PWMU.CO – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) menggelar “Opening HKB (Hari Kesiapsiagan Bencana) MDMC 2021 Jamaah Tangguh” yang dilaksanakan secara online, Jumat (26/3/2021) malam.
Kegiatan dimulai dari MDMC Bengkulu yang menginisiasi pembentukan jamaah tangguh bencana di Masjid At Taqwa PCM Sukaraja, Kabupaten Seluma, Bengkulu.
Hadir di lokasi, Suryadi Jaya, Penanggung Jawab Jamaah Tangguh MDMC Bengkulu Masid At Taqwa. Bergabung secara online Ketua MDMC Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Budi Setiawan dan Deputi Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan sebagai nara sumber.
Yang juga mengikuti secara online adalah para personil MDMC pusat, wilayah, dan daerah dari seluruh Indonesia.
Ketua Divisi Pengurangan Resiko Bencana dan Kesiapsiagaan (PRBK) MDMC PP Muhammadiyah, Budi Santosa, menyampaikan, “Tahun sebelumnya, 2020, kita tiadakan mengingat pada saat itu kita sedang berkonsentrasi yang penuh untuk terlibat dalam penanganan Covid-19.”
Mengenai tema HKB tahun 2021: Inovasi Mitigasi Bencana dalam Merespon Ancaman Hidrometeorologi di Tengah Pandemi Covid 19, Budi Santosa mengatakan bencana hidrometeorologi mempunyai dampak yang luar biasa.
“Saya kira kita semua sudah melihat dampaknya baik itu banjir, tanah longsor, angin kencang dan ini menjadi fokus bersama di Muhammadiyah agar kemudian kita lebih mampu melaksanakan pengurangan resiko bencana,” ujarnya.
Berbagai kegiatan digelar untuk menyambut HKB tahun 2021 ini. “Yang pertama adalah seminar nasional pada puncak HKB tanggal 26 April 2021 mendatang dengan menghadirkan nara sumber dari BNPB, MDMC, UMY (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta) dan UGM (Universitas Gajah Mada),” ungkapya.
Ada juga rangkaian sharing session mitigasi bencana dari 23 daerah yang akan terlibat dalam HKB tahun 2021, peningkatan kapasitas manajemen pengurangan risiko bencana dan simulasi penanggulangan bencana oleh MDMC PP Muhammadiyah di 100 sekolah Muhammadiyah.
Jamaah Tangguh Masjid At Taqwa
Suryadi Jaya menelaskan latar belakang inisiasi jamaah tangguh di Masjid At Taqwa, PCM Sukaraja. “Yang pertama adanya ancaman bencana terutama gempa dan angin puting beliung yang cukup tinggi ancamannya, kemudian di masjid ini sudah ada pengajian rutin sehingga jadi media pembentukan jamaah tangguh bencana,” katanya.
Untuk tujuan pembentukan jamaah tangguh, Suryadi Jaya mengungkapkan ada dua tujuan utama jamaah tangguh. “Agar jamaah tangguh ini tidak hanya mampu selamat ketika bencana terjadi, tapi juga mampu membantu sesama kita yang tertimpa bencana. Tujuan yang kedua untuk meningkatkan kapasitas relawan MDMC sendiri,” ujarnya.
Menurut Suryadi Jaya, ada delapan tahapan yang akan ditempuh dalam pembentukan jamaah tangguh di Masjid At Taqwa, PCM Sukajaya.
“Yang pertama pengenalan kegiatan jamaah tangguh bencana, kedua penyampaian materi dasar-dasar pengenalan bencana, ketiga analisa resiko bencana, keempat pembuatan peta resiko bencana dan jalur evakuasi, kelima penyusunan protap kedaruratan bencana, keenam pembentukan forum jamaah siaga, ketujuh simulasi dan terakhir penyusunan rencana aksi jamaah,” pungkasnya. (*)
Penulis Arif Jamali Editor Mohammad Nurfatoni