PWMU.CO – Dunia pendidikan harus mengembangkan empat hal i seperti yang sudah dilakukan pendidikan di Amerika Serikat.
Hal ini disampaikan Atase Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Washington DC USA Prof Popy Rufaidah PhD secara virtual, Rabu (31/3/21), dalam kegiatan bertajuk Developing Global Education Insight.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan Sekolah Muhammadiyah GKB Gresik, dia menjelaskan hal pertama yang harus dilakukan para pendidik adalah bisa mengembangan digital techno yaitu kompetensi penguasaan teknologi digital.
“Ini sangat penting dikuasai oleh para pendidik. Jika anak didik dituntut untuk kreatif, maka pendidiknya juga harus kreatif dengan memanfaatkan segala teknologi yang ada,” ujarnya dalam kegiatan
Kemampuan Berkolaborasi
Popy mengatakan hal kedua yang wajib dikembangkan collaborative ecosystem. Muhammadiyah merupakan organisasi yang mampu berkolaborasi.
“Kolaborasi ini bisa dilaksakan antarsekolah, antarperguruan tinggi dalam dan luar negeri atau dengan instansi besar lain sehingga sekolah bisa saling belajar dengan hubungan ekosistem kolaboratif tersebut,” jelasnya.
Ketiga, lanjutnya, enhanced vocational tracks, kejuruan ini bisa dijadikan alternatif untuk menghadapi perkembangan pendidikan. Kejuruan baik dalam bidang teknologi ataupun industri sangat diperlukan untuk kebutuhan kantor-kantor besar.
“Hal utama yang terakhir mindset and incentive, pemikiran harus dibentuk untuk selalu berhubungan dengan isu-isu terkini,” ungkapnya.
Pendidikan Masa Pandemi
Popy menjelaskan pendidikan di Amerika Serikat pada masa pandemi dilakukan secara online. Sebelum pandemi pun sistem ini sudah dilaksanakan. Bedanya, sekarang semakin meningkat dengan konten lebih kreatif dan inovatif.
“Di Indonesia, para pendidik dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif juga supaya anak didiknya lebih perhatian terhadap ilmu yang diajarkan,” katanya.
Alumnus Universitas New South Wales ini mengungkap berdasarkan survei pendidikan di Amerika dan beberapa negara lainnya pada tahun 2030 pasca-Covid nanti diprediksikan tidak hanya fokus dalam akademik saja.
“Hal tersebut akan berdampak pada pekerjaan-pekerjaan yang ada di masa depan.”
Oleh karena itu, sambungnya, akan ada beberapa pergesaran di bidang pekerjaan seperti peningkatan yang drastis dalam sektor industri kesehatan, peningkatan teknologi, manajemen bisnis.
“Namun, terdapat penurunan yang drastis pula di bidang pekerjaan yang berkaitan dengan sumber daya manusia, seperti marketing, pekerja kantor dan lain sebagainya,” tuturnya.
Kualitas Pendidikan
Popy memaparkan di era pandemi ini ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan meskipun segalanya masih secara virtual.
“Meningkatkan mutu pendidikan dengan transformasi digital, sekolah Muhammadiyah GKB bisa memulai dengan memanfaatkan website dan sosial media yang diisi secara informatif dalam banyak bahasa,” jelasnya.
Penggunaan bahasa Inggris, bahasa Arab dan bahasa Indonesia, sambungnya, tujuan biar informasi tersebut bisa dikonsumsi oleh semua kalangan,” tambah guru besar bidang Ilmu Manajemen Pemasaran Universitas Padjajaran ini.
Cyber Security
Popy pun mengingatkan, ke depan, seiring dengan berlangsungnya pandemi Covid-19 segalanya dilakukan secara online. Oleh karena itu, cyber security juga mulai berkembang.
“Ini sangat mutlak digunakan untuk berbagai industri, fungsinya adalah untuk melindungi sistem-sistem industri,” ujarnya.
Berkaitan dengan perkembangan zaman, lanjutnya, maka pendidikan pun berubah dengan pesat. Istilahnya, education trends follow industries recovery (tren pendidikan mengikuti pemulihan industri).
“Maka dari itu sebagai pendidik, kita harus berani mengambil aksi untuk menghadapi perubahan serta isu-isu di segala bidang yang akan terjadi ke depannya.”
Tambah Wawasan Dunia Pendidikan
Ketua Sinergi Jejaring dan Kerjasama Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) GKB Gresik Hari Widianto MPd mengatakan Sekolah Muhammadiyah GKB Gresik (Mugeb School) harus mampu menimba wawasan dalam dunia pendidikan.
“Kegiatan ini dijadikan sebagai media untuk mendapat ilmu sebanyak-banyaknya,” katanya.
Semoga, harapnya, guru bisa semakin bersemangat dalam mengajar anak didik dengan mengadaptasi pendidikan yang ada di Amerika Serikat serta terjalin jejaring yang baik antara PCM GKB Gresik dan Kedutaan RI di Washington DC USA. (*)
Penulis Novania Wulandari. Editor Ichwan Arif.