KH Nadjib Hamid wafat, Muhammadiyah Jawa Timur berduka ditulis oleh Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan Fathurrohim Syuhadi.
PWMU.CO – Innalillahi wainna ilaihi rai’uun. Telah meninggal dunia Bapak Nadjib Hamid pada Jumat (9/4/2021) pukul 08.00 wIB di RS Siti Khodijah Sepanjang Sidoarjo.
Begitulah Whatshap yang saya terima dari group Family Gathering Keluarga Sang Surya. Mula-mula WA itu saya terima dari Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Suli Da’im. Kemudian disusul kabar dari mantan anggota DPRD Jawa Timur yang aktifis di Persyarikatan Ali Mukti.
Saya tak kuasa menahan air mata. Tangan tak kuasa pegang keyboard untuk mengabarkan ke semua sahabat. Ya Allah. Allohummafirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu’anhu.
Beberapa bulan ini Nadjib Hamid sakit. Beberapa hari lalu dia dirawat di RS Siti Khodijah Sepanjang Surabaya. “Sejak subuh Jumat (9/4/2021) kondisi saturasinya semakin menurun,” begitu disampaikan oleh Suli Da’im mewakili keluarga.
Menurut Sekretaris PWM Jatim Tamhid Mashudi jenazah Nadjib Hamid dimandikan di RS Siti Khodijah. Kemudian dishalatkan di Masjid al-Badar kompleks PWM Jatim.
“Selanjutnya jenazah dibawa ke rumah duka Jalan Ubi VI/27-A Wonokromo Kota Surabaya. Kemudian dimakamkan di Paciran,” jelas Tamhid Mashudi
Riwayat Hidup
KH Nadjib Hamid Lahir di Paciran Lamongan pada 17 Desember 1964. Ia anak pertama dari sembilan bersaudara pasangan dari H Abdul Hamid dan Hj Kholifah. Saudara Nadjib Hamid terdiri Mahfudlo (alm), Kembar Wahab-Wahib (alm), Nur Kholis (alm), Masruroh, M. Aziz (alm), Hazim dan Maftuhah.
Nadjib menyelesaikan pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Paciran Lamongan (1976),
Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Paciran Lamongan (1979), Madrasah Aliyah Muhammadiyah Paciran Lamongan (1982), Ma’had Ali lil Fiqh wad Dakwah Bangil Pasuruan (1987).
Kemudian S1 Fisip Jurusan Administrasi Negara Universitas Bhayangkara Surabaya (2000), S2 Program Ilmu Administrasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (2005), S3 Institus Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (proses disertasi).
Dia menikah dengan Hj Luluk Humaidah pada tahun 1991 dan dikaruniai 3 putra. Mereka adalah M Ulun Nuha, Aunillah Ahmad dan Aulia Azmi.
Nadjib Hamid adalah aktifis tulen dan dikenal luas di masyarakat. Sejak sekolah di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Paciran ia sudah di IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) Cabang Paciran, Pimpinan Daerah IPM Lamongan dan Pimpinan Wilayah IPM Jatim.
Di Pemuda Muhammadiyah Jatim Nadjib Hamid juga pernah menjadi sekretaris dan wakil ketua. Begitu juga di PWM Jawa Timur, Nadjib Hamid pernah menduduki jabatan sekretaris dan saat ini sebagai wakil ketua.
Nadjib Hamid sangatlah energik. Beberapa pekerjaan yang pernah dilakukan yaitu sebagai Guru Madrasah Aliyah Muhammadiyah (1995-1996), Sekretaris Eksekutif PWM Jatim (1996-2005), Anggota Panwaslu Provinsi Jatim (2003-2004), Anggota KPU Provinsi Jatim (2008-2014), Tim Assistensi Bawaslu Jatim (2015), Tenaga Ahli Komisi E DPRD Jatim (2015).
Penulis Aktif Sejak IPM
Nadjib Hamid adalah penulis aktif. Dia gemar menulis sejak duduk di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Paciran. Sering menulis makalah dan dipresentasikan di kegiatan IPM. Begitu juga setiap ada kegiatan organisasi dia pasti menulis.
Saat menjadi mahasiswa, tulisan Nadjib Hamid banyak dimuat di beberapa media. Termasuk menulis di beberapa media seperti Jawa Pos, Surya, dan lainnya. Dari pengalaman itulah ia kemudian mendirikan majalah Matan dan menjadi Pemimpin Umum. Sedangkan di PWMU.CO dia menjabat sebagai Dewan Pengarah.
Karya Nadjib Hamid antara lain Fikih Kekinian, Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, Memberi dan Mencerahkan
Nadjib Hamid juga menjadi beberapa editor buku yaitu Menembus Benteng Tradisi, Berdamai dengan Hari Tua, Islam dalam Kehidupan Keseharian, Rumput Tetangga Tidak Lebih Hijau, Hidup Bermakna dengan Memberi, Islam itu Mudah dan lain-lain.
Partisipasi Internasional
Aktifitas Nadjib Hamid tidak hanya seputar Jatim. Dia memiliki pengalaman internasional sebagai peserta Kunjungan Tokoh Jatim ke China 2011 dan 2017. Sebagai Koordinator Rihlah Dakwah Malaysia-Singapura 2017 dan Koordinator Rihlah Dakwah Malaysia-Thailand 2017 dan 2018. Kemudian sebagai Peserta International Visitor Program on Religion and Ethnic Diversity Amerika.
Saya merasakan sekali peran beliau di luar negeri. Pada tahun 2017 saya mendapat kesempatan rihlah dakwah ke Malaysia dan Singapura. Beliau benar-benar membimbing saya yang pertama kalinya berkunjung ke luar negeri.
Lelaki yang dekat dengan lintas aktifis dan lintas ormas, bahkan lintas agama ini telah meninggalkan kita semua. Semoga mendapat tempat terbaik di hadapan Allah SWT. Amin.
Editor Sugiran.