PWMU.CO – Guru Smamita (SMA Muhammadiyah 1 Taman) Sidoarjo, Zaenuriyah Efendi SPd, berhasil mengharumkan nama sekolah lewat ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN), Jumat (1/4/21).
Kompetisi tingkat SMA/MA bidang Matematika, IPA, dan IPS se-Indonesia ini diselenggarakan secara online oleh Makarim Institute yang berkolaborasi dengan Active Learning Club (ALC) Indonesia dan Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) Salman ITB.
Zaenuriyah Efendi berhasil menggondol dua medali sekaligus: perak dari bidang studi Geografi dan perunggu dari bidang studi Kebumian. Ada 35 soal yang berhasil dia selesaikan dengan baik dari dua bidang studi itu.
Kepada PWMU.CO dia mengungkapkan kebahagiaan dan rasa syukurnya. Dia juga mengaku sangat antusias mengikuti kompetisi ini karena olimpiade untuk guru seperti ini jarang diadakan.
“Saya berharap OSN ini sering diadakan agar bisa menguatkan jiwa kompetitif guru,” ungkap dia. Menurutnya, olimpiade ini sangat baik karena membuka kesempatan guru yang ingin mengembangkan talenta mereka di Geografi dan Kebumian; tanpa sekat, waktu, dan jarak.
Soal kiat meraih kemenangan, Zaenuriyah mengungkapkan, “Saya membaca materi yang berkaitan dengan silabusnya, kemudian me-review soal-soal OSN yang pernah ada,” ujarnya.
Ibu satu anak ini memang sejak kecil menyukai pelajaran Geografi sehingga memutuskan untuk menjadi guru Geografi. Kemudian ia mengikuti kejuaraan OSN ini dan berhasil menjadi juara
Kebanggaan Sekolah
Kepala Smamita Drs Zainal Arif MM merasa bangga atas prestasi yang ditorehkan gurunya itu. “Prestasi ini menjadi bukti dari kesungguhan para sivitas Smamita dalam berkarya untuk bangsa,” ujarnya.
“Proses tidak mengkhianati hasil. Mungkin itu gambaran yang bisa mewakili kesuksesan Bu Zaenuriyah meraih dua juara sekaligus di ini,” ujar Arif. Menurut dia, keberhasilan ini tidak lepas dari latihan dan banyak membaca soal soal.
Dia berharap agar keberhasilan Zaenuriyah ini menjadi motivasi bagi guru lainnya untuk meraih prestasi terbaik. Juga memberikan pengajaran kepada para siswa.
Arif berpesan agar Zaenuriyah tidak langsung merasa puas dengan apa yang diperoleh saat ini. “Terus tunjukkan prestasi terbaik lainnya dan jadilah contoh bagi guru dan siswa,” harapnya. (*)
Penulis Wahyu Murti Editor Mohammad Nurfatoni