PWMU.CO – Masyarakat Indonesia seolah diuji dengan rentetan peristiwa yang mengancam integrasi (keutuhan) bangsa. Mulai dari kasus dugaan penistaan agama yang berakibat adanya aksi demontrasi jutaan massa, kemudian disusul ledakan bom di dua tempat ibadah, hingga teror bom di sekolah swasta Surabaya yang berbasis agama.
Menyikapi sederet peristiwa yang menandakan mulai turunnya sikap toleransi antar umat beragama itu, para pelajar SMP Muhammadiyah 5 (SPEMMA) Surabaya saat peringatan Hari Toleransi Internasional, Rabu (16/11) mengajak masyarakat Indonesia untuk tidak mudah terprovokasi oleh segala hasutan yang dapat memecah belah persatuan bangsa. ”Secara kreatif, pelajar SPEMMA mengenalkan “Filosofi Cabe” yang ditandai dengan aksi menempel ratusan cabe pada peta Indonesia,” kata Kepala SPEMMA Muslikan MPd.
(Baca: Jenguk Korban Bom Samarinda, Mendikbud Teteskan Airmata)
Muslikan menjelaskan, dalam gambar gugusan kepulauan Indonesia itu, pelajar SPEMMA menyelipkan tulisan ‘Ingat filosofi cabe: jangan pedas-pedas saat bicara, baik lisan maupun tulisan’. Selain itu juga diselipkan tulisan lainnya, ‘Jangan mudah marah, jangan mudah panik, jangan tergesa-gesa’.
”Tak bisa dipungkiri bahwa terjadinya rangkaian peristiwa tersebut adalah akibat dari ucapan dan tulisan yang kurang pantas. Kemudian itu tersebar luas melalui media sosial (medsos),” terangnya.
(Baca juga: Membangkitkan Kembali Inklusivitas Pelajar Muhammadiyah, Menjawab Tantangan Mendikbud)
Muslikan menambahkan, filosofi cabe ini dikenalkan karena dengan memakan cabe, secara alamiah membuat seseorang mudah marah, panik dan tergesa-gesa. ”Ini merupakan bentuk sindiran. Kerena kebanyakan orang brgitu reaksioner ketika membaca segala informasi (provokasi) yang tersebar melalui media social. Informasi itu juga belum tentu benar adanya,” tegasnya.
Aksi ini sekaligus bentuk keprihatinan agar pemerintah turun tangan untuk mengendali harga cabe agar murah dan terjangkau masyarakat. Selain itu, aksi penempelan cabe pada peta Indonesia adalah bagian dari kegiatan pemilihan Ketua Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) SPEMMA periode 2016-2017. (syafi’ur rohman/aan)