PWMU.CO – SMK Muda Surabaya meloloskan tujuh siswanya di Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Hal ini menghapuskan stigma bahwa siswa SMK hanya bisa bekerja.
Jika di tahun sebelumnya SMK Muhammadiyah 2 Surabaya mengantarkan lima siswanya lolos ke SNMPTN dan menjadi salah satu SMK swasta Se-Surabaya yang paling banyak meloloskan siswanya ke jenjang perguruan tinggi, demikian juga untuk tahun ini.
Guru Bimbingan Konseling (BK) yang juga Koordinator SNMPTN 2012 Aswinona SPSi mengatakan, tujuh siswa yang lolos tersebut terdiri dari lima siswa Jurusan Multimedia dan dua siswa Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ).
“Ketujuh siswa yang lolos tersebut notabene memang merupakan siswa-siswi yang unggul secara keseluruhan,” katanya.
Keunggulan tersebut didasarkan pada akumulasi nilai rapor yang memang secara peringkat berada di sepuluh besar.
“Tujuh siswa tersebut memang nilai rapornya rata-rata terbaik,” ujarnya kepada PWMU.CO Sabtu, (27/3/2021)
Tujuh siswa tersebut antara lain Sangaji, Rusdian Akbar, Saladin Abdul Tawaab, Rizca Hafita Luthfiyanti, Aisyah Fadhilah Nur Rahmah, Herdiana Febrianti dan Aditiya Eka Ramadhan. Mereka lolos di Universitas Negeri Surabaya dan UPN Veteran Surabaya.
Pilihan Jurusan Sesuai Keahlian
Aswinona menambahkan, siswa-siswi yang lolos ke Perguruan Tinggi Negeri tersebut secara keseluruhan juga jurusannya linier sesuai dengan pilihan kompetensi keahlian yang mereka geluti selama di SMK Muda. Yakni, Multimedia dan Teknik Komputer Jaringan.
“Selain jurusan-jurusan tersebut, biasanya yang menjadi pilihan siswa-siswi kami adalah Jurusan Ilmu Komunikasi, Sistem Informasi, Kurikulum dan Teknologi Pendidikan serta Informatika,” terangnya.
Jurusan-jurusan tersebut, imbuhnya, secara karakteristik seirama dengan kompetensi keahlian yang siswa-siswi kami minati manakala menimba ilmu di SMK Muda.
Dia menuturkan, keberhasilan tujuh siswa yang lolos ke SNMPTN tersebut secara nyata kian menghapus kesan bahwasanya lulusan SMK tidak saja berorientasi pada lulusan yang siap kerja.
“Tetapi lebih dari itu, siswa-siswi SMK juga siap untuk melanjutkan ke perguruan tinggi,” tandasnya.
Hal itu menurutnya selaras dengan slogan yang selama ini digaungkan oleh Kemendikbud mengenai lulusan sekolah vokasi. Slogan tersebut biasa dikenal dengan singkatan BMW yakni, Bekerja, Melanjutkan, dan Wirausaha.
“Berangkat dari itu, maka lulusan SMK tentunya memiliki pilihan masa depan yang jauh lebih komplit mengenai penentuan langkah selanjutnya pasca lulus,” katanya.
Dia menambahkan, dengan demikian, hal tersebut tentu akan menghapus stigma tentang SMK yang selama ini dikenal hanya dipersiapkan untuk kerja saja.
“Padahal secara orientasi, SMK adalah jenjang pendidikan yang mengusung spirit bahwa SMK Bisa! SMK Hebat!” pungkasnya. (*)
Penulis Taufiq Amri dan Arvi Irchami Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni