PWMU.CO – Siswa SMPM 4 Surabaya mengikuti munaqasah secara virtual yang bekerja sama dengan Pondok Pesantren Nurul Falah Surabaya, Sabtu (27/3/21).
Ketua panitia Yusuf Flora mengatakan ujian yang rutin dilakukan setiap tahun ini diikuti 27 siswa secara daring yang dimulai pukul 07.00–11.00 WIB.
“Pelaksanaan ujian ini menggunakan dua jenis yaitu dengan munaqasah bil hifdhi (dengan menghafal) dan munaqasah bi nadhor (dengan melihat),” ujarnya.
Tolak Ukur Keberhasilan
Yusuf menjelaskan ujian munaqasah ini sebagai salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran al-Quran di sekolah. Ada target yang harus dipenuhi sebelum siswa dapat mengikuti ujian ini.
“Di antara syarat yang dipenuhi adalah harus mengantongi restu dari pengajar al-Quran per kelompok. InsyaAllah yang mengikuti munaqasah ini sudah teruji, tinggal nanti munaqis memberikan arahan dan saran,” tambahnya.
Perjuang Keras Panitia
Yusuf memaparkan munaqasah kali ini membutuhkan perjuangan keras dari panitia. Mulai dari persiapan menggunakan Learning Management System yang baru, yaitu Teams Office 365 hingga pengajar yang belum familiar dalam aplikasinya.
“Adanya intruksi dari Dinas Pendidikan Kota Surabaya mengharuskan sekolah menggunakan pembelajaran daring dengan aplikasi tersebut. Akhirnya diputuskan, munaqasah kali ini menggunakan aplikasi Teams,” jelasnya.
Sebelum acara dilaksanakan, lanjutnya, dilakukan kegiatan gladi kotor dan bersih dengan tujuan kegiatan berjalan lancar.
Hal yang senada juga disampaikan operator sekolah, Bambang Dian Asmoro. Dia mengatakan beberapa hari lalu kami berlatih menggunakan aplikasi ini. Siswa sudah terlatih karena setiap hari untuk pembelajaran sudah menggunakannya. Tinggal untuk penguji perlu pembiasaan.
Tampilan Layar Tidak Jelas
Yusuf mengatakan dalam pelaksanaan munaqasah, ada beberapa kendala pun terjadi. Saat ujian, ada layar monitor tidak jelas sehingga peserta mengalami kendala dalam membaca al-Quran.
“Ketika munaqis, Akhmad Abil Khoiri Rifaldi memerintahkan untuk membaca ayat al-Quran, Zafira Gamila Bilqis, peserta ujian mengalami kesulitan membaca teks di layar,” katanya.
Saat dikonfirmasi PWMU.CO, Balqis, sapaan akrabnya, mengatakan huruf al-Qurannya terlalu kecil. Jadi, saat membaca sempat tersendat.
“Untungnya, dari panitia bisa memperbesar ukuran hurufnya. Akhirnya setelah saya, semuanya lancar. Alhamdulillah,” tandasnya. (*)
Penulis Taufiqur Rohman. Editor Ichwan Arif.