kunci Hidup Sukses: Mengubah Tetapi’ ‘Meskipun)
Ketika mendoakan agar para jamaah mendapat manfaat pengajian, salah satu aktivis penutupan lokalisasi pelacuran di Surabaya itu melontarkan parikan. “Pak Rego nggowo gedang sak cengkeh Kang Mas/Mugo-mugo seng teko rejekine akeh, utange bakal lunas.” Begitu didoakan hutangnya lunas, jamaah pun mengamininya dengan keras.
Tapi Soedjono tak mau kalah, “Begitu (didoakan) utangnya lunas, amine banter. Ket mau (didoakan) pahala amine gak banter. Dinilai sebagai ibadah juga gak banter.” Jamaah pun gerrrr. “Ini ngetarani seng amine paling banter, berarti utange paling akeh.”
(Baca juga: Untuk Apa Saldo Kas Masjid Ratusan Juta jika Jamaahnya Melarat dan Awang Surya: Ada Masalah, Bersyukurlah!)
Soedjono juga berkelakar, menurut survey, orang yang punya utang umurnya panjang. “Soale opo? Soale seng duwe utang biasane didongakno seng ngutangi: ‘Ya Allah orang ini jangan dipatek-patekno sak durunge utange lunas’.”
Karena ceramahnya yang lucu itu, anggota Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PWM Jatim itu termasuk mubaligh Muhammadiyah yang langka. Sebab, umumnya dai Muhammadiyah itu serius. Dan jangan heran jika Soedjono sering diundang berceramah di kalangan Nahdliyin. Karena kultur lucunya itu! (Nurfatoni)